One Thousand Letter Of You Part 5 (add: remake part 1 – 4)

English Tittle : One Thousand Letter For You/ One Thousand Letters, I Love You

Genre : Romantic, Comedy

Main Cast :  Kim So Eun,  Kim Bum

Cast :  Nichkhun, IU, Lee Jun Ho, Park Shin Ye, Kim Tae He Others

 

Chapter Sebelumnya

Pria yang menolong So Eun adalah Lee Jun Ho dan orang tuanya berniat menjodohkan dia dengan So Eun…..sikap siswa di sekolah So Eun berubah menjadi ramah terhadap So Eun…So Eun mempunyai masalah saat dia mempertimbangkan dirinya sebagai saudara angkat Kim Bum dan berniat memberitahu kepada Tuan Kim bahwa dia ingin mengatakan perasaan nya terhadap Kim Bum. Hubungan Nichkhun dan UI sudah dalam masa keseriusan dan Nichkhun membawa UI untuk bertemu dengan orang tuanya.

Enjoy Reading

Mereka pun menuju ruang keluarga disana sudah ada ayah dan Ibu Nichkhun.

 

Nichkhun : “Appa, Omma…perkenalkan dia adalah UI gadis yang kuceritakan waktu itu”

 

Orang tua Nichkhun hanya memandangi UI dari atas sampai bawah…..(kaya ape aje)

 

UI : “paman, bibi…namaku UI….” memberi salam kepada mereka dan mengulurkan tangan nya untuk bersalaman

 

Tetapi mereka tidak mengulurkan balik tangan mereka, Nichkhun pun merasa serba salah atas tindakkan ayah dan ibunya….dan malam itu keduanya makan bersama, UI menunjukkan kesopanan nya kepada orang tua Nichkhun. Dan orang tua Nichkhun mengajukan pertanyaan kepada UI…

 

Ibu Nichkhun : “ UI nie, apa pekerjaan orang tua mu??”

 

UI : terdiam…”ayah dan Ibu ku bekerja sebagai pelayan toko swalayan”…..

 

Ibu Nichkhun hanya memberi respon dengan jawaban singkat “ouuu” dan mereka tidak melanjutkan pertanyaan mereka, suasana hening dan Nichkhun mulai berbicara tetapi ayah dan Ibu nya mengalihkan pembicaraan Nichkhun dan meninggalkan mereka berdua di meja makan. UI tampak sangat bersedih dia merasa bahwa kedua orang tua Nichkhun tidak menyukai dirinya.

 

Nichkhun : “UI biane…”

 

UI : “kenapa kau harus minta maaf”

 

Nichkhun : “ tetapi sikap ayah dan Ibu ku”…..merasa tidak enak karena perlakuan ayah dan Ibunya

 

Ui : “sudahlah tidak apa-apa mungkin karena kami baru pertama kali kenal, lain kali pasti kami bisa akrab” mencoba tersenyum karena tidak ingin Nichkhun  kuatir tentang hal ini dan di dalam batinnya UI merasa sedih dengan sikap kedua orang tua Nichkhun yang tidak menyukai dirinya.

 

Tuan Kim harus pergi beberapa bulan untuk menghadiri pembukaan hotelnya di Singapura jadi Kim Bum dan So Eun harus tinggal berdua bersama para pelayan. Dan di saat kepergiannya, Tuan Kim menyesali bahwa dirinya tidak bisa menghadiri pesta ulang tahun putra kesayangngan nya Kim Bum sebagai rasa bersalahnya dia akan mengadakan pesta khusus untuk putra nya Kim Bum.

 

Tuan Kim : “Bum ah, appa minta maaf karena tidak bisa merayakan ulang tahun bersama mu, karena appa harus menghandiri pembukaan hotel di Singapore”

 

Kim Bum : “tidak apa-apa appa…aku juga tidak memerlukan pesta”

 

Tuan Kim : “tidak bisa, Appa sudah mengundang teman-temanmu untuk menghadiri ulang tahun mu”….

 

Kim Bum : “yaaaa, Appa aku kan bukan anak wanita yang memerlukan sebuah pesta di hari ulang tahunnya….”

 

Tuan Kim : “Kim Bum sshi, ini kan hanya sebuah pesta supaya kau tidak merasa kesepian pada hari ulang tahunmu, paling tidak kau bisa merayakan bersama teman-temanmu, dan lagi pula sekarang kita punya So Eun dia pasti ingin sekali-kali merayakan ulang tahun bersama dengan mu…..”

 

So Eun melirik Kim Bum, dan dia dalam batinnya So Eun senang bisa merayakan ulang tahun Kim Bum dan dia juga berpikir hadiah apa yang akan diberikan untuk Kim Bum..

 

Kim Bum : “terserah Appa saja….”

 

Setelah selesai makan So Eun berada di dalam kamarnya dia terus memikirkan kado apa yang akan diberikan kepada Kim Bum di hari ultahnya.

 

So Eun : “aku baru kali ini akan merayakan ulang tahun Kim Bum bersama dengan dirinya dan kawan-kawan, dan aku tidak ingin melewatkan kesempatan untuk memberikan hadiah yang benar-benar dia sukai….tapi apa yang disuka Kim Bum” sambil mondar mandir dan memikirkan sesuatu, tiba-tiba dia teringat Nichkhun sahabat Kim Bum.

 

So Eun kemudian menghubungi UI agar UI menanyakan kepada Nichkhun apa yang disukai oleh Kim Bum. UI akan membantu So Eun untuk mencari tahu apa yang Kim Bum suka.

 

 

Keesokan harinya So Eun dan Kim Bum mengantar kepergian Tuan Kim ke airport, Tuan Kim berpesan kepada Kim Bum untuk menjaga So Eun selama kepergiannya.

 

Tuan Kim : “Bum ah, kau harus menjaga So Eun selama appa pergi dan appa sudah menyiapkan pesta ulang tahun untukmu, appa akan usahakan untuk menyelesaikan pekerjaan secepatnya sebelum hari ulang tahun mu…”

 

Kim Bum menggagukkan kepalanya, merasa mengapa ayahnya memberikan tanggung jawab ini kepadanya….

 

So Eun : “Appa kau harus jaga diri ya selama disana, jangan lupa makan dan kalau dingin Appa harus mengenakan jaket yang tebal”

 

Tuan Kim : (sambil tertawa) So Eun ah, udara Singapore tidak seperti Korea yang memiliki musim salju…kamshamida So Eun” senang karena ada So Eun yang memperhatikan nya dan sikapnya yang polos.

 

So Eun terlihat sangat malu, dia mengira bahwa udara Singapore akan sedingin di korea. Mereka berdua mengantarkan kepergian Tuan Kim dan kembali ke rumah. Di perjalanan Kim Bum sendiri yang menyetir karena drivernya untuk sementara pulang kampung. Di dalam batinnya So Eun akan tinggal berdua saja dengan Kim Bum dia mulai berpikir apa yang harus dilakukannya……sedikit-sedikit So Eun melirik Kim Bum yang sedang menyetir dia merasakan Kim Bum semakin hari semakin ganteng. Kim Bum merasa ada seseorang yang sedang memperhatikannya dan dia sengaja mengerem mobilnya secara mendadak dan membuat So Eun hampir saja terbanting dan terkejut.

 

So Eun : “Aigooo” menghela napasnya karena ketakutan, tetapi dia tidak berani memarahi Kim Bum…

 

Kim Bum pun tersenyum devil melihat tingkah laku So Eun yang lucu.

 

Malam harinya So Eun melakukan kegiatan sehari-harinya yaitu menulis surat dia melakukan nya di ruang tamu So Eun bertekad untuk mengumpulkan 1000 surat untuk Kim Bum untuk menunjukan bahwa dia benar-benar sangat mencintai Kim Bum, harapan Kim Bum bisa membaca surat yang diberikan kepadanya. Tetapi karena kelelahan dia tertidur. Kim Bum yang turun dari kamarnya melihat So Eun yang sedang tertidur dengan pules, tadinya Kim Bum sama sekali tidak memperdulikannya dan ingin sengaja meninggalkan So Eun tidur di ruang tamu, tetapi karena tidak tega Kim Bum pun menggedong So Eun dan membawanya ke kamarnya (da 2x ni di gendong, asiknya hihihihi). Kim Bum membaringkan So Eun ke tempat tidurnya dan menyelimutinya, So Eun terlihat sangat terlelap, Kim Bum tersenyum saat melihat kelakuan So Eun dalam tidurnya.

 

Setelah itu Kim Bum meletakkan surat yang di tulis So Eun di mejanya dan dia mulai membacanya dan tersenyum sendiri, selesai membaca Kim Bum tiba-tiba melihat begitu banyak surat yang berada di kamar So Eun yang ia masukkan dalam sebuah kotak besar bening. Kim Bum pun teringat pada saat So Eun memberikan surat kepadanya yang tidak pernah dia sentuh atau dia baca sama sekali dan dia juga sudah mengembalikan nya kepada So Eun, menyesal karena dulu dia sudah mepermalukan So Eun.

 

Karena penasaran akhirnya Kim Bum membuka surat-surat itu dan membacanya saat So Eun sedang tertidur telelap. Dengan tersenyum dia membaca surat yang dituliskan So Eun untuknya dia merasa bahwa So Eun begitu bodoh tetapi Kim Bum merasa sangat lucu dan apa yang ditulis So Eun dalam surat tidak sejelek yang dia kira, seperti sebuah Diary di pikirannya. Kim Bum menghabiskan malam itu untuk membaca sebagian surat yang dituliskan So Eun untuknya, dan dia tidak ingin So Eun tahu bahwa dia telah membacanya.

 

Sejak saat itu Kim Bum mulai lebih memperhatikan So Eun, bahkan So Eun heran dan sangat senang dengan perubahan Kim Bum kepada dirinya. Perasaan So Eun kepada Kim Bum semakin hari tidak pernah berubah, mereka pun jadi mulai suka mengobrol. Kim Bum pun mulai bisa tersenyum kepada So Eun. Kim Bum juga tidak menurun kan So Eun meskipun dia banyak bicara selama di mobil waktu Kim Bum sedang menyetir. Saat keduanya di sekolah datang sosok pria yang pernah datang ke pesta peresmian status So Eun, dia berdiri di dekat lobby sekolah, para wanita banyak yang memperhatikan, mereka seperti mengenal pria yang sedang berdiri menunggu seseorang di lobby sekolah itu…….setelah melihat gadis itu dia pun menyapa

 

Jun Ho : “Kim So Eun” sapa Jun Ho yang melihat So Eun memasuki Lobby bersama Kim Bum

 

So Eun : “ooh…..Jun Ho Oppa” kaget So Eun karena tiba-tiba Jun Ho datang menemui nya di sekolah.

 

Jun Ho pun menghampirinya, Kim Bum yang melihat Jun Ho menegur So Eun dan ingin membicara kan sesuatu dengan So Eun melirik dengan mata yang tajam.

 

Jun Ho : “apa kau punya waktu setelah pulang sekolah, aku hanya ingin berbincang-bincang dengan mu, hanya ingin mengenal mu lebih jauh” bisiknya di telinga So Eun

 

membuat wanita-wanita di sekolah itu penasaran dengan apa yang dibisikan pria itu kepada So Eun, bikin mereka iri terhadap So Eun termasuk Honey Girl. Begitu juga dengan Kim Bum yang agak sedikit kesal. So Eun terlihat malu, dia langsung melihat Kim Bum, tetapi dia lihat Kim Bum seperti sedang menyibukkan diri (gengsi)…..

 

So Eun : “Biane Oppa, hari ini aku tidak bisa…bagaimana kalau lain kali saja, Biane…” menundukkan kepalanya

 

merasa bersalah karena sebenarnya setelah pulang sekolah So Eun sudah mengambil kerja paruh waktu untuk membelikan hadiah untuk Kim Bum yang dia sudah ketahui dari sahabatnya UI, karena uang tabungan nya tidak cukup jadi So Eun harus bekerja untuk membelikan hadiah itu karena pakaian pemain basket favorite Kim Bum itu akan dilelang  dan harganya sangat mahal sekali. Jadi untuk memberikan kejutan di hari ulang tahun Kim Bum, So Eun pun rela melakukan apa saja untuk Kim Bum.

 

Jun Ho : “ya sudah tidak apa-apa, tapi lain waktu kau tidak boleh menolak ajakan ku” kemudian Jun Ho pamit dan tersenyum kepada So Eun….dia memberikan kecupan di pipi So Eun sehingga semuanya berteriak iri

 

So Eun pun kaget mengapa tiba-tiba Jun Ho mencium pipinya.

 

UI : “waaa So Eun apa yang pria itu katakan padamu,bukan kah dia pria yang menolongmu waktu di pesta itu…keliatan nya dia menyukaimu” tandas UI menggoda So Eun yang melihat kejadian itu karena dia baru saja tiba bersama Nichkhun

 

Nichkhun menghampiri Kim Bum setelah dia datang bersama UI dan melihat kejadian tadi, sambil menggoda Kim Bum.

 

Nichkhun : “hei Bum shi, siapa pria yang bersama So Eun itu keliatan nya dia menyukai So Eun, waa kau sudah akan siap-siap mempunyai adik ipar, hmm….apa perasaan Kim So Eun itu sudah berubah kepadamu”….sambil berpikir

 

Kim Bum pun malas menjawab, batinnya kesal dan berani nya Jun Ho mencium pipi So Eun di depan semua orang termasuk di depan dirinya, kesal Kim Bum dibuatnya.

 

So Eun merasa tidak enak hati, dia memikirkan bagaimana perasaan Kim Bum apa dia cemburu atau biasa saja, kuatir So Eun. kemudian So Eun berbicara kepada UI tentang rencananya memberikan hadiah khusus untuk Kim Bum. Dia mengatakan kepada UI bahwa dirinya setelah pulang sekolah akan bekerja untuk menebus pakaian pemain basket favorite Kim Bum+tanda tangan nya di pelelangan. So Eun meminta UI merahasiakan ini dari Kim Bum. Karena dia tidak ingin diketahui dan ingin memberi kejutan untuk Kim Bum.

 

Setelah jam sekolah selesai, So Eun pun berpamitan untuk pergi dahulu kepada UI, tadinya dia ingin memberitahukan bahwa dia akan pulang malam kepada Kim Bum tapi sepertinya Kim Bum tidak akan memperdulikan nya. setelah selama satu Minggu So Eun terlihat sering pulang larut malam dan dia merasa lelah, tapi dia tetap bersemangat. Tadinya Kim Bum tidak menyadari dan menanggapi dengan biasa. Tapi dia mulai mencurigai sesuatu hal itu hampir satu minggu ini Kim Bum sering melihat So Eun pulang malam dan dalam keadaan yang melelahkan. Sebenarnya dalam benak Kim Bum dia pun bertanya-tanya apa yang dilakukan So Eun sampai pulang larut malam. Tapi karena gengsi Kim Bum tidak berani bertanya.

 

Seminggu kemudian uang nya sudah terkumpul, So Eun segera bergegas untuk membeli baju tersebut dari pelelangan, tapi So Eun harus kecewa karena baju itu telah terjual.

 

So Eun tidak menyerah begitu saja, dia pun mencari tahu siapa yang telah membeli pakaian itu. Sampai akhirnya dia menemukan nya dan dengan ditemani IU, So Eun pergi ke sebuah bar untuk menemui orang yang telah membeli pakaian itu. Dengan memohon belas kasihan pada orang yang telah membeli pakaian itu sambil berlutut dan menangis berharap baju basket itu bisa dijual kepadanya.

 

So Eun : “ Ajjushi, aku mohon, jualah pakaian itu untuk ku, aku ingin memeberi kan pakaian itu untuk seseorang yang penting dalam hidupku, aku mohon Ajjushi”

 

“orang yang paling penting bagimu” Tanya Ajjushi itu

 

Tiba-tiba seorang pelayan datang melaporkan sesuatu kepada tuan nya itu, bahwa pelayan yang diutus untuk melayani tamu penting itu tidak datang dan mereka sangat kesulitan karena kekurangan pelayan untuk melayani orang penting itu. Kemudian So Eun mengajukan dirinya untuk membantu Ajjushi itu, dia akan membantunya tanpa dibayar, So Eun hanya berharap Ajjushi itu dapat menjual kembali pakaian itu kepadanya. Kemudian karena melihat niat So Eun yang baik itu Ajjushi itu menyetujui nya dan dia mengizinkan So Eun untuk membantunya. So Eun melayani tamu-tamu tersebut dengan ramah, tetapi dia hanya menyambutnya tidak berbuat macam-macam. UI melihat pengorbanan So Eun yang luar biasa dan tetap mendukungnya. So Eun pun akhirnya mendapatkan pakaian itu Ajjushi itu memberikannya tanpa So Eun harus membayarnya. Menurutnya So Eun sungguh sangat membutuhkan pakaian basket itu untuk seseorang yang penting baginya. Tetapi So Eun menolak mendapatkan pakaian itu secara gratis dia tulus membantu Ajjushi dan dia juga sudah mengumpulkan uang untuk membeli pakaian itu.

 

So Eun : “IU nie, aku sudah mendapatkan nya, aku yakin Kim Bum pasti akan sangat menyukai ini, dia berharap bias mendapatkan pakaian ini, ini adalah pakaian pemain favoritenya apa lagi ada tanda tangannya. Dia bias mengenakan ini saat bertanding basket”….senangnya So Eun, dan tiba-tiba dia merasa kelelahan..

 

UI: “So Eun kau tidak apa-apa, apa kau sakit”…

 

So Eun : “tidak mungkin aku hanya kelelhan saja, istirahat saja pasti sudah beres”…senyumnya karena takut UI kuatir.

 

Mereka berdua pun keluar dari bar itu, So Eun sangat berterima kasih karena UI sudah bersedia menemaninya dan mereka pun berpisah.Tetapi saat Kim Bum sedang berkumpul bersama teman2nya dari kejauhan dia melihat So Eun yang baru saja keluar dari sebuah bar. Kim Bum terlihat sangat marah dia pun mempunyai pemikiran bahwa selama ini So Eun sering berpergian ke bar melakukan hal yg tidak benar seperti yang dipikirkan nya sehingga pulang larut malam. Apalagi Appa nya baru saja pergi tapi So Eun memanfaatkan semua ini dengan berpergian ke bar, sewaktu Appa nya pergi. Kim Bum mempunyai pemikiran sendiri, dia mengira bahwa So Eun bukan wanita baik-baik dia hanya berlaku baik di depan Appa nya, kesal Kim Bum.

 

Di kamarnya So Eun tampak senang karena dia mendapat kan Baju basket dari pemain favorite Kim Bum, dia mulai membungkus rapi hadiah itu dengan keyakinan nya dia yakin Kim Bum akan menyukainya. So Eun sungguh merasa kelelahan dan besok waktu nya sudah tiba. Kemudian So Eun keluar dari kamar nya karena dia merasa haus. Dia menegur Kim Bum yang baru tiba di kamarnya.

 

So Eun : “Bum ah…kau baru pulang, kau habis dari mana” Tanya So Eun penasaran karena selama seminggu ini dia selalu pulang malam jadi waktu berdekatan dengan Kim Bum sangat sedikit.

 

Kim Bum pun tidak meresponinya dia memandang So Eun dengan kemarahan dan kekecewaan nya. Kim Bum berlaku sangat dingin dan dia langsung kembali ke kamarnya.  tetapi karena So Eun sudah sering diperlakukan Kim Bum seperti itu So Eun tetap yakin setelah hadiah itu diberikan Kim Bum pasti akan menjadi baik kembali. Di pikirannya mungkin Kim Bum memang laki-laki yang keren saat sedang marah.

 

 

Malam harinya ayah Kim Bum bener-bener menyiapkan pesta khusus untuk Kim Bum semua siswa dan siswi sudah datang dengan berpakaian mewah. So Eun pun tidak sabar ingin memberikan hadiahnya segera untuk Kim Bum.

 

So Eun : “Bum ah (menyerahkan hadiah yang ada di tangan nya dengan malu-malu) ini hadiah untuk mu, aku harap kau menyukainya….Happy Birthday Bum”

Kim Bum pun tersenyum pada So Eun, So Eun juga tersenyum balik pada Kim Bum, dan Kim Bum mengambil hadiah itu dan membukanya.

 

Kim Bum : “yaaa, So Eun ini kan pakaian basket favorite ku aku sudah lama ingin mendapatkan ini, bahakan aku tidak sempat ke pelelangan untuk mencari pakaian ini….dengan sangat senang dia memeluk So Eun di depan teman-temannya. So Eun pun turut senang bahkan Kim Bum melepaskan pelukan nya dan mendekatkan wajahnya ke wajah So Eun dia mulai mendekatkan bibir nya ke bibir So Eun dan menciumnya di depan teman-temannya”……

 

“yaaaa Kim So Eun apa kau mendengarku” teriak seorang gadis membangun So Eun

 

So Eun : “UI nie…mengapa kita disini bukan kah Kim Bum sudah membuka kado dariku”

 

UI : “pasti sedang menghayal lagi, dasar Kim So Eun” desah UI

 

Malu karena tingkahnya dan untung saja UI yang melihatnya.

 

Acara sudah dimulai semua siswa dan siswi teman-teman Kim Bum sudah dating dan tiba waktunya Acara buka kado dimulai, Kim Bum benar-benar seperti seorang wanita, hadiah yang dimilki nya begitu sangat banyak.

 

Saat waktunya tiba dengan rasa gugup dan malu-malu So Eun memberikan hadiahnya untuk Kim Bum.

 

So En : “Bum Shi, ini hadiah dariku terimalah, Happy Birthday Bum” dengan gugup dan malu-malu

 

Lega perasaan So Eun saat memberikan hadiahnya pada Kim Bum dan hadiah itu juga sudah diterima Kim Bum.

 

Kim Bum : (menatap tajam hadiah yang diberikan So Eun kepadanya, dia pun mengambil dan membukanya, setelah mengetahui bahwa hadiah itu adalah baju basket dari pemain favorite nya yang ada di sebuah pelelangan Kim Bum pun mengajukan pertanyaan) “dari mana kau mendapatkan uang untuk membeli pakaian ini dari pelelangan”

 

Dong Hae : “waaa bum, ini kan pemain basket favorite mu ada tanda tangannya, harganya sangat mahal jika dijual di pelelangan, So Eun kau hebat sekali bisa mendapatkan nya” semua siswa juga takjud tidak menyangka So Eun memberikan hadiah itu untuk Kim Bum.

 

So Eun tersenyum tetapi merasa takut karena mata Kim Bum menatap tajam seakan tidak suka.

 

Kim Bum : “ayo jawab aku dari mana kau bisa mendapat uang sebanyak itu untuk membeli pakaian ini di pelelangan”

 

So Eun tidak ingin memberitahukan dari mana dia mendapatkan pakaian itu, dia menjadi gemetar sedangkan UI ingin angkat bicara tetapi So Eun mencegahnya dan dia berkata dengan tersenyum…

 

So Eun : “tentu saja dari uang tabungan ku…” (tersenyum sedikit)

 

Kim Bum : “uang tabungan mu sebanyak itu kah uang tabungan mu….”

 

Kemudian Kim Bum membuangnya ke lantai. Tentu saja So Eun sangat terkejut mengapa Kim Bum tidak menyukai hadiah darinya. Kim Bum dengan kesal mengatakan bahwa So Eun bekerja di sebuah bar dan tidak menyangka dia melakukan hal seperti itu seseorang juga melihat So Eun melayani tamu, tidak mungkin seorang siswi seperti So Eun mempunyai banyak uang untuk menebus pakaian yang mahal itu dari pelelangan. So Eun langsung shock dia terjatuh IU langsung membela So Eun tetapi So Eun langsung menghentikan IU saat dirinya ingin bicara yang sebenarnya. Dan ini untuk kedua kalinya Kim Bum mempermalukan So Eun di depan semua orang. Nichkhun langsung menasehati Kim Bum yang sudah keterlaluan dan tidak seharusnya berbuat seperti ini.

 

Nichkhun : “Bum apa yang kau lakukan, kenapa kau harus mengatakan hal ini di depan semua siswa dan siswi” membisikan nya di telinga Kim Bum

 

Kim Bum: “biar mereka tahu orang seperti apa Kim So Eun itu, aku menyesal karena ayah ku telah salah mengangkat dia menjadi anaknya”

 

So Eun tidak dapat menahan air matanya dia tertunduk lemas, dia tidak bias berdiri seakan ada yang mengikat kakinya. Dan semua siswa dan siswi itu berubah pandangannya terhadap So Eun, mereka tidak menyangka So Eun akan melakukan hal ini.

 

Sepanjang malam So Eun hanya menangis meski ini sudah kedua kalinya Kim Bum sudah mempermalukan dirinya tetapi tidak ada rasa benci pada diri So Eun terhadap Kim Bum. So Eun merasa sedih mengapa Kim Bum bisa berpikiran seperti itu padanya. Dia terus mengurung dirinya di kamar, menangis di balik pintu kamarnya tertunduk lemas. Kim Bum pun juga mendengar nya dan dia hanya sedikit menyesali perbuatanya tetapi dia berharap So Eun bias berubah tidak berpura-pura. Ini menjadi hari yang terburuk untuk So Eun….

 

Keesokan harinya So Eun berangkat sekolah lebih awal dengan mata nya yang bengkak dan tubuhnya yang lemas. So Eun sudah kelelahan bekerja demi menebus pakaian dari pelelangan itu. Sementara pandangan teman-teman sekolah mereka pun sudah berbeda terhadap So Eun akibat perkataan Kim Bum semalam. IU sangat mengkhwatirkan So Eun yang lemah dan terus dihina oleh teman sekelasnya. IU ingin marah dan menjelaskan semuanya tapi So Eun terus melarangnya.

 

IU : “ So Eun, aku sudah tidak tahan sebaiknya aku mengatakan semua ini, aku tidak ingin mereka berpikiran negative tentang dirimu begitu juga dengan Kim Bum”

 

So Eun : “IU nie, aku mohon kau jangan mengatakan apa-apa, semua nya pasti akan baik-baik saja dan akan berakhir (dengan tubuhnya yang lemas dan menahan air matanya) So Eun pun kembali ke tempat duduknya.

 

So Eun tidak konsentrasi saat gurunya menerangkan pelajarannya. Dan pada saat jam istirahat So Eun terlihat mengantuk, karena semalam dia tidak tidur dan terus menangis. Kim Bum pun bersikap cuek dan tidak menyesali perbuatannya, tidak memperdulikan perasaan So Eun.

 

UI : “So Eun ayo kita pergi ke kantin” pinta UI

 

So Eun “ UI nie, kau pergi dulu saja aku ingin istirahat sebentar aku ngantuk dan aku ingin berbaring di meja ini”

 

UI : “So Eun kau tidak apa-apa daritadi aku melihat wajah mu pucat, kauy sakit So Eun” kuatir UI dan So UI berusaha memegang dahi So Eun tapi So Eun menghalanginya.

 

So Eun : “aku tidak apa UI, aku hanya ngantuk kau pergi dulu ke kantin, Nichkhun Oppa pasti sudah menunggumu”

 

UI pun mendengarkan kata-kata So Eun dan meninggalkan So Eun yang sedang berbaring di mejanya. Dan Honey Girl mulai menyindirnya.

 

Suzy : “tidak kusangka selama ini dia pura-pura baik di depan ayah Kim Bum Oppa, untung saja Kim Bum Oppa melihat dirinya di sebuah bar, jika tidak mungkin Kim Bum Oppa dan ayahnya sudah ditipu oleh kelembutan hatinya”…

 

So Eun hanya terdiam tidak bicara apa-apa tubuhnya sangat lemas dan dia ingin sekali menangis. Jam istirahat pun telah usai, semua siswa mulai masuk, Kim Bum melewati So Eun yang masih terbaring di meja nya, dia merasakan sesuatu yang aneh, tetapi Kim Bum berusaha tidak memperdulikannya. Seorang siwa laki-laki pun mengatakan hal yang tidak menyenangkan.

 

Laki-laki menyebalkan : “ yaa So Eun apa setiap malam puas bermain di bar ya sampai tidur pun kau tidak punya waktu, lebih baik kau berhenti bersekolah saja, kau kan akan dapat uang banya” ejeknya disertai tawa semua siswa.

 

Nichkhun  dan UI pun baru masuk dan mendengar percakapan pria menyebalkan itu.

 

UI : “yaaa kalau bicara jangan kurang ajar ya, tutup mulut mu itu kau tau So Eun….” So Eun memagang tangan UI memaksanya untuk tidak bicara apa.

 

UI pun tidak melanjutkannya dan pelajaran pun segera dimulai, guru Park sudah memasuki kelasnya dan berdiri di papan tulis. So Eun pun masih berbaring. UI terus berusaha membangunkan So Eun karena pelajaran segera dimulai. Tetapi tiba2 seorang pria bernama JunHo datang ke kelas itu. Jun Ho mencari So Eun di kelasnya.

 

Jun Ho : (mengetuk pintu kelas)“selamat siang Bu Guru, maaf mengganggu anda”

 

Semua murid bersuara karena karena pria itu datang lagi, pria yang mencium pipi So Eun dan membisikkan sesuatu di telinga So Eun dengan senyuman dan ajakan yang menggoda. sampai gurunya pun tidak berkedip dan mulai genit dengan jawabnya….Kim Bum juga bertanya-tanya untuk apa Jun Ho datang ke sekolahnya lagi apalagi pas jam pelajaran.

 

Bu Guru : “ada apa pria tampan siapa yang kau cari…..”

 

Jun Ho : (dia tersenyum)…”aku mencari Kim So Eun”

 

UI yang mengenali nya langsung menggangkat tangan nya “Jun Ho Oppa” lirik Nichkun yang merasa cemburu melihat UI bertegur sapa dengan pria itu.

 

Jun Ho pun melambaikan tangan nya kepada UI dan dia melihat So Eun yang sedang berbaring di mejanya.

 

To Be Continue….

 

Maaf ya mungkin Kim Bum rada kasar, namanya juga salah paham hehehe Author  saja sampe kesel hehehehe…

 

note:

untuk part 1 – 4 yang versi remake.. silakan download di bawah ini.

One Thousand Letter Of You Part 1

One Thousand Letter Of You Part 2

One Thousand Letter Of You Part 3

One Thousand Letter Of You Part 4