This is Story About Me part 9

Author : Citra Anisa Aprilia

Main Cast : Kim bum, Kim So Eun

Cast : All star

Genre : Romantic, Family

Type : Sequel

PART 9

Seperti yang dikatakan di part sebelumnya, part 9 ini akan menampilkan kisah mereka 8 tahun kemudian. Maaf kalo ceritanya terlalu banyak penjelasan karena memang sulit menceritakan 8 tahun kemudian tanpa penjelasan. Tanpa basa basi langsung saja yaaa… keep reading 🙂

Author pov

8 tahun kemudian…

“So eun, ayo… sudah waktunya untuk sesi pemotretan” teriak manager kang

“Ne… sebentar lagi”

So eun sedang di make up untuk sesi pemotretan sebuah produk kecantikan. Sudah hampir 5 tahun belakangan ini so eun menjadi model terkenal. Semenjak menjadi pasangan minho pada brand baju remaja 8 tahun yang lalu, wajahnya sering menghiasi iklan dan baleo di jalan jalan di seoul. Awalnya so eun sempat menolak menjadi model, namun dengan dukungan dari keluarga dan para sahabatnya. So eun akhirnya memutuskan untuk terjun ke dunia model.

Sesi photo berlangsung cukup lancar, selama kurang lebih dua jam so eun di photo, Akhirnya sesi photo selesai. So eun pun berbalik menuju ruang ganti untuk mengganti pakaiannya, tiba tiba handphonenya berbunyi

”Yobeseyo?”

”So eun ah, kamu jadi datang kan ke stadium?“

“iya, aku akan datang.. aku kan sudah janji padamu…“

”sekarang kamu dimana?”

”aku masih di tempat pemotretan, sebentar lagi aku kesana. Memangnya acaranya sudah mulai?”

”belum, masih menunggu para artis lain yang juga menjadi peserta. Kamu naik apa kesini?”

”nanti biar aku naik taxi saja”

”jangan, aku akan meminta manager kang untuk mengantarmu kesini”

”apa tidak merepotkan? Nanti aku pulang bagaimana?”

”tidak. Aku akan meminta tolong padanya. Lagi pula aku bawa mobil kesini. Jadi kamu pulangnya aku antar”

”tapi…”

”sudah tidak ada tapi tapi, apa kamu tidak percaya dengan pacarmu sendiri?”

”bukan begitu minho, tapi aku tak mau merepotkanmu”

”kamu tidak pernah merepotkanku so eun ah”

”ya sudah kalau begitu, aku akan kesana. Tunggu ya”

”tentu.. bye so eun, see you”

”bye…”

So eun menutup telpon dari minho yang tak lain adalah pacarnya. Sudah satu tahun belakangan ini mereka akhirnya berpacaran. Kesabaran dan perhatian minho padanya membuat so eun luluh dan akhirnya menerima cinta minho. Walaupun bayang bayang kim bum masih saja selalu menghantuinya dan sudah bertahun tahun lamanya, so eun masih tidak bisa melupakan kim bum, ada saja hal yang mengingatkannya pada kim bum. padahal setelah pesta perpisahan waktu itu so eun tidak pernah lagi melihat kim bum. ia kehilangan informasi sama sekali tentang kim bum. pernah dia mendengar kabar bahwa kim bum pergi ke luar negeri tapi dia tidak tahu kim bum pergi kemana. awalnya so eun merasa sedih, namun perlahan kesedihan itu berkurang

End Author Pov

Aku sudah sampai di stadium, hari ini minho akan bertanding dalam suatu acara yang diselenggarakan oleh sebuah stasiun televisi. Bukan pertandingan sepak bola seperti biasanya namun pertandingan lari dan lompat jauh atau sebagainya lah. Pesertanya diambil dari kalangan artis, model, penyanyi, dan atlet sepak bola. Oh ya minho sekarang adalah pemain timnas soeul, sesudah sukses berkarier di under 21 dan mencetak banyak goal. Dia juga menjadi bintang lapangan kesayangan korea selatan. Kulihat pertandingan telah dimulai, dan minho sudah berada di lapangan menunggu giliran. Dia terlihat sangat tampan dengan polo shirt merahnya. Aku berteriak memanggil namanya, melambai lambaikan tangan ke arahnya menandakan aku sudah ada disini menepati janjiku. Dia melihat ke arahku dan tersenyum.

Pertandingan berlangsung cukup seru. Sudah 4 babak berjalan (halang rintang) dan di babak ke 5 ini giliran minho yang bertanding. Minho berlari dan melompati tiang tiang penghalang dengan sempurna. Beberapa peserta lainnya bahkan ada yang terjatuh. Dan akhirnya minho memenangkan babak tersebut. Ketika aku sedang tersenyum melihat keberhasilan minho, seorang kru menghampiri ku dan meminta waktu untuk sedikit memberikan kata kata atas kemenangan minho

”pemisi, kau so eun kan? Kim so eun? Model sekaligus Pacarnya minho?” tanya seorang kru

”ne”

”boleh kami meminta sepatah dua patah kata atas kemenangan minho?”

Aku mengangguk setuju. Kemudian kru memberikan mic kecil dan kameramen pun menyorot ku

”minho ah, chukae.. kau memang hebat! Kau bisa melompati semuanya dengan mudah dan berlari sangat kencang. Sempurna! Aku bangga padamu” ujar ku

Semua pertandingan telah selesai. Group minho memenangkan piala utama karena group mereka paling banyak memenangkan berbagai jenis pertandingan. Kulirik jam sudah menunjukan pukul 7 malam. Aku masih menunggu minho di bangku penonton. Tampaknya mereka sedang berganti pakaian. Aku sibuk memandang lapangan dan sesekali melihat bintang di langit. Tiba tiba kurasakan tangan seseorang memeluk pinggangku dari belakang dan bahkan menopangkan dagunya di pundakku. Aku tersenyum, ku tahu itu tangan yang sangat ku kenali

”minho ah, lepasin.. lihat banyak orang. Apa kau tidak malu?” tanyaku

”untuk apa malu? Aku memelukmu juga pakai baju kok.”

”tapi kita di depan umum” ujarku lagi sambil berusaha melepaskan pelukan minho

”lalu?”

”lalu lalu.. lalu ya lepasin”

Mendengar rengekanku, minho pun langsung melepas pelukannya dan duduk di sebelahku.

”bagaimana menurutmu penampilanku tadi?” tanya minho

”biasa saja…” ujarku datar

”yah! Biasa gimana? Aku berhasil memenangkan 1 bagian pertandingan”

”hanya 1 tak berarti apa apa…”

”tapi berkatku juga kan teamku jadi memenangkan piala utama”

”itu hanya sebuah keberuntungan kecil”

”aish! Lalu kenapa kau tadi ketika di wawancara memuji penampilanku?”

”ya memang itu kewajibanku…apa aku harus berkata jujur dan menjelekanmu di depan kamera dan seluruh penggemarmu?”

”jadi kau mengatakan semua itu hanya bohong? Hanya demi para penonton?”

Aku mengangguk. Dia pun menghela nafas panjang, cemberut dan tidak memperdulikanku. Terlihat dia kecewa dengan jawabanku. Aku sebenarnya tidak mau berkata seperti itu, aku hanya ingin menggodanya. Dan ternyata … hahahaha aku berhasil! Dia seperti anak kecil yang menggerutu tidak dibelika permen. Ku coba berbicara dan melihat responnya

”minho ah”

Tak ada jawaban

”minho ah!”

Masih tak ada jawaban

”MINHO AH!” ucapku sambil setengah berteriak. Akhirnya dia menjawab meski dengan nada marah

”WAE, WAE, WAE ???”

”kau marah padaku?”

”menurutmu?” masih dengan nada marah

Aku tertawa kecil, sungguh dia itu ajaib. Kelakuannya seperti anak kecil jika sedang mengambek di hadapanku. Tapi berubah menjadi dewasa ketika ada suatu masalah dan menyikapinya dengan kepala dingin dan mengambil keputusan yang bijaksana. Inilah minho.. hahaha. Aku langsung memegang mukanya dengan kedua tanganku, mencoba membuat matanya menatap wajahku. Ku pegang pipinya dan lalu kucubit

”aigoooo…minho ku ngambek” ujarku masih sambil mencubit kedua pipinya

”huh?”

”yah! Aku hanya bercanda… kau hebat… swear!”

”bohong”

”benar! Kau itu hebat aku sangat bangga padamu” ujarku sambil memberikannya 2 jempol ku

”aku tak percaya padamu!” ujarnya sambil memalingkan mukanya

”aish! Kau HEBAT ! aku bangga padamuuuuuu!” kataku lagi dan langsung mencium pipinya dengan ciuman cepat.

Kulihat dia kaget dengan reaksiku. Aku hanya tersenyum

”sudah tidak marah kan?” tanyaku

”baiklah..ku maafkan”

”so eun ah, kau jadi menemaniku ke pernikahan jin yi han dan jin hee kan?”

”tentu saja jadi… lagi pula aku ingin melihat jin hee seperti apa sekarang. Aku tak percaya dia tidak menikah dengan kim bum”

”sama.. aku juga kaget begitu mengetahui yi han sunbae akan menikah dengan wanita yang pernah bertemu denganku 8 tahun yang lalu saat kita hangout dan tak lain adalah pacar seniormu kim bum”

”yah, mungkin memang takdir mereka seperti ini mereka memang jodoh, begitu juga dengan kita. lihat kita sekarang? Takdir mengatakan kita bersama kan setelah beberapa tahun lamanya?”

”ya, di tambah kim bum juga tak ada kabarnya, menghilang begitu saja dia. Aku tak pernah melihatnya lagi”

Aku hanya tertunduk mengingat kim bum, kemana dia selama ini? Apa kabarnya? Apa dia tahu kalau pacarnya akan segera menikah dengan pria lain? Batinku dalam hati

”so eun ah, kau bilang takdir menyatukan kita? Tapi menurutku kita belum mencapai takdir tersebut“

“wae?“

“karena aku belum memilikimu seutuhnya“

“maksudmu?“

”pernahkah kau berfikir, orang yang lama pacaran saja bisa putus? Juga dengan orang yang menikah, mereka bisa bercerai? Memang saat ini takdir yang menyatukan kita, tapi ini hanya takdir sementara so eun. Kita tidak mengetahui takdir kedepannya. Mungkin saat ini tuhan menakdirkan mu berada disisiku, tapi akankah takdir itu tetap memihak kita di masa yang akan datang?”

”aku tidak mengerti..”

”begini… tuhan memberikan anugrah terindah saat kau akhirnya menerima cintaku. Tentu saja itu membuatku bahagia. Tapi, ini belum apa apa so eun. Bagaimana jika akhirnya kita di pisahkan di takdir mendatang? Bagaimana jika kau menyukai pria lain? Bagaimana jika aku juga jatuh cinta pada wanita lain? Itulah maksudku.. kita tidak tahu masa depan. Jadi jangan mengatakan kalau kita akan ditakdirkan terus seperti ini. Bukan maksudku untuk mengelak atau tidak senang. Aku senang. Hanya saja jangan terlalu berfikir bahwa selamanya takdirmu seperti ini. Jadi jalani apa adanya.. jika tuhan memang menakdirkan kita untuk bersama, ya kita akan bersama. Namun jika tidak….”

Omongan minho terputus olehku

”aku tau minho… namun apa? Namun jika tidak? Apa kau mau meninggalkanku?”

”aku tidak tau so eun, hanya saja aku tidak mau terlalu over protective padamu. Ku percayakan semuanya padamu… biarlah waktu yang menjawab”

”sudahlah, kau menakutkanku..jangan berbicara seperti ini lagi”

”aku hanya menyiapkan mentalku jika kau tidak ditakdirkan untukku, begitu juga menyiapkan mentalmu jika aku bukan ditakdirkan untukmu”

”MINHO! Ku mohon berhenti bicara seperti itu.. aku tidak mau dengar. Sekarang sebaiknya kau menemaniku mencari gaun untuk pesta pernikahan yin han dan jin hee. Araso!”

”ne…”

Aku berjalan menggandeng minho keluar dari stadium. Aku tak mengerti apa yang minho maksudkan dengan berbicara seperti itu. Sekarang semua omongan minho berada di dalam kepala dan pikiranku.

Kim Bum Pov

Hangatnya sinar mentari pagi mengusik tidurku yang nyenyak seolah tau aku akan pulang dengan membangunkanku. Ya hari ini aku akan pulang ke seoul setelah 8 tahun lamanya. Meninggalkan semua keluarga dan teman temanku. Selama 8 tahun pula aku menghilang dari kehidupan teman temanku. Aku sama sekali tidak pernah mengontak dan berbicara pada mereka. Oh pernah ketika tahun pertama kami masih sering mengobrol lewat chat. Tapi sehabis itu kami semua sibuk dengan urusan masing masing. Tapi tentu saja aku terus berkomunikasi dengan keluargaku.. minggu lalu ibu menelponku  dan mengatakan bahwa jin hee akan menikah dan mengirim undangan pernikahannya ke rumah karena dia kehilangan kontakku. Aku bernafas lega mendengar akhirnya dia mendapatkan pendamping hidup. Lalu ibu mengusikku dengan pertanyaan yang membuatku bingung untuk menjawabnya.

”Bum, jin hee akan menikah.. apa kau tidak ingin menikah juga?”

Aku hanya tertawa kecil mendengar pertanyaan ibuku untuk menutupi rasa bingung untuk menjawabnya. Terlintas di benakku, menikah? Tentu saja aku mau… umurku tidak lagi kecil. Umurku sekarang 25 tahun. Aku sekarang sudah sukses menjadi seorang business man. Walaupun belum memiliki perusahaan sendiri, tapi aku mempunyai beberapa saham di beberapa perusahaan di amerika. Memang tergolong business man muda tapi tentu saja aku sudah cukup umur untuk menikah. Tapi pertanyaannya mau menikah dengan siapa? Pacarpun tidak ada. Pernah aku berpacaran dengan beberapa gadis. Tapi mereka sama saja. Hanya mau memanfaatkan kekayaanku. Aku juga sebenarnya selama berhubungan dengan para gadis itu tidak memiliki perasaan yang kuat. Hanya sekedar rasa suka yang membawaku untuk memulai suatu hubungan. Satu satunya gadis yang berhasil membuatku jatuh cinta hanya so eun. Hmm so eun, bagaimana kabarnya dia sekarang? Dia sekarang bekerja apa? Apa dia punya pacar sekarang? Atau bahkan calon suami? Atau tunangan? Pertanyaan itu selalu ada dalam benakku. Jujur selama 8 tahun ini pula aku masih belum bisa melupakannya.

”Tuan, pesawat anda akan berangkat pukul 11 nanti” ujar kaki tanganku

”Ne…aku akan bersiap siap”

”hmm, tuan apa tuan ingin saya menelpon keluarga tuan untuk memberi tahu kepulangan tuan?”

”tidak perlu… aku akan membuat kejutan kepulanganku. Oh ya lee aku serahkan semuanya disini padamu… jadi kumohon selama 2 bulan kedepan kau urus dulu semuanya. Jika ada yg penting kau kirim email saja ya”

”baik tuan.. anda bisa mengandalkan saya”

Aku pun bersiap siap dan berangkat ke bandara…

End Kim Bum Pov

Aku dan minho tiba di butik langganan ku. Butik ini menjadi tempat ku mendapatkan gaun gaun indah untuk menghadiri premiere dan undangan undangan. Ketika baru memasuki pintu aku dan minho langsung disambut oleh pelayan dan langsung mengantarku ke ruangan khusus untuk mencoba beberapa pakaian.

”So eun! Apakabar? Sudah lama kau tidak mampir kesini?” ku dengar marco sang pemilik butik menyapaku

”marco.. aku baik. Tentu saja premiere dan undangan kan tidak datang setiap hari. Kau sendiri?”

”ya memang sih.. haha.. oh ya mana minho?”

”itu…” aku menunjuk minho yang sedang melihat lihat pakaian untuk pria

”ah i see, jadi kau mau mencari gaun apa? Untuk acara apa?”

”aku mau mencari gaun yang simple saja, ada acara pernikahan seniornya minho dan pengantin wanitanya juga kakak kelas ku”

”baiklah… tunggu…”

Kulihat marco sibuk mencari sebuah gaun diantara gaun gaun design’annya.

”bagaimana kalau yang ini?”

Tanya marco sambil memberikan sebuah gaun berwarna biru muda bertali spaghetti dengan bawahan mengembang

”hmm, kurasa terlalu mencolok untuk pernikahan”

”kalau yang ini?”

Kali ini marco memberikan gaun tanpa tali, di bagian atasnya terdapat kerutan dan berwarna coklat dan bawahnya berwarna hitam berbeda dengan warna atasnya. Di bagian perut berwarna abu abu seperti ikat pinggang yang merekat di gaun itu. Kurasa gaun itu bagus

”perfect.. gaun ini simple dan cantik.. kurasa aku ambil yang ini saja. Minho bagaimana?” aku meminta pendapat minho dan dia menoleh

“kurasa juga bagus. Lalu bagaimana menurutmu dengan jas ini? Kurasa cocok dengan gaunmu? Ada warna abu abunya juga”

”ya aku setuju.. yang itu saja”

”baik kalau kau setuju.. aku juga ambil yang ini”

Kim Bum POV

Setelah 23 jam penerbangan antar benua. Pesawatku tiba di seoul. Yah seoul… lihat pemandangan disini masih tak berubah dan tetap menawan di malam hari. Kulirik jam tanganku, waktu menunjukan pukul 21.20 (waktu seoul). aku berlari mencari taxi dan 30 menit kemudian aku sampai di depan rumahku. Sungguh rindu sekali dengan suasana rumahku. Berbeda sekali dengan new york. Ku coba mengetuk pintu dan memencet bel rumah.. tak beberapa lama terdengar langkah mendekati pintu dan mencoba membukanya

”KIM BUM ! ” teriak omma yang kaget melihat kedatanganku dan langsung berlari memelukku

”omma… aku rindu sekali padamu. Bagaimana kabarmu?”

”tentu saja baik.. ayo cepat masuk kedalam kau pasti lelah”

Aku tersenyum mendengar kata kata ibuku. Dia sungguh mengerti aku, kulihat ayah yang sedang menonton tv kaget melihat kedatanganku dan juga memelukku. Setelah mengobrol sebentar aku menuju kamarku. Ternyata kamarku masih seperti dulu, tak ada barang yang berpindah satu pun. Dan tetap bersih. Ku rebahkan diri di kasur dan mencoba memejamkan mata. Aku rasa aku kena jetleg…

*

Hari ini adalah hari keduaku di seoul. Hari pertama ku habiskan untuk tidur dan beristirahat. Perjalanan antar benua sangat menyiksa. Dan hari ini pesta pernikahan jin hee akan di selenggarakan. Sore hari untuk acara sakral dan malam untuk resepsi. Aku memutuskan untuk datang lebih awal dan mengikuti acara sakral. Aku ingin membuat kejutan padanya dan teman temanku.

Aku melihat jin hee dan calon suaminya berjalan menuju altar dan mengucapkan janji sehidup semati. Sungguh aku bahagia akhirnya dia mendapatkan pasangan hatinya. Aku tidak menyangka dia mendahuluiku.. hahaha… ketika tiba saatnya untuk memberikan selamat, ku lihat teman temanku ada di sana… min ho, hye sun, shin hye dan geun suk, kim joon. Ternyata masih lengkap. Ku langkahkan kakiku mantap ke arah jin hee

”Jin hee ah, chukae”

Kulihat mereka semua menoleh ke arahku.

”KIM BUM !” teriak jin hee

”OMOOO… benarkah itu kau bum?” kata shin hye

”ya.. ini aku kim bum. Sebegitu gantengkah aku sekarang sampai kalian sampai tidak mengenaliku?”

Ku lihat semuanya tertawa

”yo my bro, welcome back” kata kim joon

“jadi bagaimana amerika bum?” Tanya min ho, hye sun hanya tersenyum padaku

”amerika baik baik saja, patung liberty pun masih di tempatnya. Tak berpindah atau bergeser sedikit pun”

”aish! Kau itu masih saja tak berubah!” kata shin hye sambil menjitakku

Semuanya tertawa lagi. Kami mengobrol tentang semua yang telah terjadi 8 tahun ini. Min ho dan hye sun ternyata sudah bertunangan dan akan segera menyusul jin hee. Dan tentu saja min ho telah jadi pengusaha sukses dan hye sun juga telah menjadi dokter walaupun baru saja selesai mengambil specialis. Shin hye sudah membuka gallery art sendiri, Kim joon sendiri sudah bekerja di kedutaan korea di jepang. Jin hee menjadi pengacara dan suaminya yang sekarang ku tahu bernama yi han ternyata seorang pemain sepak bola timnas korea. Uniknya mereka bertemu saat yi han terkena kasus perkelahian dengan pemain dari negara lain. Jin hee menarikku ke kursi di sudut setelah pamit sebentar pada suaminya dan yang lainnya

”Bum ah, bagaimana kabarmu?” tanya jin hee

”tentu saja seperti yang kau lihat.. aku masih hidup dan sehat”

”kau itu berhenti becanda sesekali bisa tidak?”

”hahaha… ya ya.. beginilah aku”

”kau ini mengejutkanku. Ku pikir kau tidak ingat padaku dan teman temanmu yang lain. Kami sampai kehilangan kontak darimu”

”tentu saja tidak.. mana mungkin aku lupa pada kalian”

”jadi bagaimana amerika? Kau sekarang sudah menjadi business man seperti impianmu?”

”amerika negara yang cukup menarik dan sangat keras. Kau harus berjuang hidup disana. Orang orang disana lebih mementingkan diri mereka sendiri di banding orang lain. Menjadi businessman? Tentu saja. Aku punya beberapa saham disana, walaupun aku belum punya perusahaan sendiri. Ku harap dalam waktu dekat aku akan membangun perusahaan disana”

”kau tidak akan menetap di korea?”

”tidak, aku disini hanya menghabiskan waktu liburanku. Sudah lama aku tidak menghabiskan waktu seperti ini. Setiap hari yang ku tatap hanya kertas saham, dan kertas yang harus ku tanda tangani haha”

”berapa lama kau disini?”

”lebih kurangnya 2 bulan”

”lalu bagaimana soal pacar? Mana pacarmu? Kenapa tak dibawa?”

”aku tidak punya pacar, jadi siapa yang mau ku bawa?”

”huh? Business man seganteng dirimu masa tidak punya seorang pacar? Apa kau telah kehilangan karisma mu?”

”enak saja… aku tetap berkarisma tau! Bukannya seperti itu. Aku hanya lelah dengan wanita. Mereka hanya memanfaatkan uangku untuk belanja. Dan menggunakanku untuk membanggakan dirinya di depan teman temannya. Lagi pula aku belum menemukan yang pas. Dan belum ada yang bisa menggantikannya di hatiku”

”maksudmu so eun?”

Mendengar namanya aku hanya tersenyum

”bum ah! Kau masih menyukainya?”

”menurutmu?”

”tentu saja iya! Matamu berbicara kau masih menyukainya. Lalu apa kau pernah mengontaknya atau mencari kabar tentangnya?”

”tidak sama sekali.. aku ingin sekali mencari tau tentangnya ketika aku pulang kesini. 2 bulan ini aku akan mencari tau tentangnya. Salah satu alasan aku kembali yaitu dirinya. Ya meskipun aku tidak tau dia sudah ada kekasih atau tidak. tapi aku ingin sekali menyatakan perasaanku padanya jin hee, aku sudah mencoba melupakannya. Tapi ternyata tidak bisa. Bagaimana menurutmu? Apa sekarang sudah tepat saatnya? Oh ya apa kau mendengar kabar tentangnya atau yah yang berkaitan dengannya jin hee?” tanyaku bersemangat.

Jin hee hanya diam seribu bahasa tak menjawabku. Aku jadi bingung kenapa dia tiba tiba seperti itu? Apa ada sesuatu yang dia sembunyikan?

Author Pov

Jin hee hanya tersenyum pahit mendengar pengakuan sahabatnya sekaligus mantan pacarnya yang masih mencintai so eun. 8 tahun ternyata tidak mengubah isi hati kim bum pada so eun. Jin hee bukannya cemburu, namun dia merasa kasihan pada kim bum. Jin hee tau, so eun telah menjadi model terkenal dan sekarang so eun bersama minho. Jin hee tau ketika dia bertemu dengan so eun di stadium saat pertandingan FC soeul vs FC China ternyata dia datang untuk menonton minho begitu pula dirinya menonton aksi yi han karena mereka berdua satu team. Ingin rasanya memberi tahu kim bum kenyataannya, tapi dia tidak siap untuk menyakiti hati kim bum. Dua bulan adalah waktu yang cukup lama, jin hee tidak mau melukai dan merusak liburannya jika memberi tahu semuanya sekarang. Dia memutuskan untuk diam sampai kim bum mengetahui sendiri keadaan yang sebenarnya

*

Acara resepsi pun di gelar, semua udangan tampak hadir. Terlihat beberapa rekan pemain sepak bola datang dan tidak sedikit juga model dan artis. Minho dan so eun datang bersama dan memasuki ballroon yang bernuansa classic itu.

Minho dan so eun berjalan bergandengan tangan dan memberi selamat pada yi han dan jin hee

”sunbae, chukae… akhirnya kau laku juga” ujar minho

”sial kau! Hahaha… cepatlah menyusul kau dan so eun” ujar yi han

So eun hanya tersenyum

”Jin hee eonni, chukae…” ujar so eun dan minho berbarengan

“gomawo..“ balas jin hee sambil tersenyum

Minho dan so eun meninggalkan pengantin dan menuju tempat duduk yang di sediakan. So eun yang haus, bangkit dari kursi dan meminta izin pada minho untuk mengambil minum sementara minho asyik mengobrol dengan para pemain teamnya. Ketika so eun mengambil minum dan berbalik, tidak sengaja dia menabrak seseorang dan menumpahkan minumannya ke baju seseorang dan sedikit mengenai gaunnya juga

”mianhe… jeongmal mianhee” ujar so eun sambil mencoba membersihkan noda di baju orang tersebut namun terhenti ketika mendengar suara orang tersebut

”ne.. tidak apa ap….”

Seketika mata mereka bertemu

”SO EUN ?”

”KIM BUM?”

TO BE CONTINUED

Apa reaksi kim bum dan so eun yang di pertemukan seperti ini? Akankah kim bum mengetahui semuanya? akankah kim bum menjalani tujuan awalnya kembali ke korea untuk menyatakan perasaannya pada so eun? Nantikan kelanjutannyaaa….

Mian ya kalo ceritanya rada aneh dan terlalu berbelit belit. Seperti biasa di mohon meninggalkan jejak dan komentar ataupun masukan untuk author. Author akan senang menerima kritik dan saran dari kalian. Karena hanya komentar dari kalian yang menjadi inspirasi buat author untuk kelangsungan cerita selanjutnya.

Author mengucapkan selamat tahun baru untuk semuanya, sampai bertemu di tahun baru dengan spirit baru. 🙂

Buka page Question & Answer apabila ada yang ingin ditanyakan
Buka dan isi data kalian di page Mates untuk perkenalan dan berkenalan dengan mates/reader yang lain
Lihat page How To Join untuk mengetahui bagaimana cara mengirim ff
Buka Library (sequel or one shoot) untuk melihat ff yang sudah dipost
Buka BUMSSO INDONESIA untuk mengetahui news terbaru dari Kim Bum dan Kim So Eun
Follow our new twitter @bumssoindo dan mention saja bila ada yang ingin kalian tanyakan (usahakan untuk tidak menanyakan masalah privasi Kim Bum dan Kim So Eun ^^) *fans Korea sangat menjaga privasi artis mereka*
Like Kim Bum dan Kim So Eun fanbase on facebook BUMSSO INDONESIA

P.S.: please…… no bashing, no spaming, no hotlink !! ^^