꽃보다범쏘 (BUMSSO OVER FLOWERS0 [OS]

Author  : Sangeun Mnden

Main Cast : Kim Bum, Kim So Eun

Cast : Kim Hyun Joong, Lee Min Ho, Kim Joon, Goo Hye Sun, Kim So Mi, Min Jeong, So Yi Jeong

Genre : Drama

Type  : One Shoot

Halloooooooooo……

Kali ini dan untuk pertama kalinya aku mencoba membuat OS serius

Dan OS ini aku dedikasikan buat Kak rahmi

DIA BUKAN AKU..

AKU BUKANLAH DIA…

DIA MASA LALUMU…

SEMENTARA AKU ADA UNTUK MASA DEPANMU

PANGGILAH AKU KIM SANG BUM

꽃보다범쏘

2004

Hari ini seperti biasa dilalui seorang gadis sederhana dengan senyum ramahnya. Gadis itu bernama Kim So Eun. Sekarang dia tepat duduk di bangku kelas 3 SMP. Tahun ajaran baru disekolahnya. So Eun, panggilan akrab nya, Dia berjalan di gerbang sekolah bersama temnnya So Min Jeong.

“So Eun-ah apa kau sudah membalas surat dari Yi Jeong?”. Tanya Min Jeong. So Eun hanya menggelengkan kepalanya.

“Kasihan sekali Yi Jeong.. apa benar, tak ada rasa sedikitpun untuknya?”. Tanya Min Jeong lagi.

“Bisa kita tak membahas lelaki itu???”. Pinta So Eun.

“Baiklah….kau akan terus menghindari pertanyaanku”. Ucap Min Jeong.

“…”. So Eun hanya menatap temannya itu, Min Jeong mengerti tatapan itu dan dia langsung memberi isyarat menutup mulutnya.

So Eun tiba dikelas nya. Dia terkejut ketika menuju bangku nya, terdapat bunga diatas meja nya. So Eun tersenyum manis, karena bunga itu bunga favoritnya, sementara itu Min Jeong menyenggol bahu So Eun.

“HmHm… penggemar rahasia mu lagi”. Ucap Min Jeong.

“Pasti dia lagi”. Gumam So Eun.

“Bunga tak bersalah.. jangan buang bunga ini.. terlalu indah untuk kau buang So Eun-ah”. Ucap Min Jeong.

“Siapa yang akan membuangnya??? Sudahlah.. kau duduk saja”. Ucap So Eun lembut sambil mendudukkan temannya itu di bangku nya.

So Eun duduk kembali di bangkunya, selagi guru belum datang, So Eun mencium bunga indah itu sambil tersenyum manis.

“Harum…meskipun aku tahu ini darimu.. tapi bunga ini akan tetap kuterima”. Ucap So Eun.

Sementara itu pria lucu bernama So Yi Jeong terlihat tersenyum dibalik jendela, melihat dari kejauhan tingkah So Eun yang sedang menciumi bunga yang dia berikan.

Istirahat nya So Eun tengah duduk di kelas. Dia tak keluar untuk sekedar makan di taman atau pergi ke kantin.

“Kau tak pergi makan So Eun-ah?”. Tanya Min Jeong.

“Ani.. aku tak lapar.. kau saja”. Ucap So Eun sambil memegang bunga nya.

“Kau senang dengan bunganya.. lalu bagaimana dengan orang nya?”. Ledek Min Jeong.

“Min Jeong-ah..!!!!!”. Ucap So Eun.

“Ne???? terima saja lah dia.. jangan sampai kau menyesal…”. Ucap Min Jeong.

“Akan aku pertimbangkan”. Ucap So Eun datar.

“Ye…….. akhirnya keluar juga kata-kata itu.. setidaknya Yi Jeong akan lebih gencar!”. Ucap Min Jeong heboh. So Eun hanya tersenyum melihat tingkah temannya itu.

Malam nya di rumah So Eun, Dia, bibi nya dan adiknya Kim So Mi sedang asyik menonton acara di TV, So Eun sedang baringan diatas sofa. Begitu banyak tisu bertebaran diatas meja.

“Akhirnya mereka bersatu juga…”. Ucap Bibi Kim Ah yoo.

“Ahjuma… senang sekali melihat mereka bersama”. Ucap So Mi.

“Ah..kau anak kecil.. ini kan drama remaja”. Ucap Bibi Kim.

“Kalian berdua sepertinya asyik sekali melihat drama ini.. tentang apa?”. Tanya So Eun.

“Eonnie.. kau memang payah…seharus nya sebagai remaja puteri..kau harus menonton drama seperti ini sebagai referensi mu”. Ucap So Mi.

“So Mi-ah.. kau itu masih kelas 4 SD.. ini kan bukan tayangan untuk usia mu…”. Ucap So Eun.

“Eonnie…”. Ucap So Mi.

“Memangnya drama ini menceritakan apa?”. Tanya So Eun.

“Laki-laki yang terus mengejar wanita yang di cintainya.. hingga wanita itu luluh.. benar-benar pria sejati…”. Ucap Bibi Kim. Sesaat So Eun termenung mendengar perkataan bibi nya. Dia teringat akan Yi Jeong.

“Cerita nya biasa…”. Ucap So Eun. Dia pun berjalan menuju kamarnya.

Keesokan hari nya, So Eun berjalan di gerbang sekolah sendirian, biasa nya dia berjalan bersama dengan Min Jeong.

“Pagi…”. Sapa Yi Jeong ceria. So Eun diam tak memperhatikannya.

“Pagi…So Eun”. Ucap Yi Jeong tak kalah. So Eun terus berjala tak menghiraukan Yi Jeong, malahan dia menyapa teman yang berpapasan dengannya.

“Pagi…So Eun-ssi”. Gumam Yi Jeong yang masih awet tersenyum dan berjalan sejajar dengan So Eun. Akhirnya So Eun mau buka mulut meskipun dia tak menatap Yi Jeong.

“Apa kau bertingkah seperti orang bodoh??? Kenapa terus seperti itu?”. Ucap So Eun sambil terus berjalan.

“Pagi…So Eun”. Gumam Kim Bum sambil masih memberikan senyuman. So Eun menghentikan jalannya, Yi Jeong pun melakukan hal yang sama. So Eun menatap Yi Jeong.

“Selamat pagi…Yi Jeong-ssi”. Ucap So Eun datar.

“Hiyaaaaaaaaaaaaaaa…. Akhirnya kau mau menjawab sapaanku…yeahhhhh gomawo!!!”. Teriak Yi Jeong sambil jingkrak-jingkrak.. para murid lainya jadi memperhatikan mereka berdua, malu dengan hal itu So Eun berjalan masuk ke dalam kelas, sementara Yi Jeong masih asyik jingkrak-jingkrak.

So Eun pun tiba di kelas nya. Terlihat Min Jeong sedang menyalin PR temannya.

“Annyeong…”. Sapa So Eun.

“Akhirnya kau datang juga…”. Ucap Min Jeong.

“Memangnya kenapa?”. Tanya So Eun.

“Lihat sendiri dibangkumu”. Ucap Min Jeong sambil tak sedikitpun menatap So Eun, tatapannya tertuju pada buku dihadapannya.

So Eun berjalan menuju bangkunya, ternyata sudah tersimpan selembar kertas yang berisikan baris-baris puisi cinta.

Kalau aku hanya bisa menjadi temanmu

Kalau hanya itu tempat untukku dihatimu

Kan kuterima itu dengan bangga

Kubuktikan diriku yang terbaik untuk menjalaninya

Kan kuberikan kepadamu bahuku untuk tempat mengadu

Kan kutunjukkan betapa pedulinya aku padamu

Aku kan selalu siap saat kau membutuhkanku

Aku akan selalu berada didekatmu

Kalau aku hanya bisa menjadi temanmu

Yang mendengar saat kau menangis

Kan kuterima itu dengan bangga

Kan kujalani dengan suka cita

Cintaku padamu lebih dalam

Daripada yang akan pernah kau sadari

Tanpa mengharapkan kau mencintaiku

Untuk itu mesti ku biarkan kau berlalu

Kau perlu waktu untuk menemukan tujuanmu

Kau perlu waktu untuk merenungkan pikiranmu

Tapi, saat perjalananmu berakhir

Dan jalur yang kau tempuh selesai sudah

Ingatlah aku sahabat baikmu

Yang mencintaimu sejak awal mula

“Senang sekali jika aku menjadi dirimu…”. Ucap Min Jeong. So Eun tersadarkan dari lamunanya.

“Ya!!!! Aku sudah bertetangga dengan nya 15 tahun… Yi Jeong itu pria baik.. bukankah kau berkata akan mempertimbangkannya”. Ucap Min Jeong.

“Betul… masih ku pertimbangkan”. Ucap So Eun datar.

“Begini saja..jika kau tak menyukainya…”. Belum selesai Min Jeong berbicara, So Eun langsung memotongnya.

“Kurang bagaimana aku memperlakukannya??? Tapi dia tak pantang menyerah”. Ucap So Eun.

“Dia benar-benar menyukaimu… jika dia bermain-main tak mungkin dia berjuang hamper 3 tahun”. Ucap Min Jeong.

“Mungkin 20% perasaanku telah sedikit luluh..”. Ucap So Eun.

“Yeahhhhhhh”. Girang Min Jeong.

“Hanya 20%!!!”. Ucap So Eun.

“Menurut penelitian, 10% dari perasaan sudah mendapatkan tempat saja.. berarti orang itu setidaknya sudah menempati posisi tertentu dihatimu”. Ucap Min Jeong.

“…”. So Eun hanya geleng-geleng.

Pelajaran pun dimulai, So Eun belajar tapi pikirannya sedikit melayang memikirkan apa yang dikatakan Min Jeong mengenai Yi Jeong. Yi Jeong memang tak pantang menyerah, hampir 2 tahun lebih hingga sekarang dia masih tetap setia mengejar So Eun. Yi Jeong memang bukan pria yang terlalu tampan, dia juga bukan anak yang terlalu pandai dan kaya, tapi dia begitu hangat dan manis. Entah apa yang membuat So Eun masih belum menerima pernyataan suka dari So Yi Jeong.

Siang ini, Min Jeong sibuk makan di kantin, sementara So Eun asyik mendengarkan music di taman belakang sekolah. Dia begitu menikmati setiap irama yang mengalun ke earphone-nya. Yi Jeong dari kejauhan berjalan mendekati So Eun dengan senyum tetap terpajang abadi di mulutnya yang mungil itu.

Semakin dekat, kehadiran Yi Jeong pun disadari oleh So Eun. So Eun terkejut melihat Yi Jeong di dekatnya sambil tersenyum manis.

“Apa yang sedang kau kerjakan???? Apa begini? Ini kan jam istirahat..kau tak pergi untuk mengambil makan?”. Tanya So Eun datar.

“Yeayhhhhhh So Eun menanyakan makan siang ku.. ahhhhhhh begitu menyenangkan”. Ucap Yi Jeong girang.

“Apa istimewa nya pertanyaanku…?”. Tanya So Eun.

“Berarti kau memperhatikanku..ahhhh senangnya”. Ucap Yi Jeong.

“Sudahlah…”. Ucap So Eun sambil beranjak dari duduknya.

“Apa aku mengganggumu???”. Tanya Yi Jeong.

“….”. Awal So Eun hanya diam sambil menatap datar, namun sebelum pergi dia mengucapkan sepatah kata. “Aniyo…”. Ucap So Eun sedikit lembut. Yi Jeong girang setengah mati.

Sudah seminggu berlalu, Min Jeong terlihat sedang duduk di halaman depan rumahnya, mengobrol bersama dengan Yi Jeong. Min Jeong dan Yi Jeong memang sudah bertetangga dan menjadi sahabat kecil.

“Ya!!!! So Yi Jeong.. benar kau menyukai sahabtku?”. Tanya Min Jeong.

“Tentu…kau mengenalku sudah berapa lama sih?? Kau seperti baru mengenalku hari ini saja”. Ucap Yi Jeong sambil menggetok kepala Min Jeong.

“Entah aku tak tahu, So Eun begitu sulit membuka hati nya untukmu”. Ucap Min Jeong. “Sudah dua tahun lebih.. bahkan hamper tiga tahun..”. Ucap Min Jeong.

“Berpikir positif saja.. mungkin belum sampai ke waktunya”. Ucap Yi Jeog

“So Yi Jeong.. jangan sampai kau menyakiti sahabatku ya… jika hal itu terjadi maka getokan akan mendarat di jidatmu”. Ancam Min Jeong.

“Untuk apa aku menyakiti nya jika hampir tiga tahun aku berusaha mengejarnya”. Ucap Yi Jeong.

“Aku pegang janji sahabat kita..”. Ucap Min Jeong.

“Tentu…kau juga bantu aku yah…”. Ucap Yi Jeong. Min Jeong mengangguk.

Hari ini So Eun duduk di bangkunya sedirian, Min Jeong sepertinya belum tiba di kelas. Tak tahu nya terlihat Yi Jeong sedang menari-nari di depan kelas nya So Eun sambil bernyanyi lagu cinta.

“Ya!!!! So Eun-ah apakah maksud dari murid pria itu adalah kau?”. Tanya salah seorang sahabatnya. So Eun menoleh menatap yang ditnjukkan teman sekelasnya itu.

“Aigo…. Dia lagi”. Ucap So Eun mengumpat.

“Kenapa kau tak menghampirinya saja.. kau mau membuat dia tampak bodoh”. Ucap salah seorang teman lainnya.

“Tapi….”. Belum selesai So Eun berbicara, temannya memotong.

“Dia kekasihmu yah???”, Tanya teman lainya. So Eun tak menjawab, dia segera menghampiri dekat jendela. Dia menghela nafas melihat aksi Yi Jeong yang pantang menyerah selama hampir tiga tahun ini.

“Dia…dia.. begitu kuat dan tak pantang menyerah”. Gumam So un dalam hati.

“So Eun-ah… apa kau senang dengan lagunya??”. Teriak Yi Jeong dari luar, namun sepertinya karena terhalang kaca, suara Yi Jeong tak terdengar oleh So Eun.

“Apa aku jahat.. ungkin aku bisa membuka hatiku untuknya..tapi… Woo Bin sunbae.. aku tak bisa menunggu nya lagi.. dia benar-benar sudah akan menikah.. usia kami juga terlalu jauh”. Gumam So Eun.

“So Eun-ah.. kemarilah…”. Ucap Yi Jeong lagi.

“Baiklah.. cukup sampai disini kau melakukan hal bodoh So Yi Jeong”. Gumam So Eun. Tiba-tiba Min Jeong datang, dan menyenggol bahu So Eun.

“Ya!!!!! Hentikan Yi Jeong… murid-murid lain memperhatikannya”. Ucap Min Jeong.

“hmh…”. So Eun tersadar dari lamunanya.

“Kau melamun… aku kira kau melihat aksi konyol dia.. ya!!!! So Eun..”. Ucap Min Jeong.

“Katakan pada dia..jangan begitu lagi.. “. Ucap So Eun.

“Lalu…????”. Tanya Min Jeong harap-harap cemas.

“Kali ini aku akan benar-benar mempertimbangkannya..”. Ucap So Eun sambil berjalan menuju bangku nya.

Min Jeong dengan girang berlari menuju luar kelas dan menghampiri sahabatnya itu.

“Ya………. Yi Jeong-ah…. Akhirnya penantian mu tak sia-sia.. 3 tahun akan terlunasi”. Ucap Min Jeong.

“Bagaimana Min Jeong.. ada apa???”. Khawatir Yi Jeong.

“Sepertinya So Eun akan menerima pernyataanmu..”. Ucap Min Jeong.

“A……………………..”. Teriak gaje dech mereka berdua. So Eun dari dalam kelas hanya tersenyum melihat tingkah dua orang itu.

Tiga hari telah berlalu So Eun berjalan di gerbang, tak lama datang Yi Jeong.

“Annyeong…uri So Eun”. Teriak Yi Jeong.

“Hah??? Uri So Eun.. sejak kapan kau boleh memanggilku seperti itu?”. Ucap So Eun.

“Akhirnya satu sapaan..kau bisa menjawabku..”. Ledek Yi Jeong.

“Jangan memanggilku itu lagi…”. Ucap So Eun.

“Jangan marah.. baiklah..aku tak akan memanggil seperti itu lagi.. jangan marah dan berhenti biara lagi padaku”. Mohon Yi Jeong, So Eun tersenyum kecil melihat tingkah Yi Jeong yang ketakutan. “Benar… dia baik.. untuk apa aku memikirkan Woo Bin sunbae lagi”. Gumamnya dalam hati.

“Yah… kau marah So Eun-ah???”. Kecewa Yi Jeong.

“Aku tak marah Yi Jeong-ah..”. Ucap So Eun. Kya…. Bagai kena guyuran pelagi.. hampir 3 tahun, baru kali ini So Eun manis pada Yi Jeong.

“Kau kenapa??”. Tanya So Eun melihat tingkah Yi Jeong.

“Nanti kita pulang bersama bagaimana??? Kita beli ice cream dan…”. Belum selesai Yi Jeong berbicara, So Eun memotongnya.

“Kau mau kita berkencan????”. Tanya So Eun.

“Ahahaha aniyo…. Hanya bermain.. kita kan belum resmi..”. Ucap Yi Jeong. “bagaimana???”. Tanya ya was was.

“Baiklah…”. Ucap So Eun. Kya………… kali ini sepertinya bintang dan komet bertaburan diatas kepala Yi Jeong.

Di Kelas, So Eun dan Min Jeong terlihat mengobrol.

“Kau menerima dia?”. Tanya Min Jeong.

“Ani”. Jawab So Eun singkat.

“Tapi kalian….”. Ucap Min Jeong.

“Aku sedang berusaha menyayanginya”. Ucap So Eun.

“Gomawo.. Yi Jeong sahabat terbaikku.. sudah ku anggap saudaraku juga”. Ucap Min Jeong.

“Ne.. aku tahu itu…”. Ucap So Eun.

Bel pulang pun berbunyi. Yi Jeong telah menunggu So Eun di gerbang depan. So Eun sampai, Yi Jeong melambaikan tangannya. So Eun tersenyum. Nyuuuurrrrrr melihat wajah so eun bisa menyebabkan jantung deg-degan, nafas ngos-ngosan dan yang terpenting wajah memerah … kekekeke penyakit macam apa ini.

“Mianhe.. lama menungguku?”. Ucap So Eun lembut.

“Ani…ayo..”. Ucap Yi Jeong.

Mereka berdua pun pergi ke taman kota, membeli ice cream, photobox, jajan jajanan pasar seperti baso ikan, usus sapi dan permainan mengambil boneka. Namun saying Yi Jeong tak bisa mengambil satu boneka pun. Tak  terasa malam pun tiba. Mereka duduk dulu di halte bus.

“Mianhe.. aku tak bisa memberikanmu boneka”. Ucap Yi Jeong.

“Gwenchanayo… aku pun senang hari ini”. Ucap So Eun.

“Jeongmalyo????”. Senang Yi Jeong.

“Gomawo.. selama ini aku selalu bersikap tak baik padamu.. kau begitu menyenangkan dan bisa membuatku tersenyum”. Ucap So Eun.

“Hehehe…ne”. Ucap Yi Jeong sambil garuk-garuk kepala. “So Eun-ah…”. Ucap Yi Jeong ragu.

“Ne????”. Tanya So Eun.

“Malam dansa nanti..kau mau kan kesana dan berdansa bersamaku?”. Tanya Yi Jeong ragu. Tanpa lama So Eun menjawab.

“Boleh…”. Ucap nya.

“Yeyaaaaaaaaaaaaa berarti kau menerimaku..yeyyyyyyyyyyy”. Teriak Yi Jeong. Bus pun tiba.

“Aku pulang duluan… sampai bertemu besok’. Ucap So Eun.

“Ne… bye”. Gumam Yi Jeong. So Eun melambaikan tangannya.

Keesokan harinya, So Eun terlihat sedang berdandan didepan cerminnya, terlihat begitu bersemangat, datang sang adik.

“Wah..eonnie.. sepertinya sekarang kau sedang jatuh cinta”. Ledek So Mi.

“Aku sedang senang”. Ucap So Eun.

“Eonnie.. kau sudah punya kekasih kan…”. Jahil So Mi.

“Ya!!!! Anak kecil.. tidak perlu tahu”. Gumam So Eun.

“Tapi aku tahu..dan lebih pintar dalam hal ini..”. Ucap So Mi.

“Ya!!!!!!”. Teriak So Eun.

So Eun berangkat ke sekolah dengan ceria, mungkin kemarin malam sudah menjadi pengukuhan hubungan cinta monyet nya dengan Yi Jeong. Karena hari ini mereka berdua tampak beriringan bersama, Min Jeong senang melihat mereka berdua. Kadang Min Jeong ikut nimbrung dan dia tidak dicuekkan.. sungguh kini hari-hari So Eun diisi dengan penuh tawa bersama sahabatnya dan kekasihnya.. apakah ini sudah pantas disebut kekasih??? Tak ada lagi nama Woo Bin dalam hatinya, semua hatinya telah terpenuhi dengan So Yi Jeong. Lelaki bisa namun istimewa.

Malam dansa pun mereka datang bersama. So Eun berdansa dengan Yi Jeong. Mereka berdua beserta Min Jeong sama-sama akan segera lulus dan melanjutkan ke SMA favorit tentunya. So Eun dan Yi Jeong semakin lengket saja. Sepertinya kini rasa sayang So Eun pada Yi Jeong melebihi rasa Yi jeong untuknya. Entah apa yang membuat hal itu terjadi. Yi Jeong paling pandai membuat So Eun tersenyum, mungkin dengan jurus ice cream vanilla nya. Yi Jeong sering membelikan So Eun ice cream rasa vanilla, sementara dia sendiri meskipun pria namun lebih senang dengan ice cream rasa stroberi.

Siang ini So Eun sudah janjian bertemu dengan Yi Jeong, karena berhubung sudah seminggu terakhir mereka hanya berhubungan lewat telepon atau pesan karena sibuk untuk Ujian akhir SMP. So Eun siang ini tampak begitu cantik dengan baju pink-putih nya. Pink warna kesukaan Yi Jeong, tentunya putih warna kesukaan So eun. 2 jam berlalu namun tak seperti biasanya, Yi Jeong belum muncul juga.

“Kau kemana?? Kenapa tak seperti biasanya”. Gumam So Eun. 5 Jam berlalu So Eun menanti tapi tetap Yi Jeong tak ada. Malam telah menggantikan siang. Namun So Eun tetap menunggu.

“Apa kau tak akan datang?? Kenapa tak menghubugiku..”. Gumam So Eun. Tiba-tiba handphone-nya berdering.

Ya!!! Min Jeong-ah..

So Eun-ah besok kau bisa kan mengantarkanku ke toko buku?

Lihat saja besok.. Ya!!! Min Jeong-ah apa kau melihat Yi Jeong?

Yi jeong… tadi aku melihatnya.. duhhh sedih yang ditinggalkan kekasih

Ne???? Apa maksudmu?

Hah…kau tak tahu?? Yi Jeong kan pergi ke Jepang..

Mworagoyo??? Jepang???

Neneknya meninggal di Jepang, jadi dia sekeluarga tadi sore pergi terburu-buru

Jeongmalyo???

Kenapa kau tak tahu So Eun-ah????

So Eun segera menutup telepon dari Min Jeong. Dia berjalan lemas meninggalkan tempan kencannya malam ini.

“Kenapa dia tak memberitahuku.. bukankah aku harusnya tahu maalah ini?”. Gumam So Eun. “Apa aku sudah tak diangap lagi?”. Gumam So Eun.

So Eun pun tiba dirumahnya. Baru saja dia masuk kedalam rumah, dia mendengar berita di televise yang sedang ditonton oleh keluarganya.

Breaking News- Kami baru saja mendapatkan kabar mengenai kecelakaan yang dialami pesawat Korean Air Boeing 747-100SR dengan tujuan Negara Jepang, mengalami kecelakaan di sekitar laut bebas tepat diketinggian 35.000 kaki diatas laut  pada jam 6.11 p.m KST . Pesawat yang mengangkut 550 penumpang ini kehilangan kontak dengan pengatur lalu lintas udara Tokyo maupun Seoul setelah berputar-putar diatas laut dan kemungkinan besar pesawat hilang kendali dan terjatuh kedalam laut, namun ada beberapa yang menyatakan bahwa sebelum terjatuh pesawat meledak terlebih dahulu. Berikut kami daftarkan nama-nama korban kecelakaan pesawat.

So Eun tersentak mendengar berita di televisi. Dalam benaknya begitu penuh mengenai Yi Jeong. So Eun langsung berlari mendekati televisi. Kedua orang tuanya serta So Mi terkejut melihat kedatangan So eun. Mata So Eun berkaca-kaca ketika tangannya terus begreak dilayar televisi mencari apakah ada nama yi jeong dan benar saja..

178. So Yi Jeong (15)                             188. Kim Rang Un (18)

179. So Jung Ah (38)                             189. Min Ah Reum (12)

180. Jang Min Jung (42)                    190. Kim Ki Sang(68)

Mata So Eun tiba-tiba menngis seketika melihat nama di nomor urut 178. Tepat nama lelaki yang mungkin baru sebulan ini mengisi hari-harinya dengan penuh kegembiraan dan rasa saying yang tulus.

“Eonni..kau kenapa?”. Tanya So Mi.

“So Eun-ah..”. Ucap sang ibu.

“Yi Jeong-ah… ANDWEEEEEEEEEEEEEEEEEEEE”. Teriak So Eun yang tak kuat lagi untuk berdiri, rasanya badannya lumpuh seketika. Air mata terus membasahi pipi nya. Sementara kedua orang tuanya hanya bisa menenangkan So Eun.

“Yi Jeong-ah…andweee kenapa kau meninggalkanku secepat ini..”. teriak so eun sambil bercucuran air mata.

Kini So Eun sudah lumayan tenang dan berbaring dikamarnya. Sendiri di dalam kesunyian, orang tua dan adiknya pasti telah tidur. Jam sudah menunjukkan jam 1 pagi, namun So Eun masih membasahi bantal dan selimut nya dengan air matanya.

“Yi Jeong kenapa kau meninggalkanku secepat ini.. kenapa harus sekarang”. Gumam So Eun. “tiga tahun benar-benar telah aku sia-siakan.. kenapa bukan dari dulu aku bersamamu.. kenapa hanya satu bulan aku merasakan manisnya bersamamu.. merasakan senyuman indah yang kau berikan untukmu.. makan ice cream bersamamu..”. Ucap So Eun.

“Aku memang orang yang bodoh.. Yi Jeong-ah kembalilah…kembalilah…”. Ucap So Eun.

So Eun pun berjalan menuju jendela kamarnya. Dibuka tirai nya dan dia pun menatap langit yang gelap tanpa bintang.

“Aku yakin mala mini kau pun melhat langit yang sama denganku.. merasakan malam sama sepertiku.. kau berada di jepang dan melihat pemakaman nenekmu.. kau akan kembali..kau akan kembali ke korea..”. Ucap nya sambil menangis.

Sudah tiga hari setelah kejadian kecelakaan itu, So Eun benar-benar seperti mayat hidup. Dia tak bersemangat melakukan semuanya. Di kelas So Eun hanya mencorat-coreti bukunya dengan nama SO YI JEONG di sepenuh halaman bukunya, sambil membasahi bukunya dengan tangisannya. Atau dia makan banyak ice crem rasa vanilla dan stroberi sendirian di taman kota. Dia melakukan hal-hal aneh yang membuat Min Jeong cemas memikirkan So Eun.

“So Eun-ah.. sudah..jangan seperti itu.. aku mohon.. So Eun-ah”. Seru Min Jeong sambil menangis memeluk So Eun yang sudah belepotan memakan ice cream dengan wajah kemana-mana.

“Aku tak mau melihat kau seperti ini.. Yi Jeong akan lebih senang diatas sana jika kau tak begini”. Ucap Min Jeong.

“Yi Jeong masih di jepang Min Jeong-ah.. dia menghadiri pemakaman neneknya”. Ucap So Eun sambil menangis.

“Sudah..So Eun..sudah…terimalah semua ini”. Pinta Min Jeong.

“Jangan begitu…Yi Jeong masih mempunyai janji kencan bersamaku… dia akan kembali”. Ucap So Eun sambil menangis di pelukan sahabatnya itu.

7 TAHUN KEMUDIAN

“Eonnie… “. Teriak remaja puteri kelas 3 SMA yang bernama Kim So Mi ini.

“Ne????”. Tanya gadis berambut panjang bernama Kim So Eun ini.

“Mana????”. Tagih sang adik.

“Ada dikamar.. bawa saja.. punyamu yang warna pink yah.. aku yang putih”. Gumam So Eun.

“Selalu saja begitu.. memaksakan!! Aku mau wara hijau..tapi jika beli sepasang kenapa aku harus memakai yang pink”. Ucap Mi So protes.

“Aku suka perpaduan pink-putih ibarat vanilla dan stroberi”. Gumam So Eun.

“ya..ya..rasanya sudah ribuan kali kau berkata seperti itu”. Gumam So Mi.

“Makanya jangan banyak protes..ok adikku”. Gumam So Eun. “jadi kan nanti malam kau mengajak kekasihmu kerumah?”. Tanya So Eun.

“Kalau eonnie kapan???”. Tanya So Mi.

“Aku masih menunggu.. kekasihku masih di Jepang”. Canda So Eun.

“Hmhmhmh..selalu menjawab seperti itu.. pangeran dari Jepang”. Ucap So Mi. “Eonnie..sudah tidak kan..?”. Tanya So Mi.

“Aniyo… aku hanya bercanda”. Ucap So Eun.

“Tujuh tahun sudah berlalu… ayoo mulai hidup yang baru.. heuheuheu.. hari ini eonnie ada acara sukwan lagi?”. Tanya So Mi.

“Sukwan.. itu acara kemasyarakatan LSM”. Ucap So Eun.

“Ne..ne… aku berangkat sekolah dulu.. sampai jumpa nanti”. Ucap So Mi.

“Ne..hati-hati”. Ucap So Eun.

So Eun juga berangkat beberapa saat setelah keberangkatan So Mi. Kini tujuh tahun telah berlalu, So eun bekerja sebagai dokter sukarelawan. So Eun memang seorang dokter umum yang selalu ikut dalam acara social tanpa ingin mendapatkan upah. Dia hanya ingin bisa menolong sesamanya. Padahal surat tugas nya ada di Seoul National Hospital. Namun So Eun memilih bergabung di Korean International Voluenteer Organization (KIVO) bersama sukarelawan lainnya.

Hari ini So Eun berangkat bersama rombongan KIVO ke Busan menggunakan transportasi laut.

“Selamat pagi So eun”. Sapa Hyun Joong.

“Pagi..sunbae”. Ucap So Eun.

“Siap untuk mengobati orang-orang?”. Tanya Hyun Joong.

“Bagaimana pula dengan sunbae?? Siap pak guru?”. Tanya So Eun.

“Anak-anak disana sungguh selalu membuatku senang mengajar”. Ucap Hyun Joong yang juga menjadi guru sukarelawan.

“Ayo…masuk kapal”. Ajak Hyun Joong.

“Ayo…”. Ucap So Eun.

Mereka pun tiba disana, So Eun dengan sigap langsung turun kelapangan. Dia mengobati orang yang sakit, kebetulan KIVO kali ini datang ke daerah yang kemarin terkena banjir. Hyun Joong langsung mengunjungi posko/tenda yang sudah ada para pelajar.

Jam makan siang pun tiba, So Eun duduk makan. Hyun Joong yang melihatnya langsung menghampiri So Eun.

“Dr. Kim sedang makan siang rupanya”. Gumam Hyun Joong.

“Sunbae..”. Ucap So Eun. “Makan..??”. Tawar So Eun.

“Sudah…”. Jawab Hyun joong. “Oh ya… So Eun-ssi hingga sekarang aku belum pernah melihat kekasihmu..”. Jail Hyun Joong.

“…”. So Eun hanya tersenyum tanpa berkata apapun.

“Besok adik sepupu ku yang baru datang dari jepang akan bermain ke LSM kita.. bagaimana jika aku kenalkan dia padamu?”. Tanya Hyun Joong.

“Kalau ingin berkenalan boleh saja, aku yakin dia juga baik seperti sunbae”. Ucap So Eun.

“Tentu… sebelumnya aku pernah bercerita tentangmu kepada dia.. dan dia tertaik”. Ucap Hyun Joong.

“Tertarik…apa ini maksudnya?”. Selidik So Eun.

“Tertarik untuk bisa bertemu denganmu.. katanya kau unik”. Ucap Hyun Joong.

“Sampaikan saja.. selamat bertemu besok”. Tantang So Eun.

“Dokter kecil sudah berani menantang..”. Ledek Hyun Joong.

Malam pun tiba, So Eun sedang berbaringan dikasurnya.

“Tujuh tahun telah berlalu..tapi kau masih menempati tempat dihatiku… kapan kau akan kembali dari Jepang???”. Gumam So Eun yang sepertinya masih belum bisa menerima kepergian Yi Jeong. So Eun pun membuka laci lemari nya, dia pun membawa sebuah diary, diary 7 tahun yang lalu. Dibukanya diary using itu, masih terselip foto Yi Jeong yang tampan bersama dengan keluarganya.

So Eun tersenyum menatap foto itu, disimpan lah foto itu didadanya. Kemudian So Eun membalikkan foto itu dan menulis tulisan dibalik foto itu.

Kau begitu sempurna

Dimataku kau begitu indah

Kau membuat diriku akan selalu memujami

Disetiap langkahku..

Kukan selalu memikirkan dirimu

Tak bisa kubayangkan..hidupku tanpa cintamu..

Janganlah kau tinggalkan diriku

Takkan mampu menghadapi semua

Hanya bersamamu ku akan bisa

Kau adalah darahku..

Kau adalah jantungku..

Kau adalah hidupku..lengkapi diriku..

Oh sayangku kaubegitu…

Sempurna…

Kau genggam tanganku..

Saat diriku lemah dan terjatuh

Kau bisikkan kata dan hapus semua sesalku

-So Yi Jeong-

Pagi ini So Eun sedang tak ada perjalanan  LSM. Dia sedang berada di kantor LSM. Dia terlihat sedang asyik mengobrol bersama dengan Hyun Joong. Mereka berdua memang lumayan akrab, sudah satu tahun belakangan ini mereka akrab karena sama-sama tergabung di KIVO.

“Jadi begitu sunbae…”. Ucap So Eun.

“Tentu…”. Jawab Hyun Joong. “Mana dia yah????”. Gumam Hyun Joong.

“Nuguya????”. Tanya So Eun.

“Adik sepupu yang  aku ceritakan itu.. dia berjanji akan datang kemari.. katanya dia ingin berkenalan langsung denganmu.meskipun dia sudah tahu namamu dan wajahmu dari foto”. Ucap Hyun Joong.

“Jadi dia benar-benar telah mengetahui wajahku..sunbae ini..kenapa memperlihatkan fotoku”. Protes So Eun.

“Kebetulan dia melihat foto keluarga besar KIVO yang aku simpan di laptop ku..”. Ucap Hyun Joong.

So Eun masih mengobrol bersama dengan Hyun Joong, dari kejauhan adik sepupu Hyun Joong sudah tiba disana. Dia keluar dari mobil mewah nya, pria tampan yang gagah dengan setelan jas nya ini begitu percaya diri menebar senyuman manisnya. Dia menyender di bahu mobilnya,

“Hyong!!!!!”. Sapa nya dari kejauhan. Hyun Joong berpaling menatap pusat suara, dan tersenyum pasti karena yang menyapa adalah adik sepupunya, sementara So Eun terlihat kaget mendengar suara yang tampak tak asing baginya, suara..suara ini seperti suara yang ia rindukan. So Eun berpaling menatapnya, dan alangkah kagetnya So Eun ketika matanya bertemu dengan wajah adik sepupu nya Hyun Joong. Satu kata ‘SO YI JEONG?????????’

“Annyeong”. Sapa pria itu sambil tersenyum manis.

“Annyeong…”. Sahut Hyun Joong.

“…”. So Eun tak bisa berkata apa-apa, mulutnya serasa terkunci, namun matanya membengkak ingin mengeluarkan tangisan tak percaya. Pria itu berjalan mendekat..semakin dekat..dekat dan So Eun merasa sesak, nafas tak beraturan dengan pandangan yang tak kabur dari wajah pria itu.

“Pagi So Eun…”, sapa nya dengan senyum manisnya. So Eun kaget tak percaya dengan apa yang terjadi.. kenapa ini seperti ..seperti hal yang pernah dilakukan Yi Jeong 7 tahun lalu.

“Annyeong So Eun”

“Selamat pagi So Eun”

“Anyeong..selamat pagi…”.

“Annyeong…”

“So Eun-ah..”

“Selamat pagi”

Tiba-tiba bayangin 7 tahun yang lalu berkecamuk dipikiran So Eun sesaat setelah mendengar sapaan pria itu.

“Annyeong..selamat pagi So Eun-ssi”. Gumam pria itu. So Eun tak kuat dengan semua ini,

“So Eun..ada apa denganmu?”. Tanya Hyun Joong. Dada So Eun terasa semakin sesak, air mata nya ingin menangis, rasanya ia ingin berteriak. So Eun langsung lari ketakutan menjauhi Hyun Joong dan pria itu. Mereka berdua pun kaget dengan tingkah So Eun.

“Hyong ada apa dengan dia?? Kenapa dia ketakutan melihatku??? Ada yang salah kah di wajahku?”. Tanya pria itu.

“Aniyo..tak ada yang aneh.. aku juga heran tak biasanya So Eun begitu”. Ucap Hyun Joong.

So Eun menangis di halaman belakang gedung KIVO, dia menangis rasanya sungguh sulit melihat orang yang baru saja dia lihat. Namun dia tersadar jika.

“Dia So Yi Jeong.. ne.. dia So Yi Jeong…”. Gumamnya So Eun pun berlari menuju tempat tadi, namun dia terlambat, Hyun Joong dan pria itu terlihat berjalan menuju mobil dan pergi dari tempat itu.

“Yi Jeong-ah……………………………..”. Teriak So Eun.

Sore nya So Eun duduk dicafe bersama dengan Min Jeong.

“Itu tidak mungkin…”. Ucap Min Jeong.

“Dia telah kembali.. SO YI JEONG telah kembali”. Gumam So Eun.

“So Eun-ah sadarlah.. ini sudah 7 tahun.. au mohon kau harus menerima kenyataannya..”. Gumam Min Jeong.

“Aku tak berbohong.. aku melihatnya..kau harus mempercayaiku”. Gumam So Eun.

“Aku tak tega untuk berkata seperti ini.. tapi apakah aku perlu merujukkan seorang psikolog?”, Tanya Min Jeong.

“Aku tidak sakit… aku bisa member bukti padamu”. Ucap So Eun. Min Jeong hanya bisa menghela nafas.

“Meskipun tak diketahui jasad nya.. tapi dipastikan semua penumpang waktu itu tak ada yang selamat, karena sebelum terjatuh ke laut, pesawat meledak”. Ucap Min Jeong.  So Eun hanya bisa menangis.

Malamnya So Eun terus saja memandangi foto Yi Jeongyang benar-benar mirip dengan pra tadi siang. So Eun melekukan dan menggerakan jari telunjuknya diatas foto Yi Jeong sambil menitikkan air matanya. So Mi yang melihat itu hanya bisa terdiam di pintu kamar.

Keesokan harinya,

“Bum-ah benar kau mau ikut?”, Tanya Hyun Joong.

“Aku benar-benar penasaran dengan So Eun-ssi”. Ucap laki-laki yang bernama lengkap im Sang Bum ini.

“Baiklah..tapi jangan membuat So Eun tidak nyaman dengan kehadiranmu”. Ucap Hyun Joong.

“Pasti..!!!!”. Ucap Kim Bum.

Sementara itu So Eun sedang membereskan obat-obatan kedalam kotak kesayangannya. Hari ini aka nada perjalanan ke Busan lagi ke tempat yang kemarin didatangi.

“Annyeong..”. Sapa Hyun Joong dan Kim Bum. So Eun menatap dan kembali kaget,

“Tolong. kali ini jangan pergi lagi.. aku sudah bercermin.. ada yang salah dengan wajahku???”. Ucap Kim Bum.

“Kau kenapa So Eun?”. Tanya Hyun Joong.

“Ah..aniyo…”. Ucap So Eun memaligkan mukanya.

“So Eun-ssi.. mungkin hyong sudah bercerita jika aku ingin berkenalan denganmu.. kenalkan.. Kim Bum”. Ucap Kim Bum sambil mengulurkan tangannya. So Eun terdiam ketika mendengar nama pria ini, KIM BUM?? Kenapa bukan So Yi Jeong??? So Eun terus melamun, Kim Bum bertingkah aneh, dia mengelap tangannya, takut tanganya kotor.

“Kenalkan namaku Kim Bum”. Ucap nya sekali lagi sambil mengulurkan tangannya. So Eun berusaha menegarkan dirinya.

“Kim So Eun”. Ucap nya datar, dan langsung kembali berusaha menyibukkan diri dengan obat-obatannya.

“Aku tinggal dulu sebentar yah… aku juga ingin mempersiapkan barang-barangku”. Ucap Hyun Joong.

“Baiklah…”. Ucap Kim Bum, seraya memberi isyarat dengan senyumannya terimakasih-telah-memberi-kesempatan. Mereka berdua salingmenepuk bahu.

“Kau sepertinya sibuk sekali.. dokter memang pekerjaan yang mulia”. Gumam Kim Bum. So Eun diam tak menjawab.

“Sudah berapa lama mengabdikan diri di KIVO?”. Tanya Kim Bum.

“Satu tahun”. Jawab So Eun singkat. Kim Bum sedikit kecewa dengan ucapan o Eun yang singkat, dia hanya memonyongkan bibirnya.

“Dokter apa?”. Tanya Kim Bum.

“Umum”. Jawab So Eun.

“Benar-benar membuatku penasaran”. Gumam Kim Bum dalam hati. “Aku bantu membereskan obat nya yah”. Ucap Kim Bum menghampiri.

“Tak usah..”. Gumam So Eun menjauhi Kim Bum.

“Oh.. baiklah..”. Ucap Kim Bum sambil mengangkat kedua halisnya.

Dalam perjalanan menuju ke Busan, Kim Bum berusaha mengjaka ngobrol So Eun, tapi So Eun tetap tak banyak memberikan perhatian terhadap tingkah PDKT Kim Bum. So Eun malah lebih sering mencuekkannya.

Hari berikutnya.

“So Eun-ssi”. Sapa Kim Bum di tepi jalan. So Eun memalingkan mukanya.

“Kau”. Kaget So Eun.

“Baru pulang??? Mari aku antar..”. Tawar Kim Bum.

“Tidak usah..”. Ucap So Eun sambil berjalan menjauhi mobil Kim Bum.

“Gagal…”.  Gumam Kim Bum.

Hari berikutnya.

“So Eun-ssi”. Ucap Kim Bum.

“Kenapa kau yang datang?? Mana Hyun Joong sunbae?”. Kaget So Eun.

“Ini…”. Gumam Kim Bum sambil menyerahkan sebuah kado.

“Apa ini???”. Tanya So Eun.

“Untukmu…”. Ucap Kim Bum.

“Untuk apa?”. Tanya So Eun.

“Aku membuatnya sendiri semalaman.. kue ini aku buat khusus untuk So Eun-ssi”. Ucap Kim Bum. So Eun terpaksa menerimanya.

Hari berikutnya.

“Pagi So Eun-ssi”. Ucap Kim Bum tak pantang menyerah.

“Apa?”, Tanya So Eun datar.

“Ini..”. Gumam Kim Bum sambil menyerahkan ice cream rasa vanilla. So Eun kaget diabuatnya.

“Kenapa kau tahu aku suka rasa vanilla???”. Tanya So Eun.

“Aku pikir wanita akan lebih suka rasa strowbari..tapi entah kenapa perasaanku mengatakan jika kau akan lebih suka rasa vanilla”. Ucap Kim Bum. So Eun kembali tercengang ketika melihat Kim Bum yang menjilati ice cream rasa strowberi, kenapa kesukaanya sama sepeti Yi Jeong.

“Kenapa kau suka rasa stroberi?”. Tanya So Eun.

“Entahlah..namun aku suka”. Ucap Kim Bum. So Eun terdiam.

Hari berikutnya, Kim Bum terlihat sedang bermain bola dengan sahabatnya dan kakak sepupunya Hyun Joong.

“Tumben sekali kau lama di Korea.. apa kau sudah mempunyai niatan kembali menetap di Negara asalmu ini?”. Tanya Min Ho.

“Biasa nya kau hanya seminggu di Korea dan kembali lagi ke Jepang”. Ucap Kim Joo.

“Sudah tak ada lagi tujuanku di Jepang.. rang tua ku tinggal satu dan tinggal di Korea..lagipula Korea kali ini membuatku betah”. Ucap Kim Bum.

“Ah..ada apa ini??? Kim Bum kita rupanya sudah mulai jatuh cinta”. Ledek Kim Joon.

“Hyong!!!! Aku benar-benar penasaran dengan So Eun-ssi”. Ucap Kim Bum terus terang.

“Jadi namanya So Eun”. Ledek Min Ho.

“Dia rekanku di KIVO”. Ujar Hyun Joong.

“Sepertinya aku akan menetap lagi di Korea..”. Gumam Kim Bum.

Malam pun tiba, So Eun duduk dikamarnya.Dia pun meraih ponsel nya untuk menghubungi Hyun Joong. Sementara itu Hyun Joong tengah sibuk memainkan gitar, sementara Kim Bum sibuk melihat-lihat resep kue

“Kue mana lagi yah..yang belum aku coba?”. Ucap Kim Bum sambil mengacak-ngacak gambar-gambar kue.

“kau mau membuat kue lagi?”. Tanya Hyun Joong.

“Ne..untuk So Eun-ssi”. Ucap Kim Bum bangga.

“haha..baru kali ini aku melihat pria yang berjuang untuk cintanya dengan membuat kue”. Ucap Hyun Joong.

“Aku memang berbeda dan special”. Ucap Kim Bum.

“Bersemangatlah”. Ucap Hyun Joong. Tiba-tiba handphone-nya berdering.

Yeoboseyo..sunbae

Ne.. So Eun-ah.. ada apa?

Begini sunbae..besok apa kita bisa bicara?

Untuk apa?? Apa ada masalah???

Ah..bukan sesuatu yang penting, tapi ada yang ingin aku bicarakan

Baiklah…

Ya sudah kalau begitu..

Eh tunggu sebentar….

Hyun Joong langsung menempelkan handphone-nya ditelinga Kim Bum. Kim bertanya dengan matanya seperti siapa-yang-menelepon? Hyun Joong hanya tersenyum.

Yeoboseyo.. Hyun Joong sunbae???

Yeoboseyo..So Eun-ssi

Hati So Eun berdesir mendengar suara ini.

Yeoboseyo..So Eun-ssi

Yeoboseyo…

Bagaimana kabarnya??

Baik…

Syukurlah….

Keesokan harinya Hyun Joong duduk di aula KIVO bersama dengan So Eun.

“Sulit dipercaya.. ini benar-benar mirip”. Ucap Hyun Joong.

“Bukannya apa-apa.. selama ii aku menghindari Kim Bum karena ini.. aku tak kuat berada didekatnya.. dia terlalu sama dengan kekasihku yang dulu.. wajahnya.. suara hingga mereka sama-sama menyukai ice cream stroberi”. Ucap So Eun.

“Maafkan aku..membuatmu menjadi seperti ini..”. Ucap Hyun Joong.

“Sunbae tidak salah.. aku yakin semua ini tuhan lah yang mengaturnya.. menakdirkan mengambil orang aku sayangi dan mempertemukan aku dengan pria yang mirip denganya”. Ucap So Eun.

“benar..semuanya pasti campur tangan Tuhan”. Ucap Hyun Joong. “Orang berwajah sama..emungkinana sangat besar di dunia ini.. bahkan hingga bisa lebih dari 5 orang”. Ucap Hyun Joong. So Eun mengangguk. “Tapi aku pastikan.. Kim Bum adalah Kim Bum. Dia adik sepupuku.. aku tahu dia dari kecil”. Ucap Hyun Joong.

“Ne.. akupun sekarang sudah mulai sedikit demi sedikit bisa menerima keberadaan Kim Bum meskipun kadang aku merasa dia So Yi Jeong”. Ucap So Eun.

“Dia adalah adik sepupuku.. dia adalah Kim Bum”. Ucap Hyun Joong.

“Sunbae..tolong jangan ceritakan dulu pada dia”. Pinta So Eun.

“Baiklah…”. Ucap Hyun Joong.

Hari ini, rombongan keluarga besar KIVO mempunya acara rekreasi ke pulau Jeju selama dua hari. Ini sebagai acara kekeluargaan untuk meningkatkan rasa kebersamaan. Kim Bum ngikut nebeng Hyun Joong, tapi tetep bayar ongkos. Selama perjalanan Kim Bum tak hentinya gencar mendekati So Eun, perjuangan Kim Bum membuat So Eun ingat akan perjuangan Yi Jeong dulu. Sifat keduanya hampir sama.

Rombongan pun tiba di pulau Jeju yang indah dan romantic. Setrlah menyimpan barang-barang di kamar hotel, masing-masing mempunyai acara masing-masing. So Eun memilih berjalan keatas bukit untuk melihat pemandangan laut yang indah.

So Eun menatap laut yang damai dengan hembusan angin yang segar. So Eun tersenyum pasti, tak disangka Kim Bum mengikutinya dibelakang.

“Pemandangan seindah ini..apa kau tak mau berbagi denganku???”. Ucap Kim Bum mengagetkan So Eun.

“Kau???”. Kaget So Eun.

“Kenapa tak mengajakku ke tempat seindah ini???”, Tanya Kim Bum.

“Kau mengikutiku..”. Ucap So Eun.

“Apa salah jika aku ingin melihat pemandangan seindah ini bersamamu So Eun-ssi?”. Tanya Kim Bum, So Eun berjalan melewati Kim Bum.

“Apa kau mau pergi?? Tidak usah..baiklah kalau begitu aku yang akan pergi..kau nikmati daja pemandangannya”. Ucap Kim Bum.

“Aniyo.. kau saja nikmati.. pemandangannya akan sangat indah disana”. Ucap So Eun. So Eun berjalan ke bawah.

“Huft..Ya Tuhan.. aku tak akan menyerah.. ada apa dengan wanita itu.. kenapa dia selalu menghindariku..apa salahku???”. Gumamnya sambil menutup mata.

“Tapi aku tak aka menyerah”. Gumamnya percaya diri dan tangguh,

Kim Bum berlari mengejar So Eun kebawah.

“So Eun-ssi tunggu!!”. Ucap Kim Bum. So Eun menoleh.

“Ada apa?”. Tanya So Eun.

“Maafkan aku”. Ucap Kim Bum.

“Untuk?”. Tanya So Eun.

“Jika aku memiliki kesalahan.. tolong katakana terus terang.. jangan diamkan aku seperti selama ini”. Ucap Kim Bum.

“Apa yang sedang kau bicarakan?”. Tanya So Eun.

“Bahkan untuk memanggil namaku..sepertinya itu sangat sulit”. Ucap Kim Bum.

“Aku turun dulu”. Ucap So Eun sambil berjalan menjauhi Kim Bum.

“Aku tak akan meyerah”. Ucap Kim Bum yang hanya bisa melihat punggung So Eun yang menjauh.

Malamnya Kim Bum uring-uringan dikamar hotelnya. Dia memang sekamar dengan Hyun Joong.

“Jangan salahkan dia”. Ucap Hyun Joong.

“Lalu apa salahku?”. Tanya Kim Bum.

“Tak ada yng salah..baik kau maupun So Eun”. Ucap Hyun Joong.

“Hyung.. aku tahu.. kau mengetahui sesuatu..ceritakanlah Hyong”. Pinta Kim Bum.

“Aku tak tahu apa-apa”. Ucap Hyun Joong mengelah.

“Apakah aku mengingatkan dia akan seseorang yang dia benci”.  Tanya Kim Bum.

“Kekasihnya!”. Ucap Hyun Joong. Kim Bum terdiam. “Wajahmu.. suaramu dan kebiasaanmu mengingatkan So Eun akan kekasihnya yang sudah meninggal.. wajah dan suaramu pun sangat mirip dengannya”. Ucap Hyun Joong, Kim Bum hanya terdiam tak percaya.

Keesokan hari nya, hari ini hari terakhir sebelum rombongan KIVO kembali ke Seoul. So Eun sedang berjalan-jalan di taman bunga. So Eun merasakan sentuhan bunga-bunga kuning yang terhampar bak permadani. Dia rasakan hembusan angin dingin yang meniup bunga-bunga itu.

“Bunga itu indah.. bunga diantara ribuan bunga”. Ucap Kim bUm mengagetkan So Eun.

“kau…”. Ucap So Eun.

“Sepertinya aku harus membiasakan diri.. mendengar kata-kata ’kau’ darimu”. Canda Kim Bum.

“Ada apa?”. Tanya So Eun.

“Aku ingin berada ditaman ini bersamamu”. Ucap Kim Bum.

“Sudahlah…”. Ucap So Eun yang berjalan menjauhi Kim Bum.

“Jangan terus menghindariku…!!!!!”. Teriak Kim Bum, menghentikan langkah So Eun.

“Aku tahu selama ini ka uterus menghindariku.. aku tahu wajahku mirip dengan kekasihmu.. aku tahu suaraku mirip dengan kekasihmu..aku tahu aku seperti kekasihmu… tapi..”. Belum selesai Kim Bum berkata, so eun berpaling.

“Jangan samakan dirimu dengannya.. kau berbeda dengannya.. “. Bentak So Eun, dengan mata berkaca-kaca. Kim Bum terdiam, So Eun akan melanjutkan langkahnya, namun kembali terhenti,

“Aku Kim Sang Bum.. yang aku akui..aku menyukaimu So Eun-ssi”. Ucap Kim Bum. So Eun terbellak mendengar ucapan Kim Bum, rasanya ia ingin menangis, So Eun melanjutkan jalannya.

Semenjak kejadian itu, 4 hari telah berlalu. Malam ini Kim Bum terlihat baru pulang kerumahnya. Entah darimana ia, tiba-tiba ponsel nya berbunyi. Tertera nama Kim So Eun. Kim Bum langsung mengangkatnya,

Yeoboseyo….

Kita bisa bertemu besok

Ada apa So Eun-ssi???

Kita bertemu saja

Baiklah……

Keesokan harinya, Sore ini So Eun dan Kim Bum janjian disebuah restoran.

“Ije mareba”. Ucap Kim Bum.

“Mainhe..selama ini aku selalu menghindarimu..”. Ucap So Eun.

“Gwenchanayo…”. Ucap Kim Bum.

“Malam ini aku tak akan menghindarimu lagi.. “. Ucap So Eun.

“Aku menyukaimu”. Ucap Kim Bum. So Eun terdiam.

“Aku bertemu bukan untuk hal ini”. Ucap So Eun.

“Ne????”. Tanya Kim Bum,

“Urungkan niatmu…aku hanya ingin meminta maaf atas perlakuanku.. aku mohon jangan buat aku membencimu”. Ucap So Eun.

“Aku ingin kau tahu.. aku menyukai.. dan aku Kim Bum”. Ucap Kim Bum.

“Hentikan..”. Ucap So Eun.

Tiba-tiba ada pelayan datang membawa ice ceram rasa vanilla dan stroberi. So Eun kaget,

“Makanlah ice cream itu!!”. Perintah Kim Bum.

“Apa maksud semua ini??”. Tanya So Eun.

“Makanlah ice cream itu.. tataplah aku.. aku senang dengan ice cream stroberi… aku menyukaimu.. dan tataplah aku. Aku Kim Bum.. panggil namaku!”. Ucap Kim Bum dengan hati sakit.

“Aku pergi dulu”. Ucap So Eun langsung meninggalkan restoran itu.

So Eun pergi , berlari sambil menangis. Sementara Kim Bum dia memesan minuman. Kim Bum mabuk parah, dia pun menangis. Namun ditengah jalan So Eun terdiam, dia teringat kembali bayangan-bayangan Yi Jeong. So Eun tiba-tiba menangis, dia tak ingin hal dulu terulang lagi, dia tak ingin kehilangan lagi. So Eun kembali ke restoran itu, tepat di meja tadi. Kim Bum sudah menunduk tak berdaya saking mabuknya. So Eun membayar semua makanan dan minuman yang dipesan, dia pun memopong Kim Bum.

“Ya!!!! Cepat katakana dimana kau tinggal?”. Tanya So Eun sambil berusaha menyadarkan Kim Bum.

“Kenapa kau tak bisa memandangku”. Gumam Kim Bum tak sadar saking mabuknya.

“Ya!!!! Dimana rumahmu??? Akan aku antarkan”. Ucap So Eun khawatir.

“Kenapa kau tak bisa memandangku”. Gumam Kim Bum lagi.

So Eun akhirnya terpaksa membawa Kim Bum ke gedung KIVO. Dia pun sampai di gedung KIVO di ruangannya yang terpisah. So Eun mendudukkan Kim Bum di lantai, sementara dia berusaha membuka kuncinya. Kim Bum terus saja mengigau.

“Kenapa aku..kenapa kau???”, Gumam Kim Bum.

“Kenapa aku…aku benci aku”. Gumam Kim Bum lagi, So Eun sempat menoleh menatap Kim Bum iba.

“Mianhe…”. Ucap nya.

So Eun pun memopong Kim Bum masuk kedalam, dia menjatuhkan Kim Bum terbaring dibangku yang biasa dia duduki. So Eun menatap iba pada Kim Bum. Entah antara sadar atau tidak, ketika So Eun akan menutup pintu, Kim Bum menarik tangan So Eun.

“Aku menyayangimu tulus.. aku ingin kau bisamemandangku..bisa memanggilku..bisa melihatku.. jangan benci aku..aku mohon.. aku hanya ingin disampingmu…”. Gumamnya diakhiri lepasan gengaman tangannya. SoEun rasanya ingin menangis. Ditatapnya Kim Bum yang tak berdaya.

So Eun menitikkan air mata, dia pun memegang kening Kim Bum. Panas. So Eun begitu khawatir, dia berjalan keluar dari ruangannya. Tepat dia bertemu dengan penjaga gedung.

“Pak Jang..”. Sapa So Eun.

“Nona… kenapa malam masih ada disini?”. Tanya Pak Jang.

“Bisa tolong saya?”. Tanya So Eun.

“Ne???”. Tanya Pak Jang.

“Tolong carikan handuk kecil dan bawakan air di mangkuk”. Ucap So Eun.

“Baik Nona”. Ucap pak Jang.

So Eun mengompres kening Kim Bum, dia melakukannya sepenuh hati, bukan untuk So Yi Jeong.. So Eun sama sekali tak melihat SO YI JEONG kali ini, dia memang sedang mengurus KIM BUM.

Keesokan hari nya, Hyun Joong baru saja selesai mandi pagi, dilihatnya layar handphone menyala. Ternyata ada pesan dari So Eun.

Kim Bum ada di ruanganku…

Di KIVO… sunbae bisa menjemputnya

Dia sakit

Hyun Joong langsung berangkat menuju KIVO. Sementara itu Kim Bum baru saja bangun, dia melihat sekelilingnya, ruangan yang lumayan asing untuknya. Dia sendirian disana.. namun ada semangkuk bubur hangat dan minuman di sebuah meja didekatnya. Tiba Hyun Joong disana.

“Ada apa hingga kau disini?”. Tanya Hyun Joong.

“Kenapa aku bisa ada disini?”. Tanya balik Kim Bum.

“Sudahlah.. lebih baik sekarang kita pulang dulu.. kau kuat berjalan kan?”. Tanya Hyun Joong.

“Ne…”. Jawab Kim Bum.

Mereka berdua berjalan keluar dari ruangan So Eun.

“Itu ruangan apa?”. Tanya Kim Bum.

“Itu ruang kerja So Eun di KIVO”. Ucap Hyun Joong.

“So Eun???”. Kaget Kim Bum.

“Selamat pagi Pak Jang”. Sapa Hyun Joong.

“Pagi seperti ini tuan sudah datang”. Ucap Pak Jang.

“Pak.. apakah bapak melihat So Eun?”. Tanya Hyun Joong.

“Oh..nona So Eun, mungkin sekitar setengah jam yang lalu dia baru saja pulang”. Ucap Pak jang. Kim Bum terlihat sangat kaget.

“Sebelumnya pagi-pagi dia membeli bubur dan minuman.. semalam juga dia meminta alat kompres.. apakah ada yang sakit tuan?”. Tanya Pak jang. Betapa kagetnya Kim Bum mendengar ucapan Pak Jang.

Siang nya Kim Bum melampiaskan kekesalannya terhadap dirinya dengan bermain bola. Dia menendang bola-bola itu, Dia merasa dirinya bersalah. Malamnya Hyun Joong datang menghampiri Kim Bum.

“Apa yang sedang kau pikirkan?”. Tanya Hyun Joong mengagetkan Kim Bum. Kim  Bum menoleh.

“Hyong…”. Ucap Kim Bum.

“Bisakah aku berbicara denganmu?”. Tanya Hyun Joong.

“Ada apa?”. Tanya Kim Bum.

“Jangan pernah berburuk sangka denganku..”. Ucap Hyun Joong.

“Tentu..”. Ucap Kim Bum.

“Lebih baik kau jangan menemui So Eun lagi.. aku sungguh kasihan dengannya”. Ucap Hyun Joong.

“Mwo???”. Kaget Kim Bum.

“Aku tahu kau menyukainya.. tapi itu mungkin menyakitinya.. ungkin lebih baik kau pulang lagi ke Jepang”. Ucap Hyun Joong.

“Ne.. aku sedang memikirkan hal ini juga”. Ucap Kim Bum.

Keesokan harinya, Kim Bum tengah duduk di ruangannya. Dia bersiap untuk menelepon So Eun. Pada awalnya dia ragu.. namun di pun menelepon So Eun.

Kita bisa bertemu???

Ada apa?

Ku Mohon

Baiklah…

Kim Bum dan So Eun bertemu disebuah tangga.

“Ada apa?”. Tanya So Eun.

“Maafkan atas semua kesalahnku selama kau mengenalku”. Ucap Kim Bum.

“Waeyo???”. Tanya So Eun.

“Bisakah sekarang kau menatapku?”. Tanya Kim Bum. Kim Bum kemudian memegang kedua pundak So Eun. Dia membalikkan badan So Eun berhadapan dengannya. So Eun merasa gugup.

“Tutuplah matamu”. Pinta Kim Bum. So Eun menutui perkataan Kim Bum. Perlahan Kim Bum memegang kedua tangan So Eun dan mulai menggerakkannya. Pertama ke rambutnya.

“Rasakanlah..ini rambutku.. rambut Kim Bum.”

“Rasakanlah.. ini telingaku…”.

“Rasakanlah..ini mataku.. ini hidungku…”. Gumam Kim Bum yang ingin menitikkan air mata. Sambil terus merabakkan tangan So Eun disekitar wajahnya.

“Ini bibirku.. dan ini daguku.. ini tangaku.. yang kau pegang”.Ucap Kim Bum. So Eun pun menitikkan air matanya.

“Maafkan aku…”. Ucap So Eun.

“Aku hanya ingin kau tahu.. aku Kim Sang Bum.. aku bukan So Yi Jeong”. Ucap Kim Bum.

“Ne…”. Ucap So Eun.

“Aku tak akan memaksamu untuk memandangku lagi”. Ucap Kim Bum. “Terimaksih kau mau datang kemari”. Ucap Kim Bum. Dia pun meninggalkan So Eun.

Seminggu sudah lewat Kim Bum terlihat sedang duduk di suatu ruangan. Tiba Hyun Joong menghampiri

“Jadi bagaimana keputusanmu?”. Tanya Hyun Joong.

“Hyong..”. Sahut Kim Bum.

“Sudah kau putuskan?”. Tanya Hyun Joong.

“Ne… lusa aku akan kembali lagi ke Jepang, usahaku selama dua bulan ini tidak berhasil”. Ucap Kim Bum.

“Aku yakin..kau bisa menemukan orang yang tepat untukmu”. Ucap Hyun Joong.

“Gomawo…”. Ucap Kim Bum.

“Apa kau akan berpamitan dengan So Eun?”. Tanya Hyun Joong.

“Tentu… “. Ucap Kim Bum.

So Eun dijemput Kim Bum, mereka pun memilih menghentikan mobilnya di dekat taman bunga yang indah. Kim Bum keluar dari mobilnya. Dia duduk di bamper mobil nya. So Eun pun ikut turun dari mobilnya.

“Kita tak janjian kan.. sepertinya baju kita sama”. Ucap Kim Bum mencairkan suasana.

“Ne… ini suatu kebetulan”. Ucap So Eun.

“Setidaknya membuatku senang”. Ucap Kim Bum.

So Eun pun ikut duduk di bamper mobil.

“Ada apa?”. Tanya So Eun.

“Ini yang terakhir..”. Ucap Kim Bum.

“Apa maksudmu?”. Tanya So Eun.

“Aku akan kembali lagi ke Jepang”. Ucap Kim Bum.

“Mwo??? Waeyo?? Apa karena aku?”. Tanya So Eun, yang berusaha menyembunyikan perasaan kagetnya.

“Jalani hidupmu seperti sebelum kedatanganku.. dan anggap kau tak pernah bertemu denganku”. Ucap Kim Bum.

“Kenapa harus begitu??”. Tanya So Eun.

“Maafkan aku..karena aku hidupmu menjadi sulit.. tapi kita bisa berteman kan?”. Tanya Kim Bum.

“Mianhe.. jika aku memberi kesan yang kurang baik selama kau berada disini”. Ucap So Eun.

“Aku akan kembali ke Jepang.. entah aku akan ke Korea lagi atau tidak”. Ucap Kim Bum.

“Jaga dirimu disana”. Ucap So Eun.

“Gomawo..tentu.. tidak apa kan jika aku meminta fotomu yang ada di laptop Hyun Joong Hyong???”. Tanya Kim Bum. So Eun tersenyum tanda mengiyakan. Padahal hatinya merasa kecewa dengan kepergian Kim Bum.

“Oh..ya, sebelum aku pulang ke Jepang..bisakah aku meminta kesan terbiak di Korea?”. Tanya Kim Bum.

“Apa?”. Tanya So Eun.

“Temani aku bermain..”. Ucap ny sambil berusaha tersenyum.

“kapan?”, Tanya So Eun.

“Besok.. kau tak ada acara di KIVO kan?”. Tanya Kim Bum.

“Ne..jemput saja aku jam 9 pagi”. Ucap So Eun.

“Gomawo”. Ucap Kim Bum.

Malamnya So Eun duduk dikasur dikamarnya. Dia memegang foto Yi Jeong, dia lihat baik-baik foto Yi Jeong.

“Hingga saat ini.. fotomu masih tersimpan dihalaman depan diaryku..”. Ucap So Eun. Diapun menyimpan foto Yi Jeong dihalaman depan diary nya.

Keesokan harinya, tepat jam 9 Kim Bum sudah siap di depan rumah So Eun. Seperti janji kemarin, hari ini mereka akan bermain. So Eun tampak lucu dengan setelan warna ungu.. tak jauh beda dengan Kim Bum, gaya nya begitu santai dan membuatnya terlihat sangat cute. So Eun menghela nafas panjang. Dia akan berusaha untuk hari ini.

Mereka berdua pun nonton ke bioskop, sesuai dengan keinginan So Eun. Mereka menonton film horror, padahal Kim Bum benar-benar takut dengan hantu. Selama di bioskop dia terus saja menutupi wajahnya dengan kesepuluh jarinya. So Eun hanya cekikikan melihatnya. Mereka pun lanjut dengan berjalan kaki di pasar dan jajan jajanan pasar, jajan ice cream, hingga fotobox, meski hal itu semua mengingatkan So Eun akan kencan pertamanya bersama Yi Jeong, namun kini So Eun tertawa bersama Kim Bum.

“Pulang sekarang???”. Tanya Kim Bum.

“Ne..”. Meski sedikit tersenyum, namuan sepertinya So Eun masih ingin bermain, dia bahagia hari ini, setelah tujuh tahun berlalu.

Tiba-tiba handphone Kim Bum ada panggilan.

Yeoboseyo…Kim Joon Hyong!

Bum-ah.. datanglah kemari.. masa tak ada seorang pun yang datang

Syukuran rumahmu Hyong???

Ne.. aku meminta Min Ho dan Hyun Joong, namun sepertinya mereka sudah ada janji.. kasihan sekali istriku sudah membuat banyak makanan.. datang yah!!!

mmmm.. baiklah.

Ya sudah..aku tunggu

Ne…

Kim Bum memutus sambunga telepon.

“Kita belum makan malam kan?”. Tanya Kim Bum.

“Wae??”. Tanya So Eun.

“1 kali lagi yah.. bisa kan ikut aku?”. Tanya Kim Bum. Entah apa.. namun So Eun senang.

“Baiklah..”. Ucap nya.

Mereka berdua pun melanjutkan jalan ke rumah baru Kim Joon.

“Annyeonghaseyo… Hyong..noona”. Ucap Kim Bum.

“Annyeong Bum-ah.. “. Ucap Kim Joon.

“Annyeong”. Sapa So Eun.

“Annyeong…”. Sambut Kim Joon dan istrinya Hye Sun.

“Ya!! Siapa dia?’. Tanya Hye Sun pada Kim Bum.

“So Eun..”. Ucap Kim Bum.

“Ya sudah.. ayo masuk dulu.. kita makan.. nanti lanjut ceritanya.. ayo So Eun”. Ajak Kim Joon.

Mereka berempat pun makan bersama. Setelah itu baru mereka mengobrol hal-hal yang ringan.

“So Eun-ssi bagaimana?? Apakah kau sudah mendapatkan kue dari dia?’. Tanya Kim Joon.

“Ne???”. Tanya So Eun.

“Pastinya sudah lah.. kalau belum keterlaluan. Dia kan pemilik toka kue.. masa tak pernah membuatkan kue untuk pasangannya”. Ujar Hye Sun.

“Aku sudah memberinya kue”. Ucap Kim Bum. So Eun langsung ingat kejadian dimana dia diberikan kue oleh Kim Bum.

“Bagaimana??? Enak bukan???”. Tanya Kim Joon.

“Oh..ne..”. Ucap So Eun cengar cengir, padahl dulu So Eun sama sekali tak mencicipi kue itu. Kue nya habisa dimakan So Mi dan orang tuanya.

Beberapa saat kemudian.

“Baiklah… sepertinya sekarang giliranku yang cuci piring”. Ucap Kim Bum.

“Tentu.. sadar diri sekali kau”. Ucap Kim Joon.

“Akan ku bantu”. Ucap So Eun.

Mereka berdua pun mencuci piring itu bersama di dapur.

“Biarkan saja aku yang mencucinya”. Ucap Kim Bum.

“Tidak apa”. Ucap So Eun.

“Biarkan tanganmu itu bekerja untuk mengobati orang-orang yang sakit”. Ucap Kim Bum.

“Kalau begitu sama.. biarkan tanganmu itu membuat kue”. Ucap So Eun. Kim Bum tersenyum, selama dua bulan ini Kim Bum berusaha mendekati So Eun, baru kali ini So Eun baik, ramah dan bisa tersenyum tulus untuk nya. Untuk Kim Bum.

“Kenapa kau menatapku begitu?? Ingin membuatku malu?’. Gumam So Eun yang sadar dilihat oleh Kim Bum.

“Oh.. mianhe”. Gumam Kim Bum yang sedikit menatap So Eun.

Keesokan hari nya, hari ini So Eun begitu bingung, hari ini Kim Bum akan kembali lagi ke Jepang. Namuna sO eUn merasa ada yang aneh dengan dirinya. Dia segera mengeluarkan diary nya. Ditatapnya foto Yi Jeong.. So Eun juga membuka dompetnya yang terdapat foto dirinya dan Kim Bum yang kemarin photobox bersama. Beberapa Jam So Eun terus memandangi kedua foto ini. Akhirnya keputusan selama tujuh tahun ini berubah. So Eun merubah letak foto Yi Jeong. So Eun menyimpan foto Yi Jeong dibagian tengah buku diary nya. Dan dia memasngakn foto dirinya bersama dengan Kim Bum dihalaman awal buku diarynya.

Kini So Eun sudah tak bimbang lagi. So Eun buru-buru keluar dari rumahnya, segera menuju rumah Yi Jeong di Korea. Dia tak mau sampai Yi Jeong kembali lagi ke Jepang.

“Aku mohon… Tuhan.. untuk kali ini…”. Gumam So Eun sambil terus berdoa didalam taksi.

So Eun pun sampai di rumah Kim Bum. Kebetulan Kim Bum baru saja akan berangkat ke Jepang. So Eun langsung mengetuk pintu. Kim Bum membuka pintu itu dan kaget melihat So Eun ada dihadapannya. So Eun cukup lama memandang Kim Bum, matanya menangis.

“Ada apa So Eun’ssi?”. Tanya Kim Bum,

“….”. So Eun menangis.

“Ada apa?”. Tanya Kim Bum khawatir. So Eun langsung memeluk Kim Bum.

“Aku memohon pada tuhan.. aku tak ingin kehilangan lagi.. aku tak mau bodoh.. aku tak mau menyesal lagi. Tuhan teramat menyayangiku..Aku tak memandangmu sebagai So Yi Jeong… jangan pergi Bum-ah..”. Ucap So Eun. Kim Bum rasanya ingin menangis mendengar ucapan So Eun.

“Jangan tinggalkan aku”. Ucap So Eun.

“Gomawo…”. Ucap Kim Bum.

So Eun dan Kim Bum khirnya sampai di suatu tempat.

“Jadi ini tempatnya?”. Tanya Kim Bum.

“Ne.. ini tempatku dulu berkencan dengan Yi Jeong”. Ucap So Eun.

“Bolehkan aku memulainya sekarang?”. Tanya Kim Bum.

“Hm…”. Ucap So Eun sambil tersenyum.

“Salam kenal.. aku memang tak mengenalmu.. begitupun kau.. disini sekarang aku ingin meminta izinmu So Yi Jeong.. aku menyayangi So Eun, dan aku ingin bersamanya”. Gumam Kim Bum. So Eun memegang tangan Kim Bum dengan mata berkaca.

“Begitu sulit hingga aku seperti ini.. aku bersama nya.. Aku akan berusaha untuk menjaganya.. Restui hubungan kami… aku mohon.. meski aku bukan yang semapurna.. tapi aku akan berusaha untuk jadi yang terbaik untuk berada disampingnya. Aku yakin  kau bisa tenang melihatnya bersamaku..”. Ucap Kim Bum. Dia pun berlutut, So Eun tak kuat menangis.

“Aku berjanji demi ibuku yang telah tiada.. aku akan menyayangi So eun sepenuh hati”. Gumam Kim Bum. So Eun ikut berlutu dan memeluk Kim Bum sambil menangis.

Sore ini sangat dingin. Kim Bum dan So Eun duduk bersama menikmati sore. Kim Bum menyelimuti So Eun dengan shyal panjang.

“Terimaksih..”. Ucap Kim Bum.

“Kau terlalu sering mengucapkan terimakasih…jangan seperti itu”. Gumam So Eun.

“Tak terasa sudah 3 bulan kita bersama”. Ucap Kim Bum.

“lalu???”. Tanya So Eun.

“Apa perlu waktu lama?????”. Tanya Kim Bum.

“Maksudmu??”. Tanya So Eun.

“Mari menikah.. dan jadilah perempuanku seutuhnya”. Gumam Kim Bum. Meski awalnya So Eun kaget, tapi dia bahagia.

“Bum-in…”. Ucap So Eun.

“Mari kita membina hubungan yang dicintai Tuhan..kita bersama.. aku bisa memelukmu, melihatmu di tiap pagi membangunkanku.. dan menatapmu di dapur kita memasak untuk kita”. Ucap Kim Bum.

“Dan k au buatkan kue untukku”. Ucap So Eun. Kim Bum mengangguk.

So Eun tersenyum. Kim Bum mendekat dan memeluk So Eun. Dia pun menyematkan kecupan hangat di kening So Eun. So Eun tersenyum dan membalas dengan kecupan manis di pipi Kim Bum.

1 Bulan kemudian,

“Oppa…”. Sapa So Mi di depan gereja.

“So Mi.. mana Eonniemu?”. Tanya Kim Bum pada adiknya So Eun yang sebentar lagi akan menjadi adiknya.

“Eonnie.. akan tiba sebentar lagi bersama dengan ayah dan ibu..”. Ucap So Mi.

‘Benar-benar.. aku mau pingsan.. jadi benar apa yang dikatan So Eun.. kau begitu mirip..oppps.. mianhe calon pengantin”. Ucap Min Jeong.

“Aku mirip dengan So Yi Jeong.. begitu maksudmu?”. Tanya Kim Bum.

“Ne..”. Ucap Min Jeong.

“Apa kau in Jeong sahabatnya So Eun dan So Yi Jeong?’. Tanya Kim Bum. Min Jeong mengangguk.

“Jagalah sahabtaku.. dia lama menunggu hal ini”. Ucap Min Jeong.

“Tentu,,,”. Ucap Kim Bum

Kim Bum pun masuk ke geraja duluan. Tak lama So Eun tiba bersama dengan kedua orang tuannya. Dia begitu cantik meski dengan dandanan yang sederhana. Min Jeong dan So Mi memang menjadi pengiring pengantin So Eun. Mereka berdua tampak cantik. Kini giliran sumpah dan janji pernikahan.

“mempelai wanita memasuki ruangan”. Terdengar ucapan itu.

So Eun berjalan bersama dengan ayahnya, dia akan segera disandingkan dengan Kim Bum. Kim Bum menatap dengan hati gemetar, masih tak percaya ini benar terjadi??? Dia akan menikah?? Dengan Kim So Eun???

“Kim Bum apakah kau bersedia menerima kim so eun apa adanya, dan menerima kim so eun dalam keadaan senang dan susah sampai akhir hayatnya???”. Tanya sang pendeta. Sejenak kim bum panas dingin, ini janji.. janji suci, dia menatap so eun.

“Saya Kim Sang Bum, bersedia menerima Kim so eun apa adanya dan menemani kim so eun dalam keadaan senang dan susah sampai akhir hayatnya”. Ucap Kim bum ketika mengucapkan janji nikahnya. So Eun merinding mendengar janji yang diucapkan kim bum.

“Kim So Eun apakah kau bersedia menerima Kim Bum apa adanya, dan menerima kim Bum dalam keadaan senang dan susah sampai akhir hayatnya???”. Tanya sang pendeta.

“Saya Kim So Eun, bersedia menerima Kim Bum apa adanya dan menemani Kim Bum dalam keadaan senang dan susah sampai akhir hayatnya”. Ucap so eun ketika mengucapkan janji.

Kini mereka berdua telah menjadi suami istri. Kim Bum menatap so eun dan mereka saling menyematkan cincin, lalu Kim Bum memberikan ciuman hangat dikening so eun.

THE END

Huahhhhhhhhhh akhirnya rampung juga..

Gimana OS ku yang romance ini>>

Melodrama mungkin yah genre nya bukan romance..

Susah banget bikin OS ROMANCE.

Buat Kak mi….

Sebagai hadiah ulath nya yang ke-21..

Saengil Chukaeyo…saranghaeyo..uri eonnie…

Harap komennya yah..

Gomawo…

Tags: , , , , ,

33 responses to “꽃보다범쏘 (BUMSSO OVER FLOWERS0 [OS]”

  1. tiktikah says :

    Weeesss, FULL! ASIK ASIK! Rs penasaranku bs hilang deh! Baca dulu ah!

  2. krista says :

    ceritanya bagus bangett .. wuihh perjuangan cinta soeun mantep ..
    keren osnya .. romantis bgt pokoknyaa ..
    ditunggu os2 berikutnyaa .. :))

  3. rosiyani 'oci' says :

    asikkk disini dipost full …
    seruuuuu sedihhhhh senenggggg so sweeeeetttt jg campur aduk dehhh semuanya 🙂
    dan terbukti kalo bum bukan yi jeong kannnn.. akhirnya eunnie bisa menatap bum jg, gantengggg kan bum hhe 🙂
    like like like , 4 thumbs for this OS !!!
    ka nden keren.. lanjut ka buat FFnya 🙂

    • negista says :

      gomawo ochi..
      ketemu juga di wp ini
      hahah tadi ketemu di FB
      iya disini full..
      di FB terbatas jadi gak bisa panjang

      tuh kan kebukti..
      kalo Kim Bum gak ada hubungan apa2 ma Yi Jeong
      hahahahahahahahah

  4. ^^orange pumpkin girl^^ says :

    Annyeong neng nden… 🙂
    ayo tebak ini siapa?… hehe…
    *tarik nafas* siap-siap mau komen ahhh…

    ahem.. ahem… saturday night baca OS yang agak-agak mellow nan romantis ini jadi senyum-senyum gaje.. kkkk XDD

    ngebayangin jaman-jaman SMP dahulu kala… cinta monyet,, hahay.. :p So Yi jeong keren banget dah.. Gw suka gaya loh.. The power OF LOVEnya itu loh… bayangin aja hampir 3 tahun ga nyerah2 buat dapetin so eun,, salut dah.. 😀

    Es krim vanila dan strawbery?.. kalo aku sukanya rasa cokelat *apadeh gak penting* hahahaha..
    Yi jeong suka warna pink?… samaan dong yaaa sama my hubby..
    bedanya.. so eun pake baju perpaduan pink sama putih,, kalo aku perpaduan orange sama pink,, hehehe.. 😉

    aku suka gambar-gambarnya. Aapalagi pas zaman so eun SMP,, masih imut pisan euy.. 😀

    Kecelakaannya tragis.. >.< dan so eun masih belum bisa lupain Yi jeong selama 7 tahun,, ckckckck

    awalnya aku pikir Kim Bum itu Yi jeong. Dia hanya pura-pura atau emang hilang ingatan. Tapi ternyata.. mereka adalah 2 dua orang yang berbeda..

    Finally… happy ending… pernikahan emang slalu ditunggu-tunggu di tiap akhir cerita Bumsso.. 🙂

    overall,, suka sama OS ini. dari mulai jalan cerita,, setting tempatnya,, emmm.. apa lagi yaaa?..
    pokoknya suka deeeeh.. 😀

    neng nden.. punten.. komennya cukup sampai disini aja yaaa.. mata meuni udah kucap-kiceup minta dipejamkan,, hehe..

    Good Job anakku sayaaaang… mmmuaaaaaaaahhh… 🙂

    • negista says :

      bundaaaaaaaaaaaaaaaa
      akhirnya datang juga……….. jeongmal gomawo udah baca n komen OS ini
      udahlah gak perlu dilihat udah pasti yang ada orange-pumpkin mah istrinya sungmin appa.dan ibunya author ini
      hahahahahahahaha lebay yah author nih yang satu

      iya jaman-jaman SMP..sebenarnya ini mah pengalaman yang jaman SMP mah…
      tapi aslinya gak ada yang meninggal-meninggal gitu
      hahahahahaaha author bocor

      kalo masalah ice cream aku suka semua rasa.. vanila..strowbery,cokelat,buah juga suka..
      ketahuan maruk yeh hahahahahahaha

      jehehehe bundaku bundaku..
      emang yi jeong dan kim bum wajahnya sama…
      naun mereka orang yang jelas berbeda dan tak mempunyai hubungan sama sekali baik darah maupun kenal

      gomawo udah suka ma OS ku yang ini..
      lumayan menguras tenaga dan pikiran ngetik 45 halaman..
      curcol akeu….
      ok gomawo yah bunbuat semuanya

  5. Anaya says :

    Wah, keren banget OS nya, suka banget dengan ide ceritanya. Dari prolog cerita autor dah jelas Yi Joeng dan Kimbum org yg berbeda, meskipun agak aneh (maaf) ada dua org yg benar2 mirip dari wajah sampai kelakuannya, tapi jadi hilang anehnya karena author menyakinkan pembaca memang ada yang mirip. OK BANGET deh pokoknya. Ditunggu cerita yang lain ya

    • negista says :

      gomawo gomawo nih anaya
      hehehe ini pertama kalinya bikin yang g gaje n gak berantem
      lumayan sulit
      pastinya yi jeong dan kim bum beda..

  6. alika says :

    cuman 1 kalimat yg bisa aku bilang KEREN.

  7. laras says :

    Keren, seru, mian sbelumnya ya kak tp kurang romantis menurut aku,hehe ; p
    But over all bagus kok kak, sbelumnya aku udh baca di note fb tp baru stengah , hehe
    ditunggu ff yg lain ya kak 😉

  8. laras says :

    Oh iya nih smpe lupa buat kak rahmi happy birthday yaa, kak nden baik bgt tuh dibuatin os sbgai hadiah ;p

  9. citra a aprilia says :

    dag dig dug….

    hana…
    seul…
    set…

    HUAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA….
    kak nden T.O.P B.G.T !!!!!!!!
    one hundred thumbs up!!!!!!!!!!!!

    sumpah ya kak nden demi apapun aku dag dig dug duer baca ini. dan yap kau sukses membawa saya terhanyut dalam cerita ini…
    bahkan berasa di tengah tengah mereka. aku juga ngerasain kehilangan pas so yi jeong meninggal karena kecelakaan pesawat.. sumpah demi apapun aku ikutan nangis. huhuhu 😥 *ngebayanginakujadisoeundansoyijeong jadi pacarku
    sakitnya beneran berasa ini *nggamaksudlebaytapikenyataannyabegini 😦

    tuhan memang adil, di saat so eun harus berjuang sendirian selama 7 tahun tuhan mengabulkan doanya. mengembalikan sosok seorang yi jeong di dalam diri kim bum. walaupun mereka berbeda tapi overal yi jeong dan kim bum sama sama punya tujuan untuk membahagiakan so eun.

    So Eun tersentak mendengar berita di televisi. Dalam benaknya begitu penuh mengenai Yi Jeong. So Eun langsung berlari mendekati televisi. Kedua orang tuanya serta So Mi terkejut melihat kedatangan So eun. Mata So Eun berkaca-kaca ketika tangannya terus begreak dilayar televisi mencari apakah ada nama yi jeong dan benar saja..

    178. So Yi Jeong (15) —> huaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa 😥 😥 reader ikut mewek :'(… author saya minjem ember sama baskom dong 😥 hiks hiks

    “Aku yakin mala mini kau pun melhat langit yang sama denganku.. merasakan malam sama sepertiku.. kau berada di jepang dan melihat pemakaman nenekmu.. kau akan kembali..kau akan kembali ke korea..”. Ucap nya sambil menangis. —> huaaaaa iya bener bener.. balik dong yi jeong huhuhuhu 😥

    “Hyong!!!!!”. Sapa nya dari kejauhan. Hyun Joong berpaling menatap pusat suara, dan tersenyum pasti karena yang menyapa adalah adik sepupunya, sementara So Eun terlihat kaget mendengar suara yang tampak tak asing baginya, suara..suara ini seperti suara yang ia rindukan. So Eun berpaling menatapnya, dan alangkah kagetnya So Eun ketika matanya bertemu dengan wajah adik sepupu nya Hyun Joong. Satu kata ‘SO YI JEONG?????????’

    “Annyeong”. Sapa pria itu sambil tersenyum manis.

    “Annyeong…”. Sahut Hyun Joong.

    “…”. So Eun tak bisa berkata apa-apa, mulutnya serasa terkunci, namun matanya membengkak ingin mengeluarkan tangisan tak percaya. Pria itu berjalan mendekat..semakin dekat..dekat dan So Eun merasa sesak, nafas tak beraturan dengan pandangan yang tak kabur dari wajah pria itu. —> HA? *readerikutanshock *ikutandiemkaku sangking terkejutnya *mencobamengedipkanmata *tingting eh??? ga slaah lihat kan??????

    “Aku Kim Sang Bum.. yang aku akui..aku menyukaimu So Eun-ssi”. Ucap Kim Bum. So Eun terbellak mendengar ucapan Kim Bum, rasanya ia ingin menangis, So Eun melanjutkan jalannya. —> dag dig dug saya juga cinta sama kamu!!!!! *PLAAAAAKKK *ygditanyasiapayangjawabsiapa *diabilangsukakenapa sayajawabnyacinta??? *uuuppsssketahuandeh *minhoampunsaya.nggaselingkuhkok suerrrr!!!!!! #gaje #abaikan

    “Sebelumnya pagi-pagi dia membeli bubur dan minuman.. semalam juga dia meminta alat kompres.. apakah ada yang sakit tuan?”. Tanya Pak jang. Betapa kagetnya Kim Bum mendengar ucapan Pak Jang. —> unyuuuuuuu perhatian banget so eun aslinya gitu juga ngga ya??? bum?? bagaimana??? hahaha

    Mereka berdua pun nonton ke bioskop, sesuai dengan keinginan So Eun. Mereka menonton film horror, padahal Kim Bum benar-benar takut dengan hantu. Selama di bioskop dia terus saja menutupi wajahnya dengan kesepuluh jarinya. So Eun hanya cekikikan melihatnya. Mereka pun lanjut dengan berjalan kaki di pasar dan jajan jajanan pasar, jajan ice cream, hingga fotobox, meski hal itu semua mengingatkan So Eun akan kencan pertamanya bersama Yi Jeong, namun kini So Eun tertawa bersama Kim Bum. —> reader mau ikutan dong, so eun pinjem kim bum dong buat photobox sama saya ya ya ya…

    “Pulang sekarang???”. Tanya Kim Bum. —> ngga mauuuuuuuuuuu… aku mau sama kamu terus *PLAAAAKK hahahaha

    “Ada apa So Eun’ssi?”. Tanya Kim Bum,
    “….”. So Eun menangis.
    “Ada apa?”. Tanya Kim Bum khawatir. So Eun langsung memeluk Kim Bum —-> unyu sumpah saya juga mau di pelukkkkk :3

    “Aku memohon pada tuhan.. aku tak ingin kehilangan lagi.. aku tak mau bodoh.. aku tak mau menyesal lagi. Tuhan teramat menyayangiku..Aku tak memandangmu sebagai So Yi Jeong… jangan pergi Bum-ah..”. Ucap So Eun. Kim Bum rasanya ingin menangis mendengar ucapan So Eun.
    “Jangan tinggalkan aku”. Ucap So Eun.
    “Gomawo…”. Ucap Kim Bum. —> aaaaaaaaaaaa so eun good job 😀

    akhirnya mereka nikah juga, so eun so eun saya kalo jadi anda pas kim bum baru dateng dan ngenalin diri, begitu liat mukanya saya mah langsung nyodorin map minta di nikahin sama kim bum huahahahahaha *kokmapsih??? emangnya minta sumbangan??? wkwkwkwk

    ya allaaaaahhh, aaaaaaaaaaaaaaaa sumpah deh ini masih berasa di hati. nyetuh banget. emosiku ikutan ngalir begitu aja 🙂
    di tunggu os berikutnya atau sequel berikutnya
    mian kalo commentnya pendek heheeeeeeeee

    -CitraPrilly ^^

    • negista says :

      huahhhhhhhhhh reader citraaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
      gomawooooooooooooooooo *tereak pake toa*
      wadawwwwwwwwwww ini mah bukan pendek…
      ini mah panjang beud………
      gomawo yah buat komen panjangnyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa

      100 jempol aku terima dengan tangan terbuka
      aku mau bagi-bagiin ke masyarakat seitar cit…

      aku sukses membawa reader citra terhanyut ampe sungai mana nih??
      plakk author gaje..
      kekekekekekekeke… iya iya.. syukur kalo gitu
      hahahahahahaha

      waduhhhhhhhhh beneran nih ikut nangis???
      soalnya kamu tahu kali yah rasa perjuangan mereka bisa bareng gitu..
      tiba2 ditinggal meninggal gitu

      memang disaat o jeong hilang.. muncul kim bum..
      mati satu.. tumbuh satu yah……

      yaaaaaa tunggu author citra aku mau ambil dulu baskomnya
      hahahahahahaha… ember ember boleh….

      noh noh.. minho……..
      citra bilang suka ma bummie,…
      hayooooooooooooo hayoooooooooooooooo minho ma aku aja.. *dijewer kyu*

      semoga aslinya so eun juga perhatian ma bum yah..
      berdoa semoga iya iya hahahahahaha

      ayo cit kita pinjem bum buat di photobox..
      kekekek ikut gaje bareng reader

      welehhhhhhh mau dipeluk kim bum…
      sadar…minho entar diambil orang kekekekekeke
      jaga pasangan ayoo!!!!!

      wahahah kenapa ngasih map??kayak mau lamar kerjaan aja..
      harusnya kasih KTI.. alias karya tulis ilmiah aja
      hahahahaha atau makalah gitu…

      ok ditunggu aja yah kalo ada cerita baru

      • citra a aprilia says :

        jiahahahaha 😀
        sungai han (jauh amat… hanyut apa ilang terdampar? kekeke ^^)

        bener banget.. ya allah perjuangannya so yi jeong 3 tahun tapi cuma di kasih kesempatan 1 bln. pergi ngga pamit lagi huaaaaaaaa… kalo dia pacar saya mah beneran kejer kali ya saya nangis. bisa ngelebihin so eun kayaknya (ya iyalah apalagi tampangnya kayak kim bum, nangis 1 abad. *lebe)

        ok ok, mana baskomnya? udah keburu kering nih hahaha

        ayoooo kita ke korea culik kim bum buat photobox
        *minho mianheeeee, saya ngga selingkuh sumpah deh! cuma minjem doang :D… ah tapi kamu aku ijinin selingkuh sama so eun di ff ku… gantian ah 😛
        *kyu jangan marahin kak nden ya… suer deh cuma mau photo ga ngapa”in
        #ini apaan deh berasa banget minho dan kyu pacar kita hahahaha *tapi ya kan jodoh ga ada yang tau, siapa tau aja gitu tuhan ngasihnya mereka…
        lets say AMIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIEEEEEEEEEEEEENNNNNNNNNNNNNNNNNNNNN hehehe

        kayaknya ngga usah kita harapin, so eun aslinya emang perhatian sama kim bum. ulang tahun kim bum aja bikin gempar pake nonggol segala di video..nyuruh buruan pulang lagi biar bisa bikin pesta… liat aja shin hye yg sahabatnya ga ada. atau rekan kerja yang lainnya.. sisanya sahabat deket…hahaha

        ok deh di tunggu

      • negista says :

        waduhhhhhhhhhhh iya jauh
        ampe sungai han dari indonesi-korea
        salut dah kuat banget hanyutnya….

        iya 3 tahun berjuang.. 1bulan bersama….
        kejerrr apalagi ninggalin setelah so eun lagi cinta-cintanya
        nangis seabad matanya dah kayak apa yah

        iya bener kyu n minho emang pacar kita
        huahahahahah.. ayooo minta ijin
        aminnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn

        bener bener.. so eun is the only girl in the vid
        huahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
        kau mengingatkan lagi cit

  10. dita says :

    hallo” 🙂
    ahahhahahahah
    OSOSOS hehe

    aku suka ni ahahhahahhhaha
    kak nden buat OS yg romance ahahhahahahahha
    aku suka cerita yg romance 🙂
    dan puanjang!!!!!!!!!!
    ahahhahahaha
    tadinya mau comment d fb tp d sni aja lah ahahhahahahha

    kakak keren!!!!!!!!!!!! aku suka ahahahhahhaha
    aku kira nih yah bukan bumsso
    jeongso couple (?)
    ahahahahhahahaha
    tp ternyata jadinya tetep bumsso *ga ada bedannya lah*

    uh gak so yi jeong gak kim bum sama” orangnya pantang menyerah ahahahaha
    i like it 🙂

    aku ga suka klo gini, ada yg meninggal
    hiks” *peluk” hyukie*
    duh apalagi gra” kecelakaan pesawat 😦
    jadi inget final destination *apa hubungannya dita #plak *

    yg pntng happy ending deh 🙂
    ayo buat lagi OSnya ahahhhahha

    buat kakmi happy birthday yah 🙂

  11. Eun Reyy says :

    Huahuahua…. Ga tau nih kak mau ngomen apa’an…
    air mata udah ngering gara-gara besties aq berpulang, ditambah baca OS ini bkin makin bocorr aja….
    sumpah kak, demi langit dan bumi, demi ibuku yang masih hidup, dan demi apapun, OS ni baguussss bangettttt….. Kukira td sad ending loh, eh t’nyata happy ending… haha bagus llah, aku udah trauma sama sad ending… Bkin nangis smalem suntuk di bahu bummie #di tampar bummies!#

    Udah deh, pokonya siiiipppp…
    di tinggu cerita-cerita yang laen kakak cantiiikk….^^

  12. pucha says :

    annyyeeeeeeeeeeoooooooonnnngggg ndeeeeeeennnnn *teriak pake toa masjid nabawi

    huaaaaaaaaaaaaaa nden *sambil mengguncang2 badan nden….sumpah ni OS keren amat sangat,,banget,,banget,,,,!!! dapet inspirasi dari mana sieh??? *langsung deketin nden biar kena radiasi inspirasi dari nden 😀

    gila,,baca ni OS puas banget,,,buat versi englishnya aj nden,,trs di post ke LU,,dijamin pasti langsung masuk fav story deh….
    harusnya ni OSnya dikirim ke sutradara korea sono,,pasti bakal meledak filmnya melebihi cerita secret garden hahahaha…

    “Mungkin 20% perasaanku telah sedikit luluh..”. Ucap So Eun.“Yeahhhhhhh”. Girang Min Jeong.
    “Hanya 20%!!!”. Ucap So Eun.“Menurut penelitian, 10% dari perasaan sudah mendapatkan tempat saja.. berarti orang itu setidaknya sudah menempati posisi tertentu dihatimu”. Ucap Min Jeong. —–>>> huaaaaa masa yijeong cm dpt 20 % aja,,kan udh diksh puisi dan bunga masa ngk naik,,ayo naik dikit lah jadi 80%,,kl ngk percaya tanya aja toko sebelah (?) *jiwa dagang muncul ahahaha

    “Bagaimana Min Jeong.. ada apa???”. Khawatir Yi Jeong.“Sepertinya So Eun akan menerima pernyataanmu..”. Ucap Min Jeong.“A……………………..”. Teriak gaje dech mereka berdua. So Eun dari dalam kelas hanya tersenyum melihat tingkah dua orang itu. —–>>>>> aaaaahhhhh salah author,,cuma cuma berdua tapi seluruh warga mates turut bergembira hahaha

    So Eun tersentak mendengar berita di televisi. Dalam benaknya begitu penuh mengenai Yi Jeong. So Eun langsung berlari mendekati televisi. Kedua orang tuanya serta So Mi terkejut melihat kedatangan So eun. Mata So Eun berkaca-kaca ketika tangannya terus begreak dilayar televisi mencari apakah ada nama yi jeong dan benar saja..
    178. So Yi Jeong (15)
    kyaaaaaaaaaaaaaaaa tidaaaaaaaaaaaaakkkkk *teriak gaya sinetron………
    pasti authornya salah nulis nieh,,,,knapa so yi jeong,,bukan slamet,,paijo,,ato sule aj gitu *ops…langsung di cincang sama sule gw *kaburrrrrrrr

    huaaaaaaaaaaaaaa kenapa begitu cepat yi jeong meninggalkan soeun *nangis guling2,,,,authornya tega nieh,,,knp harus kecelakaan??knp bukan ceritanya yi jeong selingkuh aja gitu sama gw —>>ngarep ahaha * dzzzziiiiiiiiiiiiiiiiiinggggg di jitak sama yesung gw….

    “Besok adik sepupu ku yang baru datang dari jepang akan bermain ke LSM kita.. bagaimana jika aku kenalkan dia padamu?”. Tanya Hyun Joong. —->>> wuaaaaaaaa oppa hyun joong jadi mak comblang nieh,,,kira2 masih punya adek sepupu yang lain ngk buat dikenalin ke gw,,pasti sodaranya pada ganteng2 semua *wink2 mata genit ahahaha

    “Tujuh tahun telah berlalu..tapi kau masih menempati tempat dihatiku… kapan kau akan kembali dari Jepang???”. Gumam So Eun yang sepertinya masih belum bisa menerima kepergian Yi Jeong. So Eun pun membuka laci lemari nya, dia pun membawa sebuah diary, diary 7 tahun yang lalu. Dibukanya diary using itu, masih terselip foto Yi Jeong yang tampan bersama dengan keluarganya. —–>>> huaaaaaaaaa authornya bikin gw mewek lagi *langsung nangis di bahu oppa yesung,,,skrg gantian yah soeun yang setia banget sama yijeong…

    So Eun masih mengobrol bersama dengan Hyun Joong, dari kejauhan adik sepupu Hyun Joong sudah tiba disana. Dia keluar dari mobil mewah nya, pria tampan yang gagah dengan setelan jas nya ini begitu percaya diri menebar senyuman manisnya. Dia menyender di bahu mobilnya, —–>> kyaaaaaaa ndeeeennnnn fotonya unyu2 banget sieh,,gara2 liat adegan itu bikin gw suka ma kim bum,,pertama kali liat iklan bbf gw kira main castnya dia loh hohoho

    “So Eun..ada apa denganmu?”. Tanya Hyun Joong. Dada So Eun terasa semakin sesak, air mata nya ingin menangis, rasanya ia ingin berteriak. So Eun langsung lari ketakutan menjauhi Hyun Joong dan pria itu. Mereka berdua pun kaget dengan tingkah So Eun.—–>>>> kyaaaaaaaaa soeun berlari ketakutan liat kim bum krn ngk tahan ngeliat bayangan yijeong,,,huaaaaa kasian banget soeun,,kl gw jd soeun udh lgsg lari ke pelukan kim bum *reader ngarrep bgt hahaha

    “Annyeong..”. Sapa Hyun Joong dan Kim Bum. So Eun menatap dan kembali kaget,
    “Tolong. kali ini jangan pergi lagi.. aku sudah bercermin.. ada yang salah dengan wajahku???”. Ucap Kim Bum.—->>> ahahha kim bum ngelawak nieh ahahahha…..sini2 biar noona benerin mukanya hahaha

    “Huft..Ya Tuhan.. aku tak akan menyerah.. ada apa dengan wanita itu.. kenapa dia selalu menghindariku..apa salahku???”. Gumamnya sambil menutup mata.“Tapi aku tak aka menyerah”. Gumamnya percaya diri dan tangguh,Kim Bum berlari mengejar So Eun kebawah. —>> bener2…ayo kejar terus soeunnya,,,,disini kami mates selalu mendukungmu..hwaiting 😀 😀

    “Aku menyayangimu tulus.. aku ingin kau bisamemandangku..bisa memanggilku..bisa melihatku.. jangan benci aku..aku mohon.. aku hanya ingin disampingmu…”. Gumamnya diakhiri lepasan gengaman tangannya. SoEun rasanya ingin menangis. Ditatapnya Kim Bum yang tak berdaya. —->>> ndeeeeeeennnnnnn *teriak pake toa lagi,,,aish sumpah yah part ini bener2 bikin kim bum melas banget,,,,gw bener2 ngk tega sama kim bum…huaaaaaaa soeun ayo dunk terima kim bum,,jangan sampe cinta di tolak dukun bertindak,,*yg main dukunnya bukan kim bum tapi mates yg ada hahahaha gawat

    “Aku tahu kau menyukainya.. tapi itu mungkin menyakitinya.. ungkin lebih baik kau pulang lagi ke Jepang”. Ucap Hyun Joong. —->> tidaaaaakkkk jangan *pletaaakk jitak hyun joong,,,masa kim bum di suruh pulang,,kan blm dpt soeun huhuhu —>> reader maksa hahhaa

    “Bisakah sekarang kau menatapku?”. Tanya Kim Bum. Kim Bum kemudian memegang kedua pundak So Eun. Dia membalikkan badan So Eun berhadapan dengannya. So Eun merasa gugup.“Tutuplah matamu”. Pinta Kim Bum. So Eun menutui perkataan Kim Bum. Perlahan Kim Bum memegang kedua tangan So Eun dan mulai menggerakkannya. Pertama ke rambutnya.“Rasakanlah..ini rambutku.. rambut Kim Bum.”“Rasakanlah.. ini telingaku…”.“Rasakanlah..ini mataku.. ini hidungku…”. Gumam Kim Bum yang ingin menitikkan air mata. Sambil terus merabakkan tangan So Eun disekitar wajahnya.“Ini bibirku.. dan ini daguku.. ini tangaku.. yang kau pegang”.Ucap Kim Bum. So Eun pun menitikkan air matanya“Maafkan aku…”. Ucap So Eun.“Aku hanya ingin kau tahu.. aku Kim Sang Bum.. aku bukan So Yi Jeong”. Ucap Kim Bum. ——>>>>>> kyaaaaaaaaa ndeeeeeeennnnn,,,,sumpah dari semua part yang bener2 bikin gw merinding disko,,paling nangis kejeerrr sampe banjir ni kamar pas part ini,,,ya ampuuuunnn kl gw jd soeun udh pingsan sampe 7X kali,,,bener2 menyentuh banget TT__TT

    “Salam kenal.. aku memang tak mengenalmu.. begitupun kau.. disini sekarang aku ingin meminta izinmu So Yi Jeong.. aku menyayangi So Eun, dan aku ingin bersamanya”. Gumam Kim Bum. So Eun memegang tangan Kim Bum dengan mata berkaca. —–>>> dan yi jeong pun menjawab “baiklah aku merestui kalian “sambil manggut2 hahaha

    Kini mereka berdua telah menjadi suami istri. Kim Bum menatap so eun dan mereka saling menyematkan cincin, lalu Kim Bum memberikan ciuman hangat dikening so eun. —->>> yeeeeeeeaaaaayyyy akhirnya mereka nikah juga,,tapi sayang ceritanya lum sampe mereka punya anak,,ayo2 author ceritanya dilanjutin lagi yah kalo perlu sampe mereka punya buyut segala hahhaa *authornya langsung kompresan pasti ahahah

    ckckckckc bener2 nia author kalo bikin story ngk nanggung2,,baca OS ini bisa bikin gw deg2an,,senyum geje,,nangis guling2 sampe seoul,,ketawa ngakak,,dan lain lain..
    gud job lah *seribu jempol gajah gw acungkan q^_^p

    aduh sampe bingung mo commnet apa lagi,,saking termehek2nya sama ni OS,,
    mian kalo commentnya singkat,,
    ayo2 di tunggu sequel and OSnya yg lain
    kamsahamnida
    _bow_

  13. Ina BeQi Soeulmates says :

    comeeen lagiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii
    *ttp maruk ini reader satu*
    mian ntr comen.a rada mirip ma yg d.fb ya denden
    *msh aj ga kreatif,, mklm mata ud picek trz tangan pgel ngtik.a
    ahaha

    cekidot>>>>>>>>>>>
    KEREEEENN KEREEEENNNN Yi Jeong dan Kim Bum serupa tapi tak sama,, sama” pejuang cinta yg tangguh pula..
    …huwaaaaahh salut buat mrka berdua,,
    uri so eun hebaaaatt.. cow” yg suka ma dy pria sejati semua,,
    wkwkwk

    kim bum u’re so gentle….
    perjuangan.a itu lhooo…….
    howaaaaaaaaaaa
    bnr” menyentuh..
    *mirip prjuangan ilu buat dptin saya*
    …wkwkwkwk
    “Aku tak akan memaksamu untuk memandangku lagi”. Ucap Kim Bum.
    *aigoooo sedih bnr kata” kim bum*
    bnr” terharu saya dngr.a sampe t.sayat sayat
    *halaaaaaaaahh lebaaaaaayyy*

    Foto foto foto itu…….. tatapan dan senyum.a,,,,
    astajiiiiiiimmmmmmmmmmmmm………
    haha

    skrg jempol.a nambah lg ah, jd beribu”,,,
    pokok’a KEEREEEENNNN>>>>
    AMAZIIIINNGGGGGGGGGGG FF deeeeekkkk denden^^
    *peyuk ilu*
    #lho??

  14. Tamie says :

    PERFECT!! 🙂

  15. Viqa_BumsSoeulindo says :

    kakakkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk !!!!!!

    mian baru comentttttttttt, , ,aduh2 bag big bug nie hati bacanya, , ,

    ckckck,sulit mungungkapakannya;;;

    benar2 gila q bacanya, , ,hahahaha

    tapi q miris nie wktu baca yang bagian awal crita yang ini, , ,
    DIA BUKAN AKU..

    AKU BUKANLAH DIA…

    DIA MASA LALUMU…

    SEMENTARA AKU ADA UNTUK MASA DEPANMU

    PANGGILAH AKU KIM SANG BUM

    huhuhuhuhu, benar2 tersentuh, ,

    ahhhh no coment dahhh, , ,

    keep fighting !!!!!!^_^

  16. dhiyah says :

    soooooo swwwweeeettttt . . . .
    tp g d Kissu y !!! oh ea q Lp , , kissu y kn dah sm q . . *kbuuuurrr , , sbLum d kRyok sm fans y kim Bum*
    hehehe

  17. BumSso Fans says :

    keliatan banget itu editannya -__- haha 😀

  18. airini says :

    omo! bagus banget! topbgt deeeeh

  19. cucancie says :

    Kerenn…kerenn….

  20. Juliana (@Juliana83579934) says :

    bagus ya… perjuangan so yijeong di gantikan oleh bum dn mereka bahagia..tp aq suka dari beberapa ff ini tidak ada ciuman dibibir sama sekali..gumawo ya

  21. arestha says :

    . So sweet…bumppa tulus m’cintai sso eonni,wlwpn sso msh kbayang ma yijeong..seru,ada lucu’y,sedih,m’harukan,ending yg m’bahagiakn..author daebak..

Leave a reply to cucancie Cancel reply