Love From Spring and Winter Part 2

Author : phoelfish n adelia maris

Main Cast: Kim Bum , So Eun

Cast: Kim Hyunjoong

Genre: Romantic, Family

Type: Sequel

Soeun benar-benar berubah paranoid ketika sudah berada di wilayah kampus. Ia memerhatikan sekelilingnya dengan begitu waspada. Sebisa mungkin ia tidak menampakkan diri di tempat ramai. Ia cuma muncul di kelas dan pergi ke perpustakan begitu ada jeda pergantian pelajaran.Ia hanya akan muncul di tiga tempat utama. Kelas, perpustakaan, dan kesekretariatan fotografi saja. Setelah itu, ia akan buru-buru berlari ke halte bus atau ke parkiran menunggu Hyunjoong supaya bisa pulang cepat. Ia begitu takut bertemu lagi dengan Mr. Moody itu.

“Apa sebaiknya aku pakai masker saja?” gumam Soeun sambil mencoba memakai masker untuk menutupi sebagian wajahnya.

“Kau sedang apa?”

Soeun buru-buru melepas maskernya dan melempar ke tempat tidur. Hyunjoong sudah berdiri di ambang pintu kamarnya dan menatapnya penuh selidik, membuat Soeun gelagapan.

“Oppa! Kau mengagetkanku! Bisa tidak ketuk pintu dulu?” omel Soeun.

“Pintunya sudah terbuka sebelum aku ketuk.”

Soeun merutuki dirinya sendiri yang dengan bodohnya tidak menutup pintu kamar.

“Apa sih yang kau lakukan?” tanya Hyunjoong lagi.

“Tidak ada. Hanya mencoba masker. Serbuk bunga musim semi sedikit mengganggu pernapasanku.” Bohong Soeun.

“Sejak kapan kau alergi serbuk bunga? Bukankah kau suka mencium segala macam bunga?”

Soeun merutuki dirinya lagi. Ia benar-benar bodoh. Berbohong saja ia tidak bisa.

“Oppa mau apa ke sini?” Soeun berusaha mengalihkan topik pembicaraan.

“Tidak ada. Hanya ingin melihatmu saja. Hei, best photo sudah ditentukan.”

Mendengar kata best photo, Soeun langsung bersemangat. Ia benar-benar berharap menjadi pemenangnya.

“Jeongmal?! Siapa pemenangnya?” tanya Soeun antusias.

Hyunjoong tersenyum misterius, “Rahasia!”

“Oppa, ayolah beritahu aku! Jebal!” pinta Soeun sambil bergelanjut di lengan Hyunjoong. Memasang puppy eyes semiris mungkin.

“Rahasia!” ucap Hyunjoong lagi sambil mengedipkan mata kirinya. Soeun yakin kalau ia mengambil pose tadi, fotonya akan laris diserbu fans-fans Hyunjoong. Tidak pernah Hyunjoong bersikap manis di kampus. Ia akan menjadi orang yang dingin sekaligus menawan.

“Aigo, oppa kalau tidak mau memberitahuku lebih baik tidak usah mengatakannya sejak awal.” Soeun merengut marah. Ia sudah terlanjur penasaran.

“Aku memang tidak berniat mengatakannya. Hanya untuk membuatmu penasaran saja.” Hyunjoong menjulurkan lidahnya mengejek Soeun.

“Ya, sudah. Keluar sana! Aku mau tidur!” Soeun mendorong tubuh Hyunjoong keluar dari kamarnya. Ia menutup pintu tepat di depan wajah Hyunjoong, sementara Hyunjoong masih memasang senyum misteriusnya dan berlalu menuju kamarnya sendiri.

~@.@~

Soeun tidak jadi memakai masker saat berangkat ke kampus hari ini. Akan terlihat aneh kalau seseorang memakai masker di musim semi, kecuali orang itu adalah idola. Dengan memakai masker juga merugikan bagi Soeun yang penyuka musim semi. Ia tidak bisa menikmati udara musim semi yang datang hanya tiga bulan saja.

Untunglah untuk yang kesekian kali Soeun selamat. Selama tiga hari masuk kampus, ia tidak pernah melihat Mr. Moody bernama Kimbum itu. Tetapi, semakin hari nama Kimbum semakin sering disebut-sebut. Ketampanannya benar-benar menyebar luas di seantero kampus.

“Kimbum itu benar-benar manis dalam segala hal. Ia juga tidak jutek seperti Hyunjoong.”

“Benar, dia sangat ramah. Karena itu ia lebih baik daripada Hyunjoong.”

Soeun terkikik pelan mendengar pengakuan sekelompok yeoja di kantin. Ia sedang makan siang bersama Hyunjoong saat ini.

“Oppa, sepertinya kau akan kehilangan fansmu.” Ledek Soeun.

“Aku tidak peduli.” Cetus Hyunjoong sambil terus menghabiskan jajangmyun-nya.

“Aish, kalau kau terus bersikap seperti ini kau akan mendapat anti fans.”

“Terserah.”

“Menggelikan kau dikalahkan seorang Kimbum. Tapi, menurutku dia memang manis sih!” Soeun mencoba menggoda Hyunjoong.

“Kau menyukainya juga?” tuduh Hyunjoong dengan nada sinis.

“Aniyo. Bertemu saja aku hanya dua kali. Menurutku ia juga tidak seramah yang mereka bilang. Sikap oppa jauh lebih baik.” Soeun teringat kameranya yang dalam keadaan terancam jika ia bertemu Kimbum.

“Huh! Anak baru seperti itu saja. Hanya karena ia pindahan dari Swiss makanya ia jadi terkenal.” Cibir Hyunjoong.

“Jadi, ia dari luar negeri?”

Hyunjoong tidak menjawab. Sepertinya ia tidak begitu menyukai Kimbum. Soeun hanya mengangkat bahu, berusaha untuk tidak peduli.

“Pergilah lihat pengumumannya di forum. Kalau tidak salah mereka mengeluarkannya siang ini.” Perintah Hyunjoong yang sudah selesai makan.

“Oppa tidak mau ikut?”

“Aku ada kelas sebentar lagi.” Tolak Hyunjoong sambil membuka dompetnya, mengambil uang untuk membayar makanannya.

“Baiklah kalau begitu. Aku pergi dulu!” pamit Soeun.

“Semoga kau beruntung!” doa Hyunjoong sambil mengacak rambut panjang Soeun, membuat jepit kupu-kupu kecil yang ia pakai terjatuh.

“Oppa!” geram Soeun. Hyunjoong tersenyum seraya mengacungkan dua jarinya membentuk tanda ‘peace’. Ia memakaikan jepit itu ke rambut Soeun lagi.

~@.@~

Soeun menutup mulutnya rapat-rapat supaya lengkingannya tidak keluar dengan membabi buta. Ini perpustakaan. Tempat dimana suasana yang dituntut adalah keheningan.

“Aku berhasil!” seru Soeun dengan suara sepelan mungkin.

Foto hasil bidikannya berhasil menjadi best photo kali ini. Wajah Kimbum ternyata membawa berkah juga.

Soeun tidak bisa menyembunyikan kebahagiannya. Berkali-kali ia memandangi foto yang terpampang setengah halaman forum dengan stempel merah ‘Best Photo!’ di pojok kanan atas.

“Chukahamnida!” seseorang berbisik tepat di telinga kiri Soeun.

“Goma….wo….” Soeun melongo melihat sosok orang yang sudah mengucapkan selamat padanya.

Wajah orang itu begitu dekat sehingga Soeun bisa mengenalinya dengan jelas. Bahkan ia dapat mencium wangi parfum yang melekat di tubuh orang ini. Senyum di wajah Soeun langsung menghilang seketika.

“Kimbum….” Lirih Soeun. Nada suaranya berubah takut.

Kimbum tersenyum dan menarik kursi agar dapat duduk di hadapan Soeun.

“Kau benar-benar fotografer berbakat. Aku tidak menyangka fotoku akan jadi sebagus itu.” Puji Kimbum. Sukses membuat hati Soeun melambung.

“Gamsa hamnida.” Soeun tersipu malu dipuji seperti itu.

“Dan hebatnya kau meletakkannya di forum universitas tanpa seizinku.”

Sikap Soeun kembali waspada. Ia melirik tasnya yang ia letakkan di lantai, menyandar pada kursi yang ia duduki.

“Jwaesonghamnida Kimbum-ssi. Tapi, aku tidak bermaksud buruk! Sumpah!”

“Tapi, aku merasa terganggu Nona Kim Soeun.”

“Eh?! Kau tahu namaku?”

“Tentu saja aku tahu. Kau adik Kim Hyunjoong kan? Murid teladan universitas ini.”

Soeun cukup takjub karena Kimbum mengenal dirinya. Ia tidak heran juga hampir semua orang tahu ia adik Hyunjoong. Kemana-mana mereka sering berdua. Ia jadi seperti terkena sindrom brother complex.

“Maaf kalau kau merasa terganggu. Tapi, aku kan tidak merugikanmu. Seharusnya kau senang fotomu dimuat di forum, jadi foto terbaik lagi.”

“Namun, ada sebagian dari diriku yang tidak terima dengan sikap lancangmu, Soeun-ssi. Sudah kubilang kan kalau setiap orang mempunyai privasi?”

“Ye, baiklah aku benar-benar minta maaf.”

“Kau sudah mengatakannya berulang kali.”

“Lalu aku harus bagaimana?” Akhirnya Soeun pasrah. Semoga saja Kimbum tidak bilang bahwa ia ingin mengirim kamera Soeun ke pabrik daur ulang.

“Bagaimana untuk merayakan best photomu itu, kau mentraktirku?” usul Kimbum.

“Traktir? Okay, tidak masalah. Ayo ke kantin!”

“Kantin?” Kimbum tersenyum geli saat Soeun menyebut kata kantin.

“Wae? Kau bilang minta traktir.”

“Tapi, aku tidak mau kalau hanya ke kantin. Sudah hampir seminggu aku di kampus ini dan sudah tiga kali aku ke kantin. Aku tidak suka makanan di sana.”

“Lalu kau minta traktir ke restoran mana?”

“Weekend nanti kau ada acara?”

Soeun memutar bola matanya. Di akhir minggu biasanya ia akan menghabiskan waktu di rumah menonton film komedi bersama keluarganya.

“Hanya sekedar menonton film di ruang keluarga.”

“Kalau begitu kau traktir aku weekend nanti. Temani aku keliling kota. Ottohke?”

Soeun menimang usul Kimbum sejenak. Keluarganya tidak akan marah kalau ia pergi. Toh, hanya sekedar jalan-jalan. Bukan melakukan hal yang aneh-aneh.

“Baiklah.”

“Aku akan menjemputmu jam lima tepat. On time!”

Soeun mengangguk mengiyakan. Kimbum berdiri dari posisinya dan keluar meninggalkan perpustakaan setelah melambaikan tangannya pada Soeun yang terpaku saat melihat senyum yang terukir di bibir Kimbum.

Orang itu benar-benar Mr. Moody. Kemarin-kemarin ia marah-marah, sekarang sikapnya sangat ramah. Apa ia punya kepribadian ganda? Soeun menggeleng tidak mengerti dengan sikap Kimbum yang mudah sekali berubah.

~@.@~

Soeun membongkar isi lemari pakaiannya. Dari tadi ia memadukan berbagai baju, tapi tidak ada satupun yang pas untuk ia kenakan.

“Kenapa koleksi bajuku begitu jelek?” gerutu Soeun sambil mengambil pakaian terakhir yang ada di almari dan mengamatinya. Ia tidak habis pikir bagaimana ia bisa percaya diri keluar rumah dengan pakaian seperti ini.

“Omo! Kim Soeun! Apa yang kau lakukan? Kau apakan almarimu?”

Soeun menoleh pada orang yang sedang menatapnya dengan pandangan shock. Hyunjoong sudah ada di dalam kamar Soeun. Ia cukup kaget melihat Soeun yang sedang menguras isi almarinya.

“Tidak ada. Hanya memilih pakaian yang cocok.”

“Memang kau mau kemana?”

“Kimbum mengajakku pergi.”

“Kimbum?”

“Ye, oppa pasti mengenalnya kan? Dan sekarang aku tidak tahu harus memakai baju apa. Semua koleksi pakaianku buruk.” Soeun memandang tumpukan bajunya di tempat tidur.

Hyunjoong berjalan mendekati Soeun dan memilah tumpukan baju Soeun. Ia mengambil blus berwarna putih dan menilainya sejenak apakah pas di tubuh Soeun.

“Pakai ini!” Hyunjoong melempar blus itu kepada Soeun. Ia kembali memilah pakaian Soeun dan mengambil tulip rok berwarna kuning gading.

“Ini!” Hyunjoong melempar rok itu pada Soeun. Soeun hanya bisa menangkapnya dengan ekspresi bingung.

“Sana! Cepat ganti baju!” Hyunjoong mendorong tubuh adiknya masuk ke kamar mandi.

Soeun menuruti semua perintah Hyunjoong walaupun ia tidak yakin hasilnya akan bagus. Tapi, ia percaya saja dengan selera fashion Hyunjoong.

Soeun merapikan roknya baru keluar dari kamar mandi. Ia tidak sabar melihat stylenya di cermin.

“Bagus!” puji Hyunjoong begitu Soeun keluar.

“Jinca?” Soeun melihat pantulan dirinya di cermin. Tulip rok ini memang sangat pas dipadukan dengan blus putih miliknya. Bukannya narsis, tapi Soeun menjadi terlihat sangat manis. Ia tidak sadar ternyata dirinya secantik ini.

“Kurasa penampilanku cukup oke.” Ujar Soeun memuji dirinya sendiri. Ia mengambil kalung perak dengan bandul berbentuk bulan sabit yang ia beli waktu berlibur ke Jeju dan meminta Hyunjoong untuk memakaikannya.

“Selera oppa memang bagus!” Soeun menjinjit supaya bisa mencium pipi Hyunjoong. “Gomawo!”

Soeun mengambil tas tangannya yang berisi ponsel, dompet, dan kamera digital kecil. Kemudian ia menarik Hyunjoong keluar kamarnya.

“Oh, ya untuk apa oppa ke kamarku?”

“Eomma menyuruhku memanggilmu karena film akan segera dimulai.” Jawab Hyunjoong. Ia memegangi pipinya yang tadi dikecup Soeun. Mereka berjalan ke ruang keluarga.

“Soeun? Kenapa kau berpakaian seperti itu?” Eomma Soeun cukup terkejut melihat putrinya berubah cantik hanya untuk menonton film.

“Eomma, hari ini aku akan pergi dengan temanku. Jadi, minggu ini aku absen nonton film bersama kalian.”

“Neo namjachingu?” selidik eomma.

“Aniyo. Chingu saja.”

“Aigo…aigo…gadis eomma sudah besar rupanya.” Eomma memperhatikan Soeun dan menangkupkan kedua tangannya ke wajah Soeun.

“Bukan eomma. Dia hanya chinguku.” pipi Soeun sudah memerah karena terus-terusan digoda oleh eommanya.

Ring ding dong

“Itu pasti temanku!” seru Soeun.

“Biar eomma yang buka!” eomma Soeun segera melesat untuk membukakan pintu. Sementara Soeun hanya tertunduk was-was. Tiba-tiba saja jantungnya berpacu melebihi kecepatan normal.

Soeun tidak mengerti bagaimana mulanya, tapi yang jelas kini dia, kedua orang tuanya, dan Kimbum sudah berkumpul di ruang tamu. Hanya Hyunjoong yang menghilang karena lebih memilih menonton film.

“Jadi, kau dari Swiss anak muda?” tanya Appa Soeun dengan nada menginterogasi.

“Ne, ahjussi. Saya baru kembali dua minggu yang lalu.” Kimbum menjawab dengan sangat tenang sambil menyunggingkan senyumnya yang membuat Soeun tidak berkedip saat melihatnya.

Appa Soeun menatap Kimbum dengan pandangan menilai. Sementara Eomma Soeun malah menatap Kimbum dengan tatapan kagum. Bisa ditebak Eomma menyukai Kimbum. Dia bisa menjawab dengan baik pertanyaan yang mereka berdua ajukan.

“Ahjussi, bagaimana kalau kami pergi sekarang? Supaya nanti pulangnya tidak kemalaman.” Pamit Kimbum.

Appa Kimbum melirik jam dinding di ruang tamu. Pukul lima lebih lima.

“Baiklah. Jaga Soeun dengan baik. Jangan macam-macam!” pesan Appa Soeun dengan jari telunjuk terangkat membentuk peringatan, membuat Soeun agak risih karena sifat protektifnya mulai keluar.

“Jangan khawatir ahjussi. Kami hanya keliling Soeul karena aku sudah lama meninggalkan tempat ini.”

“Hati-hati! Selamat bersenang-senang.” Ucap eomma sambil melambaikan tangan setelah Soeun masuk ke mobil Kimbum.

~@.@~

“Jadi, kau mau kutraktir apa?” tanya Soeun begitu sudah berada di jalanan Myeondong.

“Hmmm…” Kimbum mengernyitkan dahinya sambil berkonsentrasi menyetir. “Terserah.”

“Kenapa terserah?”

“Tiba-tiba aku tidak ingin apa-apa. Lagipula, aku juga sudah lama meninggalkan Korea. Aku hanya ingin makan sandwich.”

“Baiklah. Bagaimana kalau bulgogi? Aku yakin kau sudah lama tidak memakannya.”

“Boleh juga.”

“Belok kanan di ujung sana! Kita ke restoran favoritku.” ucap Soeun sambil menunjuk jalan. Kimbum mengangguk mengikuti pedoman dari Soeun.

~@.@~

Kimbum menyerahkan semua yang ia pesan pada Soeun. Ia tidak terlalu mood untuk makan walaupun perutnya lapar. Ia pasti bisa makan apa saja.

Mereka tidak saling bicara sampai pesanan mereka datang. Tiba-tiba suasana menjadi canggung. Kimbum dan Soeun hanya mencuri pandang satu sama lain dan saling tersenyum saat mata mereka tidak sengaja bertemu.

“Masih ingat cara makannya?” Soeun sengaja menggoda Kimbum.

Kimbum menggeleng, “Tunjukkan!”

Soeun mengambil sehelai selada dan mengajari Kimbum tata cara memakan bulgogi sedetail mungkin. Cukup sekali diberi tahu, Kimbum langsung bisa mempraktekkannya. Membuat suasana menjadi canggung kembali karena mereka kehilangan topik pembicaraan.

“Jadi, sudah berapa lama kau di Swiss?”

Kimbum merentangkan sepuluh jarinya karena mulutnya penuh makanan. Soeun langsung merogoh tasnya, mengeluarkan digicam kesayangannya. Ia mengambil pose Kimbum sedang makan yang menurutnya momen istimewa.

“Kau lucu sekali Kimbum-ssi.” Komentar Soeun dan menunjukkannya pada Kimbum.

“YA! Kenapa kau selalu mengambil fotoku tanpa izin?” Kimbum menjulurkan tangannya berusaha merebut kamera Soeun dan lagi-lagi ia kalah gesit.

“Ini benar-benar cute.” Soeun tersenyum jahil, membuat bibir Kimbum mengerucut.

Soeun tidak ingin kehilangan momen, ia kembali menjepretkan kameranya ke arah Kimbum yang wajahnya berubah marah.

~@.@~

“Setelah ini mau kemana?” tanya Soeun sambil membersihkan sisa makanan di sudut mulutnya.

“Aku ingin main ice skeating.”

“Ini kan musim semi. Mana ada yang seperti itu?”

“Kata temanku, ada tempat indoor yang menarik. Kita kesana!”

Soeun hanya mengangguk dan mengikuti apa yang Kimbum inginkan. Ia juga tidak punya ritual apapun di malam musim semi. Jadi, lebih baik ikut saja.

~@.@~

“YOO-HOO!” Kimbum langsung meluncur dan berputar-putar mengelilingi arena yang agak sepi. Sementara Soeun hanya berdiri di pinggir sambil sesekali mengambil gambar Kimbum yang kali ini terlihat childish.

“Soeun-ah, ayo turun!”

Soeun mengernyitkan dahinya. Kenapa Kimbum memanggilnya sok akrab begitu? Kedengarannya sedikit aneh.

Soeun menggeleng saat Kimbum mendekatinya. Ia tidak bisa main ice skeating, pantas ia menolak.

“Biar aku melihat saja.” Tolak Soeun.

“Ayolah! Ini sangat seru sekali!” paksa Kimbum yang sudah mencengkram lengan Soeun.

“Aniyo. Aku tidak bisa.” Bisik Soeun yang berusaha melepaskan tangannya.

“Kuajari! Ayo!” dengan sekali sentakan, Kimbum berhasil menarik Soeun turun ke arena. Membuat Soeun menjerit-jerit karena tidak bisa menjaga keseimbangan.

Dengan semangat, Kimbum mengajari Soeun meluncur. Ia meletakkan tangan Soeun di pinggangnya dan mereka meluncur bersama-sama.

“Pelan-pelan!” jerit Soeun yang mulai oleng.

“Ne, ini sudah sangat pelan.”

“Kau suka es ya, Kimbum-ssi?”

“Ye, dan aku sangat menyukai musim dingin. Di Swiss aku sering ikut kejuaraan ski dan menang.”

“Wow! Kalau aku sangat suka musim semi.”

“Hmm, aku malah tidak begitu suka.”

“Wae? Musim semi adalah musim yang indah.”

“Tapi keadaanku tidak seindah musim semi.”

“Kenapa?” Soeun menatap Kimbum, berusaha menangkap perubahan emosi yang terpancar dari sepasang mata gelapnya. “Tidak apa kalau kau keberatan menceritakannya.”

“Mianhae. Sekarang kau meluncur sendiri.” Kimbum melepas tangan Soeun dan membiarkan gadis itu berdiri di tengah arena dengan wajah takut. Sementara ia sendiri meluncur ke pinggir dan menunggu Soeun di sana.

“Aku tidak bisa!” jerit Soeun yang kakinya gemetar.

“Ayo ke sini! Kau pasti bisa!” Kimbum berteriak menyemangati.

Soeun mulai melangkahkan kakinya. Selangkah, dua langkah. Ia tidak terjatuh meskipun badannya oleng ke segala arah. Sudah langkah kelima dan ia semakin mahir.

“Sedikit lagi!” teriak Kimbum sambil bertepuk tangan.

Soeun mengayunkan kakinya semakin cepat. Badannya sudah mulai seimbang. Ia meluncur secepat yang ia bisa.

“Pelan-pelan saja!” Kimbum mulai was-was melihat Soeun. Ia bisa tergelincir kalau begitu.

“KYAAA! Tolooong!” Soeun panik karena tidak tahu caranya mengerem. Ia pasti terjungkal sebentar lagi.

Soeun menutup wajahnya pasrah. Kimbum merentangkan tangannya menangkap Soeun.

BRUK!

Mereka terjungkal bersamaan. Soeun membuka wajahnya. Darahnya mengalir memenuhi pipi saat melihat wajah Kimbum yang begitu dekat. Ia terlihat begitu tampan dari radius tiga senti.

~@.@~

continued

Tags: , ,

23 responses to “Love From Spring and Winter Part 2”

  1. Niiz says :

    Kyaaaa jgn blg ntar hyun joong suka ma so eun ? *sok tau*

    Huaa bummie qta smaa ak jgaa skaa musim dngin *_*

    Next partnya ngebut ya 😀

  2. rosiyani 'oci' says :

    kyaaaa kocak ni maen brg2 , hhi 🙂
    knp bum ga suka musim semi ya ??? pasti ada kenangan buruk #SOK TAU gt hhe…
    hyun joong kayanya ga suka bum nih… napa ya ??? udah sahabatan aja deh kalian berdua….
    seruuu nih makin penasaran..
    ayo lanjut chingu part berikutnya !!!

  3. Tie yeobonya kyuhyun oppa says :

    Hahahaha, ,
    bsa d ktakan kalo it kencan. . .
    Pnsaran ma lanjtannya. .

  4. ashillach says :

    cpt2 bwtin lanjutannya dong! PENASARAAAAAAN! >_<
    wajah mereka ud deketan gtu, jgn2 hbs itu……….!
    -gk usah dipeduliin-
    yg pasti ceritanya seru, lucu banget
    harus tetap FIGHTING bwt lanjutannya!

  5. anastasia erna says :

    ahhhhhh…lg seru ke potong…bagus-bagus…
    di tunggu yah lanjutannya…..
    Fighting..

  6. Kim So In says :

    Mudah”an aja KHJ ga suka ma KSE…
    Scr tdk langsung KSB ngajak kencang tu…heheheheh

  7. Sary aj0w says :

    Kereeeen beda ma fakta,s0 eun kn jag0 ski di dunia nyata..hehew

  8. Rara bumssoeul says :

    Ayo..ayo..ayo.ayo.ayo * semangat bgt *

    . Lanjutttttttttttt
    cerita na makin seruuuu
    usul@ kim hyung jong di pasangan ama jung so min aj.jha ya..
    Hhe.hhe.hhe

  9. farah dhila says :

    kereeen, lanjuuuut 🙂

  10. alika says :

    knp khj gg suka bummie??
    ah gimana ya kelanjutannya..??
    aku tunggu..:)

  11. RiriAngels says :

    HYAAAA CERITA.A KEREEEEEEEEEEN XD
    HAHAHA
    Hmm seperti.a hyun joong suka so eun ya xD
    Hahaha
    Asyik daah main ski brg huhu
    Cie cie
    Hahaha
    NEXT PART DI TUNGGUU XD
    Jgn lamalama ya haha

  12. ksukkie says :

    kereeennnn!!!!
    lanjutannya jangan lama2 yah…….

  13. rini says :

    wahh seruu,,
    kimbum ud mulai akrab ma soeun,,
    penasaran”,, d,tunggu part selanjut,a

  14. Ina BeQi Soeulmates says :

    aaaaaaaaaaaa
    kereeeennnnn kereeeennnnnnn
    hayoooooooo bumsso sdekat itu??????
    ap yg akan trjadi?????
    *ikut deg”an..
    lanjuuuuuutt lanjuuuutt

  15. Atin says :

    Hyun joong jngn sk so eun donk,suka maq z.hihi *maunya*
    Aq tambah suka ma hyun joong dech..
    Kb ma kse romantis bgt,pdhl aslinya kse mahir main ski tu.,pura2 b’arti.haha *ini kan ff*
    Ok dtunggu kelanjutannya..

  16. adelia maris says :

    gomawo bwt smua komen2 dr chingudeul smw!!!
    jgn bosen2 bca+komen y….

  17. rizkyapratiwi says :

    so eun fall in love with kim bum ….

    keeeeeeerrrrreeeeeeeennnnnnnnnn

  18. Viqa_BumsSoeulindo says :

    ehem ehemmmm, , ,

    hahahahahahaha,bumsso-bumsso kau benar2 menggemaskannnn !!!!!!!! kekekekke

    wah ada apa dengan hyun joong, , jangan bilang ada rasa dengan so eun, , ,

    hah, ,lanjutttt, ,,

    keep fighting !!!!!!!!

  19. kimmify says :

    aku suka deskripsi yg author pake
    suka banget adegan yg di ice skate
    omo! bumsso makin romantis
    hyunjoong kenapa? apa dia suka soeun?
    keren ffnya chingu

  20. eva says :

    aku gak bsa bayangkan lau hyunjoong bsa bersikap ramah dan manja ketika soeun menjadi adiknya………, aku sangat mengingikan hal ini benar” terjadi!!!!!!!
    dan kim bum juga………….., aku berharap ni bisa jadi kenyataan dan hyunjoong bersikap seperti itu ………….

  21. Junre says :

    kekekeke lucuny, akankah mereka jadian?

  22. iswarii says :

    mau juga maen ski ih…
    hehehe..
    lanjuut thor.

Leave a reply to farah dhila Cancel reply