Last Chance [part 2]

Author : Glodzbumsso

Main cast : Chu ga eul , so yi jeong

Cast: Yoon ji hoo , goo jun pyo , song woo bin , geum jan di , geum kang san

Genre : Romantic , friendship

Type : Sequel

“Ga Eul, Ga Eul, Ga Eul bangun… aku mohon bangun!”. Suara itu.. aku mengenal suara itu dengan jelas. Suara yang menangis memintaku untuk bangun. Suara itu… Suara yang bisa membuatku menghapus air mataku, suara yang dapat menghiburku, dan kadang membuatku cemas pada keadaannya. Ku coba membuka mataku perlahan…. I found him… Dia sekarang tepat berada didepanku. Kak Yi Jung!

“Kakak? Dimana aku? Apa aku sudah di surga?”, tanyaku lemah pada sosok yang mirip Kak Yi Jung. Ku coba menyapu seluruh ruangan dengan pandanganku bukan hanya Kak Yi Jung, tapi ada sosok yang mirip dengan Jan Di, Kak Joon Pyo, Kak Ji Ho, dan Kak Wo Bin juga.

“Ternyata benar ya aku telah di surga”, ucapku lemah.

“Dasar Bodoh! Apa yang kau pikirkan?! Kenapa tak kau ceritakan penyakitmu padaku?! KAU ANGGAP APA AKU, CHU GA EUL?!”, suara itu menyentakku.

“Sudah..Sudah, Yi Jung. Berikan Ga Eul ketenangan”, ucap sosok yang mirip dengan Kak Wo Bin.

“Lebih baik kita bawa Yi Jung keluar. Biar Jan Di yang menemani Ga Eul disini. Ayo Yi Jung..”, ucap sosok yang benar-benar mirip dengan salah satu personil F4 yaitu Kak Ji Ho, yang sedang memegang pundak Kak Yi Jung mengajaknya keluar.

“TIDAK! AKU INGIN TETAP DISINI! AKU INGIN MEMINTA KEJELASAN PADANYA! AYO GA  EUL JELASKAN!!! JELASKAN APA YANG TERJADI PADAMU!”. Suara itu mendekatiku dan membentakku. Menepis ajakan dari sosok Kak Ji Ho . dia terlihat sangat gusar dan emosional. Aku dapat menangkap gurat kekhawatiran dan kesedihan juga pada wajahnya.

“DASAR BODOH! APA YANG KAU LAKUKAN INI SEMAKIN MENYAKITI GA EUL!”. BUUKK!!! Ucap sosok mirip Kak Joon Pyo yang melayangkan tinjunya tepat pada wajah sosok orang yang kucintai, Kak Yi Jung. Setelah sosok itu dibawa keluar aku baru sadar kalau aku belum tiba disurga. Aku masih diberi kesempatan. Aku menatap Jan Di. Jan Di balas menatapku sendu. Aku meminta penjelasan padanya.

“Ga Eul, maafkan aku… Aku tak tau apa yang terjadi pada sahabatku sendiri… Maafkan aku”, isak Jan Di yang memelukku tiba-tiba.

“Sudah, Jan Di tak apa-apa. Lebih baik kamu ceritakan apa yang terjadi? Kenapa kalian bisa ada disini?”

“Ini …..”

@@@

“Kak Ga Eul! Bukunya ada ketinggalan….”, teriak Kang San dari dalam rumah. Kami yang mendengarnya cepat-cepat masuk kedalam.

“Ada apa Kang San?”, tanyaku pada Kang San diiringi rasa penasaran terhadap buku yang dipegang olehnya.

“Ini buku Kak Ga Eul ketinggalan.”, ucap Kang san seraya memberikan buku milikmu padaku. Saat aku terima buku itu, aku melihat secarik kertas jatuh dari dalam buku ini. Ketika aku hendak memungutnya dengan sergap Kak Yi Jung memungutnya. Kami yang penasaran urung untuk mengembalikan padamu secepatnya. Entah kenapa ada perasaan tak enak dan berat ketika kami akan mengembalikan sebelum kami membacanya.

“Lebih baik kita baca lembaran ini. Aku merasa ada yang disembunyikannya akhir-akhir ini dariku”, ucap Kak Yi Jung yang mulai meletakkan lembar itu ditengah meja.

“Bukan saja kakak yang merasakan itu, tapi aku juga. Aku juga merasakan akhir-akhir ini Ga Eul aneh. Dia terlihat murung…..”, ucapku belum selese. Tiba-tiba Kak Ji Ho memotong pembicaraan kami. Aku dapat merasakan pandangannya yang tak enak. Dia begitu sinis padaku. Aku kira hanya aku yang merasakannya, ternyata Kak Yi Jung, Kak Wo Bin, dan Joon Pyo punjuga merasakannya.

“Heh, Ji Ho kenapa kamu menatap kami seperti itu?”, Tanya Joon Pyo.

“Iya kau ini aneh. Pandanganmu sungguh tak mengenakkan hati, Ji Ho”, ucap Kak Wo Bin mengiyakan pertanyaan Joon Pyo.

“Aku sungguh tak mengerti dengan kalian?!”

“Hey, apa maksudmu?”,Tanya Kak Yi Jung. Kak Ji Ho hanya bisa terdiam. Diam seribu bahasa.

“Sudahlah. Ji Ho memang aneh. Lebih baik kita baca isi kertas itu.”, usul Kak Wo Bin. Kami pun membaca secarik surat itu, sebenarnya itu tak dapat disebut surat karna tak  ada alamat pengirim dan tujuannya. Dan dari secarik kertas itu kami tau bahwa……

APAKAH AKU SALAH MENCINTAIMU.. APAKAH MEMANG TAK ADA TEMPAT DIHATIMU UNTUKKU. AKU MEMANG TAK SESEMPURNA DIA, TAPI JUJUR DARI DALAM LUBUK HATIKU, AKU MENGINGINKANMU. KAMU KAK SO YI JUNG TUK JADI MILIKKU. MUNAFIK JIKA AKU TAK MENGINGINKANNYA.

AWALNYA AKU MARAH PADA TUHAN. KENAPA SEMUA PENGORBANAN YANG AKU LAKUKAN UNTUKMU TAK DAPAT KAU BALAS DENGAN CINTA? KENAPA KAMU MALAH MEMILIHNYA? APAKAH KAMU TAU BAHWA AKU TELAH MELAKUKAN SEGALANYA? AKU BERUSAHA UNTUK MERAIH DIRINYA UNTUKMU MESKIPUN HATIKU SAKIT. AKU MELAKUKAN SEMUANYA KARENA AKU INGIN MELIHATMU TERSENYUM.

TAPI, SEJAK SAAT  ITU. SAAT AKU DIVONIS OLEH DOKTER BAHWA ADA KELAINAN PADA JANTUNGKU DAN HANYA 10% PROSENTASEKU UNTUK HIDUP LEBIH LAMA SETELAH ATAU TANPA OPERASI, AKU BARU SADAR BAHWA TUHAN SANGATLAH ADIL. AKU TAU TUHAN TAK MENGABULKAN KAU JADI MILIKKU KARENA MEMANG TUHAN TAK INGIN AKU MENYAKITIMU LEBIH JAUH..

SEMUANYA CUKUP SAMPAI DISINI. AKAN KUHABISKAN DETIK-DETIK TERAKHIRKU DI NEGRI PARA DEWA OLYMPUS YUNANI UNTUK MENGENANG SEMUANYA. MENGENANG INDAHNYA PERSAHABATAN YANG KURAJUT BERSAMAMU, JAN DI, DAN ANGGOTA F4 LAINNY.

FOTO INI MENANDAKAN BAHWA AKU TAK INGIN KEPERGIANKU KELANGIT  TUJUH DIKETAHUI SIAPAPUN. AKU TELAH BANYAK MEMBUAT ORANG-ORANG DISEKITARKU SUSAH, DAN AKU TAK MAU KEMATIANKU MEMBUAT ORANG DI SEKITARKU SEDIH.

KAK SO YI  JUNG TERIMA KASIH..TERIMA KASIH JAN DI, KAK JOON PYO, KAK WO BIN, DAN KAK JI HO. TERIMA KASIH UNTUK SEMUANYA.

“mungkin aku terlalu bodoh untuk mengerti

mungkin aku tak sengaja jg menyakiti

andai aku tau isi hatimu

andai kesempatan itu datang lagi padaku

sekarang mustahil bagiku

bahkan menyentuh bayangmu, aku tak mampu

sekarang aku terpuruk dalam jurang sesalku

dan cinta ni jadi sesak dalam dadaku

aku tau cinta ini sudah tak laku

tapi biarkan cinta ini aku miliki

biarkan cinta ni menjadi bebanku

aku tak peduli

meski menghambat jalanku

aku tau mencintaimu adalah tak pasti”

 

 

Kami semua terhenti membacanya. Tak sanggup lagi akan berkata apa. Aku merasa menjadi sahabat yang tak berguna. Kamu mengerti semua tentangku, sedang aku? Ada perubahan pada dirimu saja aku tak tau. Bukan hanya aku saja yang sedih, tapi Kak Yi Jung. Dia orang yang paling terpukul mendengar ini. Hampir sisa hidupmu sebelum kamu berangkat Kak Yi Jung-lah yang menjadi orang terdekatmu.

@@@

Kenangan antara Kak Yi Jung dan Ga Eul pasti masih sangat melekat. Dimana mereka berdua selalu saling share. Ga Eul yang manja bisa menjadi sosok seorang ibu bagi Kak Yi Jung, bisa mengedalikannya. Menghalau Kak Yi Jung dari segala masalah yang akan diperbuatnya.

@@@

“Baru kalian sadari khan?! Itu yang dialami oleh Ga Eul. Rasa sakit didadanya yang tak bisa disembuhkan yang membuatku miris. Itu juga sebabnya KENAPA AKU MELARANGNYA IKUT CAMPUR URUSAN KALIAN DAN DEKAT DENGANMU SO YI JUNG!!! KARENA AKU TAU KAU ORANG SEPERTI APA?!!!!!”. Emosi Kak Ji Ho yang semula terkendali mulai meledak-ledak seperti bom waktu yang tak dapat di hentikan.

“SAAT KAMU JAN DI, SAAT KAMU DAN JOON PYO DALAM MASALAH SIAPA YANG REPOT-REPOT MENYIAKAP DINNER ROMANTIS?! KAMU WO BIN, SAAT KAMU SAKIT SIAPA YANG MERAWATMU? DISAAT KAMI TAK ADA, SIAPA YANG MENCARI GINGSENG SAMPAI MALAM HINGGA DIA KEDINGINAN HANYA UNTUK KESEMBUHANMU? DAN KAU SO YI JUNG! KAU BUTA ATAU APA?! APA KAU TAK TAU BAHWA GA EUL SANGAT MENCINTAIMU?! TEGA-TEGANYA KAU MENYURUH DIA UNTUK MEMBANTUMU MENDEKATI JI YUN! APANYA YANG PLABOY HIGH CLASS?!! KALIAN SEMUA BENAR-BENAR KETERLALUAN! KAlau saja… Kalau saja aku bisa aku pasti sudah membantunya sejak awal……” emosi Kak Ji Ho yang sempat meledak tiba-tiba surut. Apa yang kami rasakan setelah mendengar ini? JDDEEERRR! Bagai disambar kilat rasanya.

“Jadi Ga Eul yang melakukan ini semua? Ga Eul yang mencarikan gingseng langka itu buatku,saat kalian tak ada?”. Kami semua duduk lemas. Tak tau apa yng harus kami lakukan, tapi tiba-tiba Kak Yi Jung berdiri dengan emosi.

“SEJAK KAPAN KAMU TAU MENGENAI INI JI HO?! SEJAK KAPAN?”, Bentak Kak Yi Jung seraya menjatuhkan Ji Ho.

“Sejak awal.” “BODOH! KENAPA KAU TAK MEMBERI TAU KAMI!! APA KAU MAU MEMBUNUH GA EUL, HAHH?!” “Dengar! BUKANKAH ALASANNYA SUDAH ADA PADA SURAT DAN UCAPAN GA EUL TADI!!! ITU KARENA KALIAN TERLALU EGOIS!!!” BUUKK!!! Kak Yi Jung memberikan tinju mentahnya pada Kak Ji Ho.

“Heh ! SUDAH. Dari pada kalian bertengkar lebih baik kita susul Ga Eul!! AYO”, ucap Joon Pyo. Joon Pyo dan Kak Wo Bin segera melerai mereka berdua. Aku. Apa yang aku lakukan? Aku masih terngiang-ngiang oleh ucapanmu “Hahaha. Kakak ini aneh sekali, tidak mungkin aku menyampaikan kabar yang menyenangkan ini sedangkan kalian dalam kesusahan. Aku tau akhir-akhir ini Kakak-Jan di- Kak Ji Hoo, lau Kak Wo Bin, dan Kak Yi Jung sedang dalam masalah yang pelik.”

Dan suratmu “TAPI, SEJAK SAAT AKU DIVONIS OLEH DOKTER BAHWA ADA KELAINAN PADA JANTUNGKU DAN HANYA 10% PROSENTASEKU UNTUK HIDUP LEBIH LAMA SETELAH ATAU TANPA OPERASI” Aku bertanya-tanya apakah aku ini sahabat yang egois? Apakah benar aku seegois itu?

“Hey, Jan Di apa yang kau lakukan? Ayo kita pergi menyusul Ga Eul!”. Ajakan Joon Pyo mengagetkanku. Kami segera melangkah keluar. Belum sempat menuruni tangga kontrakan rumahku, kami melihatmu dibopong oleh supir taksi yang tadi tlah kamu pesan.

“Saya tidak tau apa-apa. Tiba-tiba dia pingsan sambil memegang jantungnya. Ini kuserahkan pada kalian”, ucap sopir itu. Dengan gesit Kak Yi Jung berganti membopongmu. Dia begitu khawatir. Kami melarikanmu ke rumah sakit dengan mobil Kak Ji Ho. Dalam perjalanan aku melihat gurat kekhawatiran dan kecemasan terpampang jelas di muka Kak Yi Jung.

 

 

– to be continued –