My Love, My Darling part 7

Author : Evi Riana

Main Cast: Kim Bum , So Eun

Cast: Park Jiyeon, Yoo seungho, Lee Joon, Lee Tae Min, Suzy, Son Dambi, Uhm Ki Joon, Lee Yoon ji, Byun Hee Bong

Genre: Romantic/Family/Friendship

Type: Sequel

Author ngebut nie bikin kelanjutan FF ini

Biar cepat selesai…

Hehehe…

Part 7

So eun tidur sangat pulas sampai bangun telat. Saat, ia membuka matanya ia melihat kearah jam dinding dan terkejut melihat jam sudah menunjukkan angka 7.30. Tapi, ia lebih kaget lagi begitu sadar bahwa kim bum sedang memeluknya dalam keadaan tidur.

“aaarrrgghh, hey kim bum. apa-apaan kau ini” teriak so eun sambil mendorong kim bum

Kim bum yang kaget mendengar teriakan so eun langsung membuka matanya.

“YA… kenapa pagi-pagi kau sudah berteriak” omel kim bum

“apa-apaan kau tidur sambil memelukku. Dasar bodoh” teriak so eun sambil memukul kim bum

“hey, itukan salahmu sendiri yang memintamu tidur dikasurku. Jangan salahkan aku kalau tidur sambil memelukmu. Akukan tak menyadarinya” ucap kim bum sambil tersenyum jail.

“cih. Bilang saja kau sedang mengambil kesepatan dalam kesempitan” ucap so eun

“kau ini sedang mengajakku ribut, ya” omel kim bum.

So eunpun segera menghentikan perdebatan mereka dan segera bersiap-siap pergi ketoko dan menyiapkan sarapan.

Setibanya, dikantor kim bum segera menuju ruangannya betapa terkejutnya ia melihat ada yang menunggunya didalam ruangannya.

“dambi..” ucap kim bum terkejut.

“bum, kau sudah datang. Maaf kalau aku mengganggumu pagi-pagi” ujar dambi

“apa yang mau kau lakukan disini?” tanya kim bum dingin.

“bum, dengar aku dulu. Banyak yang ingin aku bicarakan denganmu tentang hubungan kita” ucap dambi.

“dengar apa lagi. Aku tak sudi mendengar penjelasanmu. Kau lupa kalau aku sudah menikah” ucap kim bum emosi.

“aku tahu kau sudah menikah. Tapi, aku yakin kau masih menyimpan rasa cintamu padaku” ucap dambi sambil mendekati kim bum

“jangan dekati aku. Aku muak melihatmu. Sekarang, aku minta kau pergi dari ruanganku” usir kim bum.

“baiklah, kali ini aku akan pergi. Tapi, aku akan kembali lagi” ucap dambi sambil keluar dari ruangan kim bum.

Kim bum hanya memandang kepergian dambi dengan tatapan amarah. Ia kesal saat teringat dirinya memergoki lee joon dan dambi jalan dengan bergandengan tangan sambil tertawa layaknya pasangan yang berbahagia. Padahal, dambi tak pernah tertawa lepas saat berada disisi kim bum. Kim bum yang sadar ada hubungan khusus diantara merekapun langsung kesal dan segera memutuskan hubungannya dengan dambi. Dia merasa dikhianati oleh sahabat dan pacarnya.

Tiba-tiba, ada yang mengetuk ruangan kim bum.

“masuk saja” ucap kim bum

Ternyata, kakeknya yang mengetuk pintu.

“kim bum, ada apa denganmu? Kau kelihatan kesal sekali” tanya hee bong

“aku tak apa-apa. Ada perlu apa kakek kesini?” tanya kim bum berusaha tenang.

“besok malam kau dan so eun datanglah kerumah. Kau tak lupakan dengan ulang tahun kakekmu ini?” ucap hee bong.

“oh, tentu saja aku ingat. Aku akan kerumah dengan so eun besok, kek” janji kim bum

“baiklah, jangan sampai kau lupa. Kalau begitu sekarang kakek pergi dulu dan lanjutkan, pekerjaanmu” ucap hee bong sambil keluar dari ruangan kim bum

Sementara itu, di flowers shop so eun masih teringat jelas saat peristiwa pagi tadi saat ia bangun dan menyadari dirinya dipeluk kim bum.

“aissh… untuk apa aku memikirkan kejadian tadi” ucap so eun. Tiba-tiba ada pembeli yang masuk ketoko so eun. So eun segera mempersilahkan pembeli itu masuk, so eun kaget saat melihat pembeli itu adalah lee joon.

“lee joon, ada perlu apa kau kemari? Apa kau ingin membeli bunga?” tanya so eun

“ada yang ingin kubicarakan denganmu. Bisa kita bicara sebentar?” tanya lee joon.

So eun segera mengiyakan ajakkan lee joon. Mereka bicara direstaurant yang letaknya tak jauh dari toko so eun.

“apa yang ingin kau bicarakan denganku? Sepertinya serius sekali” tanya so eun.

“begini, aku yakin kau pasti penasaran antara aku, kim bum dan dambi. Benarkan?” tanya lee joon.

“iya, aku sangat heran melihat tingkah kim bum yang dingin terhadap kau dan dambi. Aku tidak berani menanyakan hal ini kepada kim bum takut ia akan marah padaku” ungkap so eun.

Lee joon menceritakan semua masa lalunya dan kim bum termasuk, bercerita tentang dirinya yang berselingkuh dengan dambi saat kim bum sedang berpacaran dengan dambi.

“jadi begitu ceritanya. Pantas saja kim bum jadi aneh saat melihat kehadiranmu dan dambi waktu itu ” ucap so eun lega setelah rasa penasarannya hilang.

“aku harap kau memaklumi kejadian antara kim bum dan aku” ucap lee joon

“tenang saja. Aku mengerti kok. Sepertinya setelah putus dari dambi kau masih mengharapkannya kembali” ucap so eun ceplos

“hah? Bagaimana bisa kau tahu. Memangnya kelihatan jelas kalau aku masih menyukainya?” tanya lee joon kaget.

“haha. Tak perlu kaget begitu. Kelihatan kok dari ekspresi wajahmu” ledek so eun

“hehe. Tapi ada yang aku perlu ingatkan lagi padamu. Sepertinya, dambi masih mengharapkan kim bum kembali padanya. Sebaiknya, kau jaga baik-baik itu kim bum agar tak lepas darimu” ucap lee joon memperingatkan so eun sambil berpamitan dengannya.

So eun langsung terkejut saat mendengar kata-kata lee jon yang memperingatkannya. Perasaannya saat itu langsung takut kalau ia akan berpisah dengan kim bum. So eun pun bingung kenapa ia bisa merasakan takut jika ia membayangkan berpisah dengan kim bum.

“apa aku jatuh cinta padanya?” tanya so eun dalam benaknya.

“tak mungkin. Bagaimana bisa aku jatuh cinta padanya” bantah so eun dalam dirinya

“tak mungkin. Aku pasti sedang merasa kurang sehat makanya aku bisa memikirkan hal seperti itu” ucap so eun dalam hatinya.

“wajahmu itu terlihat menyeramkan, kim so eun” ucap kim bum yang mengagetkan so eun

“k-kau. Mau apa kau kemari tiba-tiba?” tanya so eun terkejut melihat kedatangan kim bum

“aku ingin mengajakmu membeli kado untuk kakek. Besokkan kakek ulang tahun. Dia mengundang kita untuk makan malam besok” ucap kim bum datar

“oh. Yasudah kalau begitu ayo kita segera pergi membeli kado untuk kakek” ucap so eun sambil mengambil tasnya

Mereka pun langsung pergi ke mall mencari kado untuk kakeknya kim bum. so eun menanyakan hal yang disukai kakeknya dan kim bum bilang bahwa kakeknya itu suka benda yang unik. Saat masuk ketoko perhiasan so eun langsung melihat sebuah bros yang berbentuk unik.

“kim bum, bagaimana kalau yang ini saja. Bros ini kelihatan unik sekali” tunjuk so eun kearah bros itu.

“kalau begitu kita ambil itu saja. Kami ambil yang ini ya” ucap kim bum sambil menunjuk bros itu ke pelayan toko.

Setelah selesai membeli kado untuk hee bong. Kim bum mengajak so eun makan ke restaurant. Saat sedang menunggu pesanan makanan mereka diantar so eun bicara tentang pertemuannya dengan lee joon tadi siang.

“oiya, tadi siang lee joon datang ketokoku. Dia mengajakku bicara” ungkap so eun

“apa? Mengajakmu bicara. Apa yang ia bicarakan?” tanya kim bum penasaran

“banyak sekali. Dia menceritakan hubungan pertemanan kalian dan hubunganmu dengan dambi dan hubungannya dengan mantan pacarmu itu” ucap so eun

“jadi, rasa penasaranmu sekarang sudah hilang?” tanya kim bum

“i-iya. Tahu saja kau kalau aku penasaran” ucap so eun sambil meminum jus nya.

“lalu, bagaimana pandanganmu terhadap lee joon sekarang?” tanya kim bum dingin

“masih sama kok. Memangnya kau ingin aku memandang lee joon seperti apa?” tanya so eun

“tidakkah kau memandangnya sebagai pengkhianat?” tanya kim bum datar

“tentu saja tidak. Pandangan orang itukan berbeda-beda tergantung dari sudut pandang orang itu yang melihatnya” ucap so eun sambil melahap makanannya yang baru diantar.

“cih, kau ini memang aneh” ujar kim bum pelan.

Sementara itu, seung ho dan ji yeon sibuk mencari hadiah yang akan mereka berikan besok untuk hee bong.

“aku bingung mau membelikan apa untuk kakek” ucap ji yeon bingung saat melihat benda-benda yang ada ditoko kesenian.

“aku juga bingung. Kakek itu suka banyak hal” ucap seung ho yang juga sama bingungnya.

Tiba-tiba, ji yeon menarik seung ho dan menunjuk kearah patung seorang laki-laki tua yang sedang tersenyum sambil memegang tongkat.

“seung ho, bagaimana kalau kita lihat patung yang disebelah situ?” tanya ji yeon sambil menunjuk kearah patung itu dipajang. Seung ho dan ji yeonpun segera berjalan menuju arah patung itu.

“wah, ini benar-benar seperti kakek ji yeon. Matamu memang jeli sekali” puji seung ho

“aku hanya kebetulan melihatnya” ucap jiyeon gugup.

“baiklah, kita pilih yang ini saja. Ayo, kita minta pelayannya membungkus patung ini” ajak seung ho.

Ji yeon dan seung ho pun segera membayar patung itu dan meminta pelayan toko itu sekalian membungkus patung itu. Saat sedang memilih kertas kado yang cocok untuk hee bong tak sengaja tangan mereka bersentuhan. Ji yeon dan seung ho pun langsung terkejut dan refleks menarik tangan mereka. Mereka jadi malu satu sama lain. Akhirnya, seung ho yang memberikan kertas kado itu kepelayan toko. Sedangkan, wajah ji yeon memerah setelah kejadian itu.

Keesokan malamnya, kim bum dan so eun datang merayakan ulang tahun hee bong. Hee bong pun membuka satu persatu kado yang diberikan, kim bum, seung ho dan ki joon. Kado yang pertama dibuka adalah kado pemberian ki joon dan yoon ji. Mereka memberikan hee bong hadiah sebuah buku yang berisi tentang biografi orang-orang terkenal.

“wah, terima kasih ya ki joon dan kau juga yoon ji aku senang sekali mendapatkan kado pemberianmu ini” ucap hee bong senang.

“aku senang mendengarnya, ayah” ujar kijoon.

Lalu, ia beralih kekado yang diberikan seung ho dan ji yeon. Reaksi hee bong sama seperti reaksinya terhadap kado pemberian ki joon dan yoon ji. Hee bong sedikit terharu dengan patung yang diberikan jiyeon dan seungho.

“kakek senang sekali mendapatkan hadiah ini. Kalian ini memang pintar sekali memilihkan hadiah untukku. Terima kasih ya” ucap hee bong.

“sama-sama kok, kek. Ini berkat jiyeon. Dia yang memilihkan kado ini untuk kakek” ucap seung ho sambil tersenyum kearah jiyeon. Jiyeon pun langsung merasa gugup saat dipandang seung ho

Dan, yang terakhir adalah kado pemberian dari kim bum dan so eun.

“kakek, suka sekali dengan bros ini” ucap hee bong senang sambil memakai bros pemberian kim bum dan so eun.

“aku senang kakek melihat isi kado dariku dan so eun” ucap kim bum.

“hahaha. Tentu saja kakek senang. Tapi, kakek akan jauh lebih senang kalo hadiah untuk kakek adalah kabar kalian akan memberikan kakek seorang cicit” ucap hee bong sambil melirik kim bum dan so eun.

“uhuk uhuk…” so eun keselek saat memakan kue ketika hee bong membicarakan tentang seorang cicit. Kim bum segera memberikan air kepada so eun.

“kakek ini asal bicara saja. So eun jadi tersedakkan saat makan kue” ucap kim bum yang mulai salah tingkah.

“kakek tidak asal bicara kok. Kakekkan hanya bermaksud menanyakan kapan kalian akan memberikanku seorang cicit” ujar hee bong,

“tapi kan tidak perlu dibicarakan sekarang” ucap kim bum.

“dasar kau ini. Mengelak saja bisanya” cibir hee bong. “kalau begitu aku ingin dapat seorang cucu lagi. Kali ini harus perempuan. Kau dengar itu ki joon” sahut hee bong

“a-ayah. Ayah ini membuat keinginan yang mengada-ngada saja. Aku inikan belum menikah mana mungkin aku bisa memberikan ayah seorang cucu” ucap ki joon. Salting ceritanya.

“maka dari itu ayah ingin kau segera menikah. Dari dulu kau selalu saja menghindar jika aku mulai membicarakan tentang pernikahanmu” ucap hee bong,

“ayah ini. Mempunyai calon saja aku tak ada” ujar ki joon

“bukankah ada? Yoon ji kau inikan calonnya ki joon. Benar begitukan?” tanya hee bong. Frontal banget sih.

Yoon ji langsung malu saat hee bong mengucapkan kalau dia adalah calonnya ki joon. Mukanya jadi memerah.

“ayah, ini jangan sembarangan bicara” ucap ki joon gugup

“cih, kapan aku mendapatkan anggota keluarga lagi?” ujar hee bong. Matanya kini melirik kearah seung ho dan ji yeon.

“kenapa kakek jadi melirik kearahku dan ji yeon?” tanya seung ho yang sadar akan lirikan kakeknya.

“mungkin saja kau juga berniat memberikan kakek seorang cicit” ucap hee bong santai

“aissh… kakek ini. Kami inikan masih muda. Lulus SMA saja belum. Mana mungkin kami sudah…”  seung ho tak bisa meneruskan kembali perkataannya. Ia sangat gugup akan omongan kakeknya ini. “pokoknya begitulah” sambung seung ho sambil melirik ji yeon.

Ji yeon segera menunduk malu. Jantungnya jadi berdetak kencang saat seung ho meliriknya.

Heh. Pokoknya makan malam itu sedikit heboh gara-gara omongan si hee bong ini.

So eun langsung duduk disofa begitu tiba dirumah. Hari ini ia merasa capek sekali, apalagi ia teringat akan ucapan kakek yang menanyakan tentang seorang cicit. So eun yang mengingat itu jadi merasa malu. Kim bum yang memperhatikan so eun hanya heran melihat tingkah so eun yang langsung melamun begitu tiba dirumah.

“apa yang sedang kau pikirkan? Apa kau sedang memikirkan kata-kata kakek tadi?” goda kim bum sambil tersenyum kearah so eun.

“sok tahu sekali kau. Untuk apa aku mengingat ucapan kakek. hal itu kan tak mungkin terjadi” jawab so eun salting.

“tentu saja. Kitakan hanya melakukan ciuman. Itu juga hanya 2x” ucap kim bum

“aisshhh… apa yang kau bicarakan. Kenapa kau ungkit-ungkit ciuman itu” ucap so eun setengah berteriak seketika itu mukanya memerah.

“heh. Kenapa mukamu jadi merah seperti itu? Apa kau teringat akan ciuman kita itu?” goda kim bum sambil mengedipkan matanya.

Jantung so eun langsung bedetak kencang. Muka so eun benar-benar memerah seperti tomat saat kim bum mengedipkan matanya.

“k-karena disini panas makanya mukaku memerah. Dasar bodoh” teriak so eun sambil lari menuju kamarnya.

Kim bum hanya tersenyum saat melihat kepergian so eun dengan muka merahnya seketika itu ia memegang bibirnya.

“so eun kau ini memang aneh” ucap kim bum pelan sambil cengar-cengir.

Keesokan harinya, dikantor shinwa tepatnya diruangan ki joon. Ki joon sedang melamun sambil teringat kata-kata ayahnya.

“bukankah ada? Yoon ji kau inikan calonnya ki joon. Benar begitukan?”

Kata-kata ayahnya terus terngiang-ngiang dikepala ki joon. Sebenarnya, ki joon mempunyai perasaan tersendiri terhadap yoon ji. Apalagi, mereka ini sudah kenal lebih dari 10 tahun lamanya. Perasaan yang ia rasakan terhadap yoon ji ini lebih daripada perasaan seseorang terhadap temannya.

Ki joon pun terus meratapi kesendiriannya sambil terus memikirkan kata-kata ayahnya.

Sementara itu, seung ho melihat ji yeon sedang duduk sendirian ditaman dekat dengan kolam ikan. Seung ho segera menghampiri ji yeon yang sedang duduk.

“ji yeon, kenapa kau sendirian? Dimana suzy? Biasanya kalian selalu bersama saat istirahat?” tanya seungho.

“heem… suzy sedang menemani taemin mencari buku diperpustakaan untuk tugas bahasa inggris” ucap ji yeon sambil memandangi ikan-ikan yang ada dikolam

“hoh” ucap seung ho pelan. “kalau begitu aku akan menemanimu disini” ucap seung ho.

“tumben. Biasanya kau bermain basket dengan teman-temanmu?” tanya ji yeon

“aku sedang malas bermain. Aku lebih suka menemanimu disini” ucap seung ho. Jujurnya.

“ji yeon, aku ingin bertanya sesuatu padamu?” tanya seung ho

“apa yang ingin kau tanyakan?” tanya ji yeon. Entah kenapa tiba-tiba jantungnya berdetak lagi.

“apa kau tak pernah berpacaran dengan laki-laki, sebelumnya?” tanya seung ho

“a-aku tidak pernah berpacaran. Aku hanya menganggap teman-teman laki-laki sebagai seorang teman saja. Kenapa kau bertanya seperti itu?” tanya ji yeon

“ah, aku hanya penasaran saja” ucap seung ho datar. Entah kenapa ia sedikit menyesal saat ji yeon menjawab “ aku hanya menganggap teman-teman laki-laki sebagai seorang teman saja”.

“ayo, kita masuk. Sudah saatnya masuk kelas” ajak seung ho.

Sementara itu, hee bong memanggil kim bum untuk datang keruangannya.

“kenapa, kek?” tanya kim bum datar

“aku ingin kau pergi ke pulau jaeju bertemu dengan klien kita, besok. Selain itu, aku dengar disana akan ada seminar antara pengusaha-pengusaha muda sepertimu itu. Siapa tahu saja kau berminat mengikuti seminar itu” ucap hee bong

“tentu saja aku berminat. Mungkin aku bisa mendapatkan pengetahuan lebih banyak setelah menghadiri seminar itu” ungkap kim bum

“yasudah, kalau begitu perjalananmu akan segera kakek urus. Sekalian, kau pergilah dengan so eun” ucap hee bong sambil tersenyum.

“untuk apa aku pergi dengannya? Akukan mau pergi bekerja bukannya berlibur” ujar kim bum

“tentu saja kau juga harus mengajaknya. So eun itukan istrimu. Wajar saja mengajak istrimu saat kau ditugaskan keluar kota. Sekalian, ini bulan madu kalian. Kalian kan belum sempat bulan madu” ucap hee bong

“kakek ini. Pasti kakek sengaja mengarahkan pembicaraan ini agar aku memikirkan keinginan kakek kemarin malam” ujar kim bum.

“kau ini langsung saja bisa menebak maksud kakek.Pokoknya, kau harus pergi dengan so eun. Aku akan memesan kamar hotel untuk kalian” ucap hee bong

“tentu saja akukan mengenal kakek sangat baik. Terserah kakek sajalah” ucap kim bum cuek. Kemudian ia keluar dari ruangan kakeknya sambil menggerutu “ngebet sekali sih, kakek ini”.

“hahaha. Semoga saja, begitu pulang dari pulau jaeju aku langsung diberikan cicit” harap hee bong sambil tertawa saat kim bum keluar dari ruangannya.

Sepulangnya dari kantor, kim bum segera memberitahu so eun tentang rencana kakek yang menyuruh mereka berbulan madu.

“apa? Mendadak sekali” ucap so eun.

“jangan tanya padaku. Kakek memberitahuku tadi dikantor” sahut kim bum

“memangnya kakek menyuruh kita kemana?” tanya so eun lagi

“ke pulau jaeju” jawab kim bum datar

“p-pulau jaeju?” tanya so eun. Tiba-tiba ekspresinya berubah.

“iya, pulau jaeju. Kenapa wajahmu jadi pucat begitu mendengar pulau jaeju?” tanya kim bum penasaran.

“kita tidak akan naik kapal kan?” tanya so eun lagi.

“tidak. Akukan juga kesana untuk bekerja” ucap kim bum. “Memangnya kenapa sih?” tanya kim bum.

“tidak apa-apa. Kalau begitu aku akan menyiapkan semuanya” ucap so eun sambil jalan menuju kamar.

Esok harinya, kim bum dan so eun pun berangkat menuju pulau jaeju. Setibanya, disana ternyata kakek kim bum telah menyiapkan mobil untuknya setiba di jaeju. Karena, takut terlambat kim bum dan so eun segera pergi menuju tempat klien dan seminar yang dituju kim bum.

Selama,diperjalanan so eun terlihat pendiam. Kim bum pun heran dengan perubahan sikap so eun. So eun daritadi hanya menutup matanya seakan menolak melihat pemandangan pulau jaeju. Tangannya juga gemetaran.

“hey, so eun. buka matamu itu. Kau tak mau melihat laut dipulau jaeju?” tanya kim bum

“ti-tidak. Aku tak ingin melihatnya. nanti saja aku melihatnya” ucap so eun dingin. Kim bum hanya heran melihat so eun seperti ini. Tapi, ia tak peduli dan terus melanjutkan perjalanannya.

Tempat seminar kim bum ternyata bersebrangan dengan dermaga yang artinya banyak kapal. *hehe*.so eun yang membuka mata begitu disuruh kim bum langsung merinding begitu melihat dermaga kapal itu. So eun langsung menarik kim bum masuk.

“kenapa wajahmu pucat sekali, so eun? kau sakit?” tanya kim bum cemas.

“tidak. Sebaiknya, kau segera masuk kedalam. Aku akan menunggu disini” ucap so eun. suaranya kelihatan lemah.

Tiba-tiba, kim bum melihat lee joon dan dambi datang dan menuju keruangan seminar. Dambi terkejut melihat kehadiran kim bum dan so eun.

“baiklah, kalau begitu aku masuk dulu. Kau tunggu dulu disini” ucap kim bum sambil mencium kening so eun.

Dambi yang melihat kim bum mencium so eun terlihat kesal. Lee joon yang tak sadar akan kehadiran kim bum dan so eun mengajak dambi untuk masuk keruangan seminar. Tapi, dambi menolak dan mengatakan akan menunggu disini.

“kau masuk saja. Aku akan menunggu disini” ucap dambi sambil memandang so eun yang sedang duduk disofa

“baiklah, kalau begitu aku masuk” ujar lee joon.

KIM SO EUN POV

Perasaanku langsung tak enak begitu melihat dermaga kapal yang bersebrangan dengan letak seminar kim bum. Akupun segera menarik kim bum masuk kedalam.

“kenapa wajahmu pucat sekali, so eun? kau sakit?” tanya kim bum kepadaku. Aku bisa mendengar ada nada cemas dalam pertanyaannya.

“tidak. Sebaiknya, kau segera masuk kedalam. Aku akan menunggu disini” ucapku

“baiklah, kalau begitu aku masuk dulu. Kau tunggu dulu disini” ucap kim bum sambil mencium keningku.

Jantungku berdetak kencang saat kim bum mencium keningku. Diapun langsung masuk kedalam. Sementara aku, langsung jalan menuju sofa dan duduk disofa sambil menenangkan diriku untuk tidak mengingat peristiwa 10 tahun yang lalu.

Tiba-tiba, ada seorang wanita yang menghampiriku. Wajahnya kelihatan kesal sekali dan matanya memancarkan kebencian saat menatapku. Aku tak tahu kenapa dia kelihatan kesal sekali. Aku tak bisa jelas melihat wajah wanita itu. Kepalaku pusing sekali. Akupun berusaha menguatkan diriku. Ternyata, wanita yang menatap kebencian kepadaku adalah Son Dam Bi. Akupun teringat akan peringatan lee joon kepadaku saat direstaurant. Seketika, aku langsung takut. Apakah ia akan merebut kim bum dariku?

“kita perlu bicara sesama wanita, Kim So Eun” ucap dambi

“bicaralah” ucapku

“kita tidak bisa bicara disini” ucapnya sambil menarikku.

Aku tak kuat untuk melepaskan diri dari genggamannya. Tubuhku terlalu lemah aku hanya bisa menurutinya saat dia menarikku…

KIM SO EUN POV END

Sementara itu dikantor shinwa….

“ki joon, boleh aku masuk?” tanya yoon ji

“silahkan, masuk” ucap kijoon

“maaf kalau aku mengganggu. Kenapa aku tak melihat kim bum dikantor hari ini? Apa dia belum datang?” tanya yoon ji.

“oh, kau belum tahu. Dia sedang pergi dinas ke luar kota sekalian berbulan madu dengan so eun” jawab ki joon

“wah, ini pasti kerjaan ayahmu. Memangnya mereka pergi kemana? Mendadak sekali” tanya yoon ji

“yang aku tahu tadi ayah bilang kalau mereka pergi ke pulau jaeju” ucap ki joon

“apa? Pulau jaeju?” teriak yoon ji kaget mendengar ki joon bilang pulau jaeju

“i-iya, pulau jaeju. Memangnya ada apa dengan pulau jaeju? “ tanya ki joon penasaran.

“ceritanya, panjang. Cepat telefon kim bum. aku ingin bicara dengannya” ucap yoon ji tak sabar.

KIM BUM POV

Sudah 15 menit aku menunggu seminar dimulai. Tapi, pihak seminar tak juga kunjung datang. Aku cemas memikirkan keadaan so eun diluar sana. Aku penasaran ada apa dengannya. Sepertinya, ia kelihatan kurang sehat. Terlebih lagi, aku tidak merasa nyaman akan kehadiran lee joon. Ia duduk disebelahku itulah yang membuatku tak nyaman.

“maaf, saudara sekalian. Kami mohon maaf atas keterlambatan acara seminar ini. Kami baru saja mendapat kabar bahwa pesawat yang akan dinaiki panitia seminar ditunda selama 1 jam. Jadi, kami mohon untuk kesabaran anda supaya anda bisa datang kembali besok pagi ditempat yang sama” ucap salah satu pihak seminar.

“pantas saja lama tak kunjung datang ternyata ditunda” ujarku

Tiba-tiba, hp ku bergetar. Aku segera melihat siapa yang menelponku ternyata paman ki joon yang menelpon. Aku segera mengangkatnya.

“halo, ada apa paman?” tanyaku

“kim bum, ini aku bibi yoon ji. Apakah kau bersama dengan so eun?” tanya bibi dalam telfon suaranya benar-benar cemas.

“iya, so eun sedang ada diluar menungguku. Ada apa bibi mencarinya?” tanyaku lagi.

Lee joon pun berbicara padaku

“kau datang dengan so eun?” tanya lee joon heran.

“iya” jawabku. “halo, bi. Ada apa memangnya?” tanyaku

“tolong kau jaga so eun dengan baik disana kim bum. So eun trauma dengan laut apalagi jika ia dekat-dekat dengan kapal bibi hanya takut ia akan teringat sesuatu yang bisa membuatnya sakit” ujar bibi yoon ji kali ini suaranya benar-benar cemas setengah mati.

“apa? Trauma dengan laut? Baiklah, bi aku akan menjaganya” ucapku sambil mengakhiri telefon.

Aku segera keluar ruangan seminar betapa kagetnya aku begitu melihat so eun tak ada diluar.

“so eun, kemana dia?” tanyaku

“hey, kim bum sepertinya ada yang aneh juga” ucap lee joon yang mengikutiku keluar.

“apa maksudmu ada yang aneh?” tanyaku

“aku tak melihat dambi disini. Padahal, tadi aku kesini bersamanya dan ia bilang padaku kalau ia akan menungguku diluar. Jangan-jangan so eun dan dambi…” ucap lee joon. Ia berhenti bicara seketika itu dia menatapku dengan tatapan cemas.

“kim bum kita harus segera menemukan mereka. Aku takut dambi mengajak so eun bicara” ucap lee joon

“apa?” aku kaget mendengar ucapan lee joon. Aku langsung mencari mereka disekitar ruangan seminar tapi, tak menemukan mereka.

“pak, apakah anda melihat 2 orang wanita yang menunggu disini?” tanyaku ke OB yang bekerja disini

“tadi saya melihat ada 2 orang wanita disini. Lalu, saya lihat mereka turun kebawah. Sepertinya mereka keluar, tuan” jawab OB itu

Aku dan lee joon segera turun kebawah dan mencari mereka keluar. Aku kaget begitu melihat so eun dan dambi dari kejauhan. Mereka sepertinya sedang bicara serius. Aku dan lee joon segera menyusul mereka berdua.

KIM BUM POV END

KIM SO EUN POV

“kita tidak bisa bicara disini” ucapnya sambil menarikku.

Aku tak kuat untuk melepaskan diri dari genggamannya. Tubuhku terlalu lemah aku hanya bisa menurutinya saat dia menarikku.

“kita kemana?” tanyaku

Dambi mengajakku bicara dekat dermaga. Seketika itu juga kepalaku langsung sakit, badanku gemetaran dan lemas. Akupun menguatkan diriku sekuat-kuatnya.

“sekarang, kau bisa bicara” ucapku

“so eun, aku tak tahu mengapa kim bum mau menikahimu. Aku tak tahu apa yang dilihat kim bum dari dirimu. Yang jelas, aku tak suka melihat hubungan kalian yang selalu mesra dihadapanku” teriak dambi. Ia sepertinya meluapkan kekesalannya kepadaku.

“aku pertegas agar kau lebih jelas lagi. Kim bum itu hanya milikku seorang. Ingat itu” teriak dambi

“kalau dia memang milikmu kenapa kau menghianatinya dengan berselingkuh?” tanyaku. Dambi terkejut saat mendengar ucapanku.

“apa? Darimana kau tahu soal ini?” tanya dambi heran

“darimana aku tahu itu tak penting. Yang lebih penting itu kenapa kau ingin memiliki kim bum sendiri. Apa kau lupa kim bum sudah sangat tidak menyukaimu lagi. Itu terlihat dari caranya memandangmu selama ini, dambi. Terpancar kebencian dalam matanya. Kau ini egois, dambi” ucapku sekuat-kuatnya. Tubuhku terasa benar-benar lemas. Aku tak kuat mendengar arus ombak ditelingaku. Kepalaku benar-benar sakit.

“kau. Aku benar-benar benci kau, kim so eun” teriak dambi sambil mendorongku. Sialnya dia mendorongku hingga aku terjatuh ke laut.

Aku tak bisa berenang. Tolong aku siapa saja. Teriakku dalam benakku. “Ayah, ibu apakah ini sudah saatnya aku menyusul kalian” ucapku dalam diriku. Tiba-tiba, aku mendengar ada yang meneriaki namaku, itu suara kim bum. Perlahan-lahan, kesadaranku langsung hilang yang aku rasakan hanya ada seseorang yang menarikku dari dalam air.

KIM SO EUN POV END

“so eun, sadarlah?” teriak kim bum sambil berusaha menyadarkan kim bum. Ia terus saja menekan dada so eun. Sepertinya, ia terlalu banyak meminum air laut saat terjatuh tadi.

“so eun..” teriak kim bum sambil terus menekan dada so eun agar air lautnya bisa keluar.

“uhuk uhuk…” akhirnya so eun mengeluarkan air laut yang ia minum.

“so eun, kau baik-baik saja?” tanya kim bum cemas

“iya” jawab so eun. Suaranya benar-benar lemah.

Kim bum segera membantu so eun berdiri dan membawanya masuk kemobil. Sebelum, mengantarkannya kemobil kim bum menatap dambi dengan penuh amarh.

“aku tak bisa memaafkan perbuatanmu untuk yang satu ini, dambi” bentak kim bum

“bum, dengarkan penjelasanku dulu” teriak dambi mengejar kim bum dan so eun. Tapi, ia dihalangi oleh lee joon saat mengejar kim bum.

“dambi, sudahlah. Lihat perbuatanmu sekarang. Kau hampir membahayakan nyawa so eun” ucap lee joon sambil menenangkan dambi yang berontak saat lee joon menghalanginya.

“joon, lepaskan aku. Aku tak peduli. Aku harus menyusul kim bum sekarang” teriak dambi.

“SON DAMBI” bentak lee joon. Dambi yang terkejut mendengar bentakan lee joon langsung diam.

Sementara itu sesampainya dihotel kim bum langsung membawa so eun kekamar dan menyuruhnya mandi dengan air hangat. So eun hanya mengangguk dan masuk kedalam kamar mandi.

Kim bumpun keluar dari kamar hotel dan segera menelfon pamannya.

“paman, ada yang ingin aku tanyakan tentang so eun?” tanya kim bum

“kim bum, tadi aku sudah mendengar ceritanya dari yoon ji” ucap ki joon.

Ki joon pun menceritakan hal-hal yang diceritakan yoon ji tadi. Kim bum begitu terkejut saat mendengar cerita pamannya. Ia tak tahu ternyata so eun mempunyai trauma terhadap laut dan juga kapal. Ia merasa bersalah karena telah mengajak so eun ke jaeju.  Setelah, selesai berbicara dengan ki joon di telfon. Kim bum segera masuk kekamar. Ia melihat so eun sudah selesai mandi dan sedang duduk dikasur.

“so eun, apa kau baik-baik saja?” tanya kim bum khawatir.

So eun memandang kim bum hampir 1 menit. Wajahnya benar-benar pucat.

“aku baik-baik saja. Aku ingin tidur” ucap so eun lemah.

“baiklah, kau tidur saja. Pasti kau lelah sekali” ucap kim bum sambil menyelimuti so eun.

So eun pun tertidur, tidurnya benar-benar pulas. Kim bum pun mengawasi so eun saat ia tidur. ia tak tega meninggalkan so eun sendirian. Kim bum hanya meninggalkan so eun selama 15 menit karena ia juga butuh mandi. Kim bum menatap so eun yang tertidur. Tapi, akhirnya ia ketiduran di sofa.

“ayah, ibu” teriak so eun dalam tidurnya

“tolong aku, ayah. Ibu jangan lepaskan aku” teriak so eun.

Kim bum yang ketiduran pun langsung bangun begitu mendengar teriakan so eun. Ia segera mengahampiri so eun.

“so eun,kau bermimpi buruk. Tenanglah” ucap kim bum sambil memeluk so eun untuk menenangkannya.

“kim bum, aku lihat orangtuaku tenggelam. Mereka… mereka” so eun tak bisa meneruskan kata-katanya. Dia sangat terguncang setelah bangun dari tidurnya.

FLASH BACK (10 tahun yang lalu)

Saat so eun berusia 12 tahun, ayah&ibunya mengajak so eun dan ji yeon bertamasya ke pulau jaeju. Ayahnya mengajak so eun dan ji yeon beserta ibunya ke pulau sebrang untuk memancing tengah malam. Tapi, saat ingin menyebrang ke pulau sebrang kapal yang akan dinaiki keluarga so eun tak cukup karena banyak orang yang ingin memancing tengah malam. Yoonji yang kebetulan ikut terpaksa menunggu kapal berikutnya dengan ji yeon. Sementara, so eun dan kedua orang tuanya berangkat duluan. Tapi, tiba-tiba ditengah laut terjadi badai yang besar yang membuat ombak laut meninggi. Kapal yang dinaiki so eun dan orang tuanya pun oleng. Kapal bantuanpun segera datang kedua orangtua so eun yang melihat kapal bantuan datang langsung meneriaki kapal itu dan menaiki so eun kedalam kapal bantuan itu. “ayah, ibu jangan tinggalakan aku” rengek so eun.

“so eun, ayah dan ibu akan menyusulmu sekarang kau ikut kapal bantuan ini ya” ucap ibu so eun sambil memberikan so eun ke petugas penyelamat itu.

Namun, sayang saat ayah & ibu so eun ingin diselamatkan badai semakin besar sehingga, ayah dan ibu so eun terbawa arus ombak yang sangat kuat. “ayah, ibu” teriak so eun dikapal penyelamat itu sambil menangis. Sejak, kejadian itu so eun takut menaiki kapal dan melihat laut.

FLASH BACK END

“seharusnya, aku ikt mereka terseret ombak itu” ucap so eun sambil menangis dalam pelukan kim bum.

“so eun, kau jangan bicara seperti itu” ucap kim bum berusaha menenangkan so eun.

So eun terus saja menangis didalam pelukan kim bum sampai ia berhenti menangis dan tertidur dalam pelukan kim bum. Kim bum yang menunggu so eun berhenti menangispun ikut teridur juga.

Esok paginya…

So eun terbangun dan melihat kim bum tertidur disampingnya. So eun melihat kim bum tertidur sangat pulas.

“mianhe… pasti kau lelah sekali” ucap so eun sambil mengelus pipi kim bum. Kim bum pun terbangun karena merasakan ada yang menyentuh pipinya. Saat, ia membuka mata ia melihat so eun berbaring disampingnya.

“so eun, kau sudah bangun” ucap kim bum sambil mengucek matanya. Kelihatan sekali ia terlihat kurang tidur karena kim bum terbangun saat so eun berteriak dan menangis dalam pelukannya kemarin malam.

“mmm.. lebih baik kau tidur lagi. Wajahmu kelihatan lelah sekali” ucap so eun.

“tidak perlu. Aku sudah tidak mengantuk” ujar kim bum

“sebaiknya, kita segera bersiap-siap pulang. Aku akan turun menemui resepsionisnya mengatakan bahwa kita akan check out 2 jam lagi” ucap kim bum

So eun hanya mengangguk menuruti perkataan kim bum. So eun segera bersiap-siap mengganti pakaiannya dan berkemas-kemas. Sampai, tiba-tiba kim bum memanggilnya.

“so eun..” ucap kim bum sambil memeluk so eun tiba-tiba

“ada apa?” tanya so eun yang terkejut kim bum memeluknya.

Tiba-tiba, kim bum mencium so eun.

“jangan membuatku cemas lagi” ucap kim bum sambil melepaskan ciumannya.

Kim bum pun keluar dari kamar hotel menuju resepsionis. Sedangkan, so eun masih memegangi bibirnya yang habis dicium kim bum. Jantungnya kembali berdetak. Kali ini lebih kencang dari biasanya.

Sementara itu, kim bum menemui resepsionis dan mengatakan bahwa mereka akan check out 2 jam lagi. Saat, akan kembali kekamar ada yang memanggilnya.

“kim bum..” teriak lee joon

“kau. Mau apa kemari?” tanya kim bum

“bagaimana keadaan so eun?” tanya lee joon

“dia sudah membaik” ucap kim bum dingin. “Untuk apa kau menanyainya?”

“sebenarnya, dambi khawatir akan keadaannya. Dia merasa bersalah telah mendorong so eun Apalagi, setelah aku memberitahunya bahwa so eun trauma dengan laut. Ia semakin menyesali perbuatannya” ungkap lee joon

“oh. Kalau, urusanmu sudah selesai aku permisi pergi” ucap kim bum dingin

Lee joon hanya menatap kepergiaan mantan sahabatnya itu. Ia bertanya dalam hatinya kapan kim bum akan memaafkannya.

Sekembalinya dari resepsionis, kim bum masuk kekamar dan melihat so eun sudah selesai berkemas-kemas untuk pulang. Wajahnya terlihat murung, ia duduk disofa sambil memandang pemandangan dari kaca hotel yang menghadap langsung dengan laut.

“kau sudah kembali?” tanya so eun begitu melihat kim bum masuk kekamar.

“ya, aku sudah bilang pada resepsionis kita akan check out sebentar lagi” ucap kim bum

“apa yang sedang kau lihat?” tanya kim bum

“laut” jawab so eun singkat.

Kim bum langsung duduk disebelah kim so eun.

“apa yang terjadi kalau aku ikut terseret ombak 10 tahun yang lalu, ya?” tanya so eun

“YA… so eun. pikiran macam apa itu” omel kim bum tak senang

“kalau kau ikut terseret ombak itu kita tidak mungkin bisa menikah” sahut kim bum.

So eun memandang kim bum. Ia terkejut mendengar ucapan kim bum. kemudian, ia tersenyum.

“ya, kau benar” ucap so eun

“kita sudah siap pulang, kan?” tanya so eun

“sudah. Ayo” ajak kim bum sambil menggandeng tangan so eun

-bersambung-

Sampai sini dulu ya chingu…

Author ud cape…

Ngantuk..

Besok sekolah..

Jangan lupa untuk kritik dan sarannya….

Maaf ya kalo di part ini bagian

Jiyeon & seung ho sedikit…

^_^

Tags: , , , , , , , , , ,

About bumssoindo

We are fanbase of BUMSSO (Kim Bum and Kim So Eun) from Indonesia

31 responses to “My Love, My Darling part 7”

  1. yankyu says :

    bgs chingu sepertinya udah ada benih-benih cinta diantara kb ma kse.ditunggu lnjtnnya

  2. afri says :

    keren cingu,
    makin seru
    mereka udah mulai saling jatuh cinta,

  3. merli says :

    hahahaha kim bum selalu ksih ciuman mendadak , kayanya mereka udah jatuh cinta !!!!! aku sebel sama dambi apa itu seenaknya kembali setelah selingkuh ga tau diri ……..

    makin seru , ditunggu kelanjutanya !
    dan my love bodyguard juga ya ..

  4. Yunie sipenyuka hijau says :

    Wew keren, dbuat lbh rmantis lg dung thor buat bumsso’a biar reader.a tmbh smangat bca hohoho,KEREN Cuy

  5. krista says :

    makin seru critanyaaa niee .. di tunggu kelanjutannya yaaa 🙂

  6. Anjany Bumssoeul says :

    hwa….. beni-beni cinta udah tumbuh nich…
    ji yeon dan seung ho cepetan dong nikahnya,,,,
    ya ampun… so eun unnie troma sm laut ???
    tangan so eun lagi2 di gandeng sm kim bum…..
    so eun deg-degan lg dech……
    hahahahaha… thor lanjutannya panjangin dikit dong….

  7. Danish Ashley Eun says :

    keren … Makin seru ceritanya

    Kasian banget so eun, masa lalunya serem …
    Oiya … Bahasa yg d pke jg dah bagus …

    Di tunggu part selanjutnya
    Cepetan y …

  8. bismania luph bumsso says :

    sprti biasa, critax meneeeeeegangkan,……..
    lanjutkan,…!!!!!
    ~ _ ^
    BN~

  9. himawari^^ says :

    kereeen ^^
    ayo ngebut lanjutannya , hha

  10. kimmify says :

    kereeeeeen! aku suka part2 akhir
    apalagi yg kimbum cemas banget waktu sama soeun
    omo! berarti kimbum udah suka dong
    kesel sama dambil disini, tapi joon cinta mati sama dambi
    coba ada patung yg dikasih jiyeon sama seunho itu ya
    pasti keren! heebong banget hehehe
    penasaran part selanjutnya
    update soooooon!

  11. Indah_ELF says :

    Suka2 . . .
    lanjut q pnasaran kim bum udh ada rsa sma so eun . . .nich

  12. animeandkpopaholic says :

    Akhirnya~! Aku bisa comment juga xD!

    Keren vi~!
    T.O.P b.g.t lha!
    Lanjuttt thor! 😛
    wkwkwkwk xD

    animeandkpopaholic love erviriana! xD

  13. dini ramadhani says :

    wahahah suka bgd sma nie part cz bumsso semakin dket aja
    tampaknya kakek hee bong suka ngejodoh2in keturnannya ya ahaahah tp gpp cz emang mreka pd cocok
    next part jgn lma2 ya?

  14. RiriAngels says :

    Woow Kereeeen xD
    Dambi jht bgt sih >,<
    G apapa klo part ji yeon-seung ho .a dikit yg pentg part Bumsso.a tetep bnyk :p
    Next part ditunggu

  15. rosiyani 'oci' says :

    asiiik dah mulai saling suka nih bum ma so eun. hhe…
    suka suka makin seru aja. mudah2an berakhir bahagia dehhh 🙂
    lanjut author.

  16. chiby says :

    hmm… sepertinya kim bum dah mulai ehm…ehm… hahaha.. *gag jelas bgt ne aq*
    lanjut ya author..

  17. rani says :

    wow,,, kren critanya,,, lanjutkan lagi ya haha

  18. larasrahmaa says :

    Romantis bangettttttt
    ditunggu part selnjutnya : D

  19. wowowoww says :

    kerenn…
    lanjutkan…
    secepatny ya..

    kekeke~~

  20. leuni says :

    kim bum, so eun kyk’a dah slg suka nih.
    makin seru n lucu , lanjut…….

  21. santika says :

    wah kyany kim bum udah mulai suka sm so eun ni… begitu jg sbalikny…

    Kereeeennn!!! dtunggu klanjutannya iia!!! ^_^

  22. ashillach says :

    aku suka deh, ceritanya tambah romantis :*
    lanjutnya cpt ya thor ^^

  23. amniminry_ says :

    aish..
    look like 3 couple start to love each other
    oppa, suka bngt si nyium unnie xD
    ayo, cepet kasih aku keponakan |0|

    seungho dn jiyeon juga ni
    di tnggu lanjutannya

  24. rini says :

    ahhhhhh seneng banget baca part ne , ,
    kimbum ma soeun udh mulai suka , ,
    lanjutan,a jgn lma” ya!!

  25. Mii-kun says :

    Aigooooooo~ >__<
    Ayoooo cepat berikan cicit buat Heebong…..kekekeke

    Seung Ho & Ji Yeon nya masih shy-shy cat nih…..sebenernya udah mulai suka…….XD

    Ga sabar nunggu lanjutannya…….^-^
    ASAP yaa author……
    Banyakin yah part berikutnya *reader maruk*

  26. qinqin says :

    abis baca ini jadi speechless,pokoknya good job

  27. Yova says :

    Kisah BUMSSO bnar2 bikin geregetan
    Ayo ayo BUMSSO buat anak * plak *
    dam bi ganggu aja
    pokoknya ff nya keren bner dech

  28. Atin says :

    Kb suka bgt nyium tiba2,ga d tu mo nyium kl ga sk,dr awal dah d rasa tu berdua., haha
    Seung ho ji yeon dikit mang harusnya kaya gitu,udah bener tu.yg jd pusat kan bumsso bukannya ji yeon seung ho..yg baca mates kan.. 🙂
    Semangat author!!

  29. meerable says :

    wah…author kreatif.. ff nya udah ada gmbarnya…
    smakin menambah seru cerita… 🙂

  30. cucancie says :

    Wuahh…kim bum makin perhatian nih sm so eun…

  31. Ratna Agustin says :

    yah.. kasuan so eun.. dambi itu bnr2 egois kterlaluan.
    ciiieee… Bumsso tmbh so sweet nih.. hhh

Leave a comment