Born to belong together (Part 9)

Author: ^^dierenzitudienaOrenz^^

Main cast: Kim Bum dan Kim So Eun

Cast: Park Shin Hye, Go Ara, Seohyun, Jang geun suk, U-Know Yunho, Jung Yong hwa, Go Hye Sun, Park Ji Yeon, Lee Min Ho, Yoo Seung Ho

Genre: Romantic, Family, Friendship, Drama

Type: Sequel

Lelaki terindah di mata wanita bukanlah yang paling tampan, melainkan yang bisa membuat Sang Hawa merasa tercantik di dunia.

Lelaki tergagah di hati wanita bukanlah yang paling kekar, melainkan yang mampu mendengarkan, memahami, & mengerti curahan hatinya.

 

Kim Bum menatap perempuan mungil dihadapannya seraya bertanya“Kita sebenarnya mau piknik atau belajar stir mobil? Kenapa banyak sekali barang bawaannya?”

“Belajar stir sekaligus piknik ga apa-apa khan”ucap So eun

“Ya ga apa-apa sih”ujar Kim Bum sembari menggaruk kepalanya yang tidak gatal”Tapi aku heran aja, istriku ini bawa apa aja dan kapan kau menyiapkan ini semua?”

“Kim So eun gitu, hehehe.. aku menyiapkannya sudah dari dua hari yang lalu. Mayoritas yang aku bawa adalah makanan, biar kita ga kelaparan selama perjalanan, hihihihi..”

“Mwo?.. niat bener”ucap Kim Bum

“Pastinya dong, aku ingin bisa lancar menyetir mobil dan akupun akan menagih janji pada suamiku yang katanya ingin memberikan mobil kesayangannya ini pada istrinya jika kelak istrinya bisa menyetir dan mendapatkan Surat Izin Mengemudi, bukankah begitu my hubby?”Tanya So eun sambil mengedipkan sebelah matanya pada Kim Bum

“Ne, arasoyo My Honey”ujar Kim Bum sambil mencubit dagu So eun.”Sebagai suami yang baik, aku pasti akan menepati janjiku itu. Yasudah, kalo begitu kita berangkat sekarang yaa.. Kajja”

Kim Bum membukakan pintu mobil untuk So eun dan mempersilahkan istrinya itu masuk ke dalam mobil. “Sudah siap?”tanyanya

“Ne”jawab So eun mantap

“Let’s Go.. kita berangkat!!”ujar Kim Bum

Kim Bum mengemudikan mobilnya menuju sebuah lokasi yang akan menjadi tempat Haneul belajar stir mobil. Sesampainya disana….

“Whoaaa.. tempatnya luas juga yaa..” So eun mengedarkan pandangan ke sekelilingnya. “Tapi kok sepi?”

“Tidak banyak yang tau tempat ini. Aku rasa, tempat ini cocok untuk belajar stir mobil karena disini sepi dan istriku ini tidak perlu khawatir akan menabrak apapun juga”

”Okelah kalo begitu.. Aku percayakan padamu Soensengnim.. Mohon bimbingannya”ujar So eun seraya membungkungkan badan

“Pertama-tama.. yang tidak boleh terlupa adalah kita berdoa dulu, memohon keselamatan dan kelancaran. Setelah itu, pasang sabuk pengaman”ujar Kim Bum memberikan instruksi sambil melihat ke arah So eun “Selanjutnya.. coba nyalakan mesin mobilnya”

So eun mulai menyalakan mobil dan suara mesinnya mulai terdengar. So eun tersenyum ke arah Kim Bum.

Kim Bum berkata”Good Job My Honey. Sekarang, coba lihat sekelilingmu. Ada dua kaca spion, bagian kiri dan kanan. Satu lagi ada di bagian tengah. Aku yakin kau pasti sudah paham fungsi dari kaca spion ini. Di bagian bawah kakimu, ada pedal gas dan rem. Hati-hati tertukar. Ehm,, yang ini namanya gigi”

So eun mulai menjalankan mobilnya secara perlahan. Terlihat masih kaku. Ekspresi wajahnya menunjukan bahwa ia sedang serius. So eun terus menyimak instruksi yang disampaikan oleh Kim Bum. Ia mencoba untuk berkonsentrasi.

Kim Bum berkata ”Jangan tegang.. rileks saja”

So eun masih saja terlihat tegang dan kali ini tanpa disadarinya, bibirnya sedikit maju ke depan. Kim Bum yang melihat ekspresi istrinya itu tak mampu menahan tawa ”Hahahaha.. istriku ini lucu sekali”

”Jagiya.. kenapa kau malah menertawakanku?”

”Coba lihat.. itu bibirmu, hati-hati jatoh”

”Aissh, jangan meledekku. Kalo aku sedang serius memang seperti ini, refleks tau”

”Ne.. ne.. ne..” Kim Bum masih saja tertawa

”Suamiku.. bolehkah aku menyalakan musik?”pinta So eun

”Tidak boleh, itu akan menganggu konsentrasimu”

”Tapi rasanya hampa tidak ada musik” keluh So eun. ”Atau, kau saja yang menyanyi untukku?”

”Sama saja.. coba sekarang. Latihan belok kanan dan belok kiri. Kalo itu sudah lancar, kita berlanjut pada latihan memarkirkan mobil, araso?”

”Ne.. ara”jawab So eun

Selang beberapa menit kemudian…

”Stop..!! stop..!!”perintah Kim Bum

So eun pun menginjak pendal remnya.

”Yeobo.. sepertinya perutku mual. Kenapa kau selalu merem mendadak?.. Perutku jadi protes ni”ucap Kim Bum

”Jinca?.. kasian sekali uri Bummie.. Jeongmal mianhaeyo seobang”ucap So eun

”Gwaenchana”kata Kim Bum. ”Aku keluar dulu ya sebentar”

So eun pun mengikuti Kim Bum keluar dari mobil. ”Kalo gitu, kita istirahat dulu saja”

So eun berjalan ke arah bagasi mobil dan mulai mengeluarkan barang bawaannya. Ia pun menggelar tikar ”Jagiya.. duduklah disini”pinta So eun

Kim Bum pun duduk di sebelah So eun ”Igo”ucap So eun seraya memberikan botol minuman pada Kim Bum.

”Ini apa?”tanya Kim Bum

”Ayo diminum dulu. Itu air jeruk, minumlah.. biar ga mual lagi”ujar So eun

“Yakin ini air jeruk, kok rasanya aneh?”tanya Kim Bum

“Jinca?”tanya So eun. Ia pun mengambil gelas itu dari tangan Kim Bum dan mulai meminumnya. “Seobang.. apanya yang aneh?.. Rasanya baik-baika aja koq”

“Coba aku rasakan lagi”kata Kim Bum “Oh iya benar.. sekarang rasanya jauh lebih enak, mungkin karena sudah diminum oleh istriku ini, hehehe..”

So eun pun tersipu.

”Suamiku mau makan apa?.. silahkan dipilih.. aku sudah membawa banyak makanan untuk kita”

“Tiba-tiba mataku menjadi segar melihat banyak makanan seperti ini”ucap Kim Bum

“Hehehe.. kita makan dulu yuk.. Jal mokkesemnida”

Keduanya terlihat begitu lahap menyantap makanannya.

Selesai makan, Kim Bum meletakkan kepalanya di atas pangkuan So eun

”Jagiya.. sejak kapan dirimu bisa menyetir mobil?”

”Dari umur 17 tahun”

”Whoaa.. Jeongmal?.. siapa yang mengajari?.. apakah aboji?”

”Ne..”jawab Kim Bum

”Istriku.. kenapa sudah sebesar ini tidak bisa menyetir mobil?”

”Itu karena uri appa tidak pernah mengizinkan putri-putrinya untuk memiliki kendaraan pribadi. Bukan karna uri appa tidak sanggup untuk membelinya. Appa ingin anak-anaknya bisa mandiri. Appa bilang, kalo ingin punya kendaraan pribadi, maka belilah dari uang hasil kerja sendiri. Maka dari itu, aku, Ji Yeon, dan Hye Sun Eonnie dari sejak TK hingga saat ini selalu pergi dengan menggunakan jasa angkutan umum”

”Emm,, jadi begitu. Setiap orang tua pasti punya caranya masing-masing untuk mendidik anak-anaknya bukan?.. dan itu semua pasti sudah melalui pemikiran yang matang. Kalau ayahku.. membelikan aku mobil dan motor untuk Seung Ho itu karena ayah tau kami memiliki aktivitas yang banyak. Dan dengan memiliki kendaraan pribadi, itu akan lebih memudahkan kami dalam menjalani aktivitas. Intinya jadi lebih efektif dan efisien. Tapi, dibalik itu semua.. kamipun harus bertanggung jawab terhadap apa yang menjadi milik kami. Salah satunya dengan merawatnya. Bahasa kerennya maintenance,, hehehe..”

”Trus.. trus.. kalau kita punya anak nanti, pola pendidikan seperti apa yang akan kita terapkan pada anak-anak kita?”tanya So eun

”Wah.. pembahasannya lumayan berat ni. Yang pasti, cara kita mendidik anak-anak kita nanti tidak akan sama dengan cara yang digunakan oleh orang tua kita dulu. Karena zaman sudah berubah. Cara dulu tidak akan cocok untuk digunakan pada zaman sekarang ini. Kita perlu melakukan berbagai inovasi. Dan tentunya dengan terus menambah pemahaman dan pengetahuan kita tentang ilmu psikologi. Sebab, aku menyadari bahwa mendidik seorang anak itu tidaklah mudah. Diperlukan peran ayah dan ibu didalamnya. Tidak hanya ibu saja yang bertanggung jawab mendidik anak, seorang ayah pun juga harus turut serta. Oh ya, bukankah besok istriku ini akan ikut seminar parenting?”

”Ne.. dan aku akan menyimak setiap materi yang disampaikan oleh narasumber dengan baik”ucap So eun dengan tersenyum

”Siplah.. Istriku.. mari kita hasilkan generasi-generasi penerus yang hebat”

”Sekarang?.. di tempat ini?”

”Hahaha.. tentu saja bukan disini”Kim Bum tertawa geli

******

Esok harinya…

”Hye Sun Eonnie, Min Ho Oppa.. annyeong”sapa So eun

”Annyeong Eunnie-yah”balas Hye sun dan Min Ho

”Eonnie sudah lama ada disini?”tanya So eun

“Anio.. baru saja kok. Oh ya, suamimu mana?”

“Sedang memarkirkan mobil”

Tak lama, Kim Bum datang menghampiri mereka. “Annyeong haseyo Hye Sun Nuna, Min Ho Hyung”

“Annyeong Bummie-yah”balas Hye sun & Min Ho

“Bummie-yah, jadi khan kita ngegolf bareng?”Tanya Min Ho

“tentu saja hyung”jawab Kim Bum

“Jadi, selagi istri-istri kita ikut seminar, para suami akan menunggu kalian sambil bermain golf, bukankah begitu Bummie?”

“Ne..”jawab Kim Bum

“Kalau begitu, kami pergi dulu yaa.. Kalau seminarnya sudah mau selesai, segera hubungi kami, okeh”ucap Min Ho

”Ne..”jawab So eun & Hye sun

Kim Bum dan Min Ho pergi meninggalkan istri-istri mereka.

”Senang yaa melihat mereka akrab seperti itu”ucap Hye sun

”Ne, eonnie..”jawab So eun ”oiya.. sepertinya eonnie terlihat agak gemukan yaa.. pipimu itu terlihat tambah chubby”

”Jinca?.. emm,, sebenarnya sudah ada penghuni baru di dalam perutku ini”

”Maksud eonnie?.. eonnie hamil?.. whoaaaa.. chukae..”

”Ne.. Gomawo”

”Bentar lagi aku akan menjadi seorang tante, ihiy.. senangnya..”

”Ayo dirimu cepat menyusul yaa..”

Haneul tersipu dan berkata ”Aku juga ingin cepat-cepat menggendong bayi,, hihihi..”

“Dan kita akan memberikan cucu-cucu yang lucu untuk eomma dan appa”ucap Hye sun

Keduanya pun tersenyum

******

Seminar Parenting pun dimulai. Mayoritas yang hadir adalah para ibu yang membawa anak-anak mereka. Dan sisanya adalah para gadis single yang sedang mempersiapkan diri untuk menjadi calon ibu. Tema seminar parenting kali ini adalah “Semua anak adalah bintang” >>> Mempersiapkan generasi tangguh menghadapi era modern.

Yang menjadi narasumber di acara seminar adalah seorang aktivitis perempuan dan anak yang sudah sering mengisi acara-acara seminar parenting sebelumnya.

“Hendaknya anak kecil diberi desempatan bermain. Melarangnya bermain dan menyibukannya dengan belajar terus akan mematikan hatinya, mengurangi kecerdasannya, dan menjadi jemu terhadap hidup, sehingga ia akan sering mencari alasan untuk membebaskan diri dari keadaan sumpek itu”

“Kenali anak kita, siapa dia?

Kiat pertama, perlakukan setiap anak sebagai juara. Karena anak itu makhluk yang istimewa, unik, penuh bakat dan minat serta potensi yang BERBEDA-BEDA! Tidak ada anak yang bodoh! Ada berbagai macam kecerdasan diantaranya : Kecerdasan linguistik, Kecerdasan kinestetik yang membuat si anak gemar bergerak, bergerak, bergerak. Kecerdasan natural yang berhubungan dengan hewan, tanaman, alam. Kecerdasan musikal termasuk vokal atau bagi yang lebih pasif, sebagai pendengar tetapi fanatik. Kecerdasan visual spasial yang berhubungan dengan garis, bentuk, cahaya. Kecerdasan sosial yang peka terhadap kesulitan di sekitar kita, suka mengulurkan bantuan, mau berkorban. Kecerdasan interpersonal yang membuat si anak pintar dalam bergaul, berbaur, berinteraksi dengan luar dirinya. Kecerdasan Intrapersonal yang lebih banyak bekerja sendiri, pengamatannya tajam, analisanya kuat, ia akan menjadi penemu, dia dapat menjadi KONSEPTOR hebat, tidak perlu tampil ke muka, tetapi gagasan-gagasannya yang mencuat dan berbicara!. Dan yang terakhir adalah kecerdasan logis-matematis. Kadangkala, para orang tua menganggap bahwa orang sukses adalah orang yang memiliki kecerdasan matematis. Pandangan itu tidak sepenuhnya salah. Hanya saja, terkadang para orang tua lupa bahwa ada kecerdasan-kecerdasan lain yang bisa membuat seorang anak menjadi sukses”

Kiat kedua, pergaulkan dengan buku, gandungkan pada ilmu. Gaulkan dengan buku sejak masih dalam rahim, sejak masih menyusui, sejak masih merangkak, sejak kanak-kanak. Pastikan kita memiliki perpustakaan kecil dirumah. Anak dibesarkan oleh apa yang ia lihat dan apa yang ia dengar. Otaknya dibangun oleh –terutama- informasi yang diterima oleh penglihatan dan pendengaran.

Kiat ketiga, Kenali cara pengasuhan yang dominan saat kita diasuh ayah/ibu keluarga kita dulu. Kaki dan evaluasi dengan Jujur, lalu Pilih dan LAHIRKAN di rumah kita. Didik mereka sesuai dengan fitrah. Munculkan rasa keibuan dan kewanitaan pada anak perempuan, munculkan rasa keayahan dan kelelakian pada anak laki-laki kita, agar jangan sampai menjadi lesbi atau banci.

Untuk para ibu dan calon ibu. Yuk sama-sama kita belajar jadi ibu yang hebat. Karena generasi-generasi yang hebat lahir dari para ibu yang hebat pula. Untuk para calon ibu, yang masih belum menikah. Masih ada cukup waktu untuk mempersiapkan diri menjadi seorang ”Great Mom”. Untuk para ibu yang sudah memiliki anak, tidak ada kata terlambat untuk memperbaiki diri. Percayalah kita semua bisa menjadi ”Great Mom”

Sang Narasumber telah selesai menyampaikan materinya. Kini saatnya sesi tanya jawab dibuka. Banyak pertanyaan yang diajukan. Mari kita lihat apa yang sedang dilakukan oleh So eun dan Hye sun

”Eonnie.. seminar kali ini benar-benar bagus dan bermanfaat, jeongmal gamsahaeyo eonnie sudah mengajakku ikut seminar ini”

”Cheonmaneyo nae saranghaneun yeodongsaeng. Eonnie juga jadi tambah semangat untuk terus belajar memperbaiki diri. Demi si kecil yang ada dalam perutku ini”

*****

Suatu pagi di rumah kediaman Ayah & Ibu Kim Bum

”Eomoni..”panggil So eun

”Ne.. Ada apa menantuku?”tanya Ibu Kim Bum

”Apa eomoni sedang sibuk?”

”Tidak juga, ada apa?.. ayo katakan”

“hehehe.. mau minta diajarin masak, apa eomoni bersedia?”

“Dengan senang hati, mau masak apa?”

”Masak makanan favoritnya Kim Bum Seobang. Hari ini rencananya aku mau mengantarkan makan siang ke kantornya”

”Loh.. memangnya So eun tidak ada jadwal kuliah?”

”Anio.. sekarang sedang minggu tenang. Jadi, jadwal kuliahnya sudah selesai, tinggal menunggu ujian saja”

”Oh begitu. Yasudah, ayo kita ke dapur”

Ibu mertua dan menantu itu pun memulai aktivitas masak. Ada berbagai jenis masakan yang mereka olah. Diantaranya ada bulgogi, Haemulpajeon, Bibimbap, Tteokbokki, Samgyetang, Chogyetang, Pyeonsu, Minneojim, dan Dakkbokeumtang.

”Wah, banyak juga yaa yang kita masak. Apa kau yakin Kim Bum Seobang akan menghabiskan ini semua?”

”Aku memang sengaja masak banyak. Makanan ini nantinya akan aku berikan juga pada rekan kerja suamiku”

”Menantuku memang seorang yang berhati baik”puji Ibu Kim Bum

”Dan ibu mertuaku juga ibu mertua yang baiiiik sekali, jeongmal gamsahamnida sudah mau mengajariku memasak”

”Gwaenchana. Eomoni juga senang. Sejak kehadiranmu di rumah ini, eomoni bisa merasakan bagaimana bahagianya mempunyai seorang anak perempuan”

Mereka berduapun memperlihatkan senyuman di wajahnya.

****

”Dear My hubby.. aku sedang on the way ke kantormu sekarang. Kita makan siang bareng yaa.. ^_^ oiya, ajak juga rekan kerjamu, aku telah menyiapkan banyak makanan”

So eun mengirimkan sms pada Kim Bum dan Kim Bum pun membalasnya

”Siaaaaap my honey.. ^_^  I will waiting for you”

So eun telah sampai di kantor tempat Kim Bum bekerja. Ia pun menunggu di loby. Tak lama, Kim Bum muncul bersama dengan Dong wook dan Min Jung serta Ah In. So eun yang melihat kedatangan suaminya langsung bangkit dari tempat duduknya.

“Eunnie-yah.. perkenalkan.. ini Dong wook Sunbaenim, ini Lee Min Jung-ssi, dan yang ini Yoo Ah in-ssi”ucap Kim Bum

So eun membungkungkan badannya dan berkata “Annyeong haseyo.. Jonen Kim So Eun imnida, bangapseumnida”

“Jadi ini istrimu Bummie.. wajah kalian mirip yaa, hehehe..”ujar Dong wook

”Ne.. istriku membawakan bekal makan siang untuk kita. Bukankah begitu Eunnie?”

So eun menganggukan kepalanya.

”wah.. ini namanya rezeki. Tidak boleh ditolak, hehehe..”ujar Ah in

”Kalo gitu, kita cari tempat yang asik untuk menikmati makan siang kali ini”ucap Dong wook

Dong wook mengajak mereka ke lantai paling atas di gedung itu. Di atas gedung, ada sebuah taman kecil yang berisi aneka macam tanaman. Taman itu biasa digunakan oleh para karyawan untuk sekedar menghirup udara segar sambil melepaskan penat dalam bekerja.

”Kita bisa makan disini”ucap Dong wook

So eun mulai mengeluarkan bekal makan siang yang dibawanya.

”Dari aromanya, sudah dipastikan kalo makanan ini rasanya lezat”ucap Kim Bum

So eun pun tersenyum. ”Ini masakan aku dan eomoni yang buat. Silahkan dinikmati. Maaf jika rasanya kurang sesuai”

”Dong wook Sunbae, Ah in-ssi, Min Jung-ssi makan yang banyak yaa..”pinta Kim Bum

“Pastinya itu..”ucap Ah In

“Jal Mokkosemnida”ujar mereka berbarengan

“Bagaimana rasanya?”Tanya So eun berbisik pada Kim Bum

Kim Bum memberikan dua jempol dan senyuman pada So eun.

“Rasanya enak So eun-ssi”puji Min Jung

“Jeongmal?.. Gamsahamnida”ucap So eun

“Ahh, rasanya aku juga ingin cepat-cepat menikah. Biar ada yang membawakanku bekal makan siang, hehehe..”ujar Ah in

”Ohh tidak bisa.. harusnya aku dulu yang menikah, aku khan seniormu”canda Dong wook

”Apa perlu aku carikan calon untuk Sunbae dan juga Ah in-ssi?”tanya Kim Bum

”Wah.. wah.. wah.. kau tidak perlu meragukan kemampuan kami. Gini-gini, kami ini penakluk wanita juga. Bukankah begitu Ah in-ah?”

“Itu sih Sunbae. Aku mah hanya akan menaklukan wanita yang benar-benar aku cintai. Tidak sembarang memberikan hati”ralat Ah In

“Aish, kali ini kita tidak kompak”gerutu Dong wook

“Mianhae Sunbae.. aku hanya bercanda, hahaha..”cengir Ah in

Mereka pun tertawa. Suasana makan siang terasa hangat dan menyenangkan.

****

Balik lagi ke rumah kediaman Ayah & Ibu Kim Bum

”Ji yeon-ah”panggil Ibu Kim Bum

”Ne eomoni”jawab Ji Yeon

”Serial drama favorit kita sudah mulai ni, ayo kita nonton”ucap Ibu Kim Bum

Ji Yeon pun berjalan menuju ruang TV dan duduk di sofa bersebelahan dengan Ibu Kim Bum

”Terakhir ceritanya sampai mana ya?.. aku agak lupa”ungkap Ji Yeon

“Itu loh.. yang istrinya mau melahirkan trus suaminya malah ditugaskan keluar kota”

“oh iya.. wah, jadi semakin penasaran dengan kelanjutannya nih”

Seung Ho berjalan melewati ibunya dan Ji Yeon

“Eomma.. aku izin keluar yaa”

”Mau kemana?”tanya Ibu

”Biasa.. motret”jawab Seung Ho

”Hati-hati ya nak..”

”Ne.. aku pamit yaa.. annyeong..”

Seung Ho menyalakan motornya dan mengendarainya menuju ke sebuah tempat. Sesampainya disana, ia disambut oleh sapaan hangat dan senyuman dari seorang gadis yang dikenalnya

”Annyeong haseyo sunbae”

”Annyeong Seo woo-yah. Sudah lama datangnya?”

”Anio.. baru saja kok.. kebetulan tadi aku datangnya terlalu cepat dari waktu yang kita sepakati”

”oh begitu. Sepertinya temanku belum datang, kita tunggu sebentar yaa”

”Ne”jawab Seo woo

Selang beberapa menit kemudian

”Annyeong Seung Ho-yah”sapa Minhyuk

”Annyeong Hyukkie. Oiya kenalkan, ini adik kelasku. Namanya seo woo”

Minhyuk dan Seo woo pun saling mengenalkan diri.

”Kau sudah membawa kameramu?”

”Ne”jawab Minhyuk

”Yasudah, sekarang kita mulai hunting obyeknya yaa..”

Seo woo dan Minhyuk mengikuti langkah kaki Seung Ho.

”Sepertinya tempat ini cocok, bagaimana menurut pendapat kalian?”tanya Seung Ho

”Lumayan”jawab Minhyuk

”Baiklah, kalo gitu kita ambil photonya disini saja”ujar Seung Ho

Minhyuk dan Seo woo menyetujui usul Seung Ho. 3 Photographer muda itu pun memulai aksi mereka. Memotret pemandangan yang ada di sekeliling mereka.

”Sunbae.. aku agak kesulitan memfoto benda yang bergerak, hasilnya selalu saja tidak fokus. Bisakah sunbae mengajarinya?”

Seung Ho mendekat ke arah Seo woo untuk menjelaskan beberapa trik memotret benda bergerak yang selama ini dipahaminya. Seo woo menyimak apa yang disampaikan Seung Ho dengan teliti.

”Nah, sekarang coba kau praktekkan”pinta Seung Ho

Seo woo mulai metotret lagi. Hasilnya memang tidak berbeda jauh dari sebelumnya. Tapi, itu tidak membuatnya patah semangat. Seo woo pun mencoba dan mencoba lagi.

”Tak apa jika hasilnya masih kurang bagus, namanya juga dalam tahap belajar. Tetap semangat Seo woo-yah”ucap Seung Ho memberi semangat

”Ne sunbae.. hwaiting”ucap Seo woo

“Seung Ho-yah.. menurutku, photo kita disini sudah cukup. Bagaimana kalau kita berlajut ke obyek selanjutnya?”tanya Minyuk

”aku sepakat denganmu”jawab Seung Ho ”Seo woo-yah, kau sudah menyiapkan semua peralatannya bukan?”tanya Seung Ho memastikan

”Ne..”jawab Seo woo

”Kalo gitu, ayo kita berangkat menuju lokasi selanjutnya”ujar Seung Ho

*****

Mereka bertiga tiba di sebuah danau di pinggiran kota Seoul.

“akhirnya sampai juga”ucap Minhyuk

“Sunbae.. ini baju yang sudah aku siapkan”ujar seo woo

Seung Ho melihat baju yang baru saja diberikan oleh Seo woo. “Lalu, bagaimana dengan baju yang akan kau kenakan?”

“Sunbae tenang saja, aku juga sudah menyiapkannya”

“Ne..  aku percayakan padamu. Aku ganti dulu yaa..”kata Seung Ho

Seung Ho pun mengganti bajunya. Setelah itu, giliran seo woo yang berganti kostum.

“Apakah kalian sudah siap?”tanya Minhyuk

“Ne..”jawab Seung Ho & Seo woo

“Baiklah.. kita mulai sesi pemotretannya. Hana deul set, say kimchiiii”ucap Minhyuk memberikan instruksi

Seung Ho & Seo woo mulai memasang berbagai pose dan gaya andalan mereka. Ini semua dalam rangka mengikuti photography contest.

“Yya.. kenapa kalian berdua terlihat kaku?.. coba lebih dekat dan bangkitkan suasana romantis”kata Minhyuk

Seung Ho terlihat salah tingkah, begitu juga dengan Seo woo. ”Aishh,, anggap saja kalian berdua ini sedang berakting, bukan sepasang kekasih sungguhan, bisa khan..”ujar Minhyuk

Seung Ho menggeleng dan berkata ”Jeongmal mianhae. Bisakah kita break dulu sebentar?”

Ia pun berjalan meninggalkan Seo woo dan Minhyuk. Seo woo masih berdiam ditempatnya sementara Minhyuk berjalan mengikuti Seung Ho.

”Yya.. ada apa denganmu?”tanya Minhyuk

“Anio.. hanya saja aku merasa aku tidak bisa melakukannya”jawab Seung Ho

“Whaeyo?”

“Aku hanya bisa melakukannya dengan orang yang benar-benar aku cintai”

“Seung Ho-yah.. ini khan hanya akting, masa kau tidak bisa profesional? Hmm, apa kau masih ada perasaan khusus pada Ji Yeon?”

Seung Ho menatap Minhyuk ”Aku tidak tau.. hanya saja, tiba-tiba wajah Ji Yeon kembali hadir di pikiranku ketika aku hendak mendekat ke arah Seo woo”

”Gini saja.. coba kau bayangkan kalau Seo Woo itu Ji Yeon, bagaimana.. kau bisa?”

Seung Ho terlihat berpikir ”Baiklah, kita coba saja”

Minhyuk dan Seung Ho kembali ke lokasi pemotretan. ”Seo woo, maaf membuatmu menunggu”kata Seung Ho

”Ah, Gwaencana”jawab Seo woo

Seung Ho membisikan sesuatu pada Seo woo ”Jangan sungkan yaa.. anggap saja aku sebagai Namja chingumu, hanya untuk pemotretan ini saja”

Seo woo pun mengangguk. Pemotretan kembali dimulai.

******

Kim Bum sedang berkutat dengan pekerjaan kantornya ketika ia menerima telepon dari Kepolisian Seoul. Kim Bum diminta untuk datang ke kepolisian terkait dengan orang misterius yang belakangan ini sering menerornya.

”Kim Bum-ssi.. kami sudah berusaha melacak identitas orang misterius itu. Dan, berdasarkan pengamatan kami, orang misterius itu bukanlah warga negara korea”jelas Pak Polisi

”Mwo?.. maksudnya ia berasal dari luar negri?”tanya Kim Bum

“Ne.. tepatnya Jepang. Kami sedang mencoba menjalin kerjasama dengan kepolisian sana untuk melacak identitas orang ini. Kami berharap, anda dapat bersabar karna ini membutuhkan waktu”

“Satu hal yang ingin saya tanyakan. Bagaimana dengan keselamatan saya dan istri saya?.. apakah ada kemungkinan orang itu akan melakukan tindak kejahatan?”

“Kemungkinan itu ada. Sebaiknya anda dan istri anda mulai berhati-hati”

“Ne, arasoyo. Gamsahamnida”

Kim Bum teringat bahwa ia punya janji untuk menemui So eun. Ia pun berpamitan dan langsung bergegas pergi dari kantor polisi.

******

Sementara itu di lain tempat..

“Seohyun.. neomu yeppo”puji So eun

“Gomawoyo..”jawab Seohyun dengan wajah tersipu “Akhirnya aku merasakan memakai gaun pengantin walau hanya untuk keperluan syuting saja”

“Apakah benar Yonghwa Sunbae yang memintamu untuk menjadi modelnya?”tanya Shinhye

Seohyun mengangguk. “whoaaaa.. so sweet”ucap So eun, Shin He dan Ara berbarengan

“wuah.. rasanya aku seperti mau menikah beneran saja, hehe..”Seohyun terkekeh

”Seohyun, kalau boleh.. aku juga ingin mencoba mengenakan gaun pengantin, bolehkah?”tanya Shin Hye

”Hmm, aku jadi terpikir satu hal. Gimana kalo kita berempat sama-sama mengenakan gaun pengantin. Setelah sesi photoshoot ini selesai, kita bisa berfoto bersama dengan pasangan kita masing-masing, gimana?”

”Sepertinya itu ide yang bagus, aku jadi bisa merasakan mengenakan gaun pengantin untuk kedua kalinya, hehe..”ucap So eun

”iya, aku setuju..”jawab Ara

”aku juga.. sangat amat setuju..”ucap Shin Hye dengan antusias.

Mereka berempat pun tersenyum.

Seorang wanita menghampiri Seohyun dan berkata ”Seohyun-ssi, apakah sudah siap?”

”Ne”jawab Seohyun

”Kalau gitu, kita mulai yaa”ucap wanita itu yang merupakan pengarah gaya di photoshoot ini.

Seohyun berjalan ke luar dari ruang make up. Diluar, Yonghwa telah menunggunya dengan senyuman yang menghiasi wajahnya.

”Bagaimana kabar pengantin wanitaku?”tanya Yonghwa

”Great”jawab Seohyun

Yonghwa terus saja memanndangi Seohyun hingga membuat Seohyun salah tingkah ”Oppa, kenapa terus melihat ke arahku?”

”Eh.. apakah benar wanita yang berada disampingku ini adalah seorang  Pure baby Seohyun ataukah bidadari langit yang sedang turun ke bumi?”

Seohyun tersipu ”ah.. Oppa..”

Kim Bum, Yunho dan Geun suk yang baru saja datang segera menghampiri Yonghwa dan Seohyun ”Apakah kami terlambat?”tanya Kim Bum

”Ani.. Photoshootnya baru saja mau dimulai”jawab Yonghwa

”Baguslah kalo begitu. Hei, My bro.. Kau terlihat tampan juga”kata Yunho

”Yya.. kau ini. Aku memang tampan. Kau saja yang tidak bisa melihatnya”protes Yonghwa

”Sunbaenim..”panggil Seohyun

”Ne”jawab Kim Bum, Yunho, dan Geun suk

”Apakah kalian juga ingin menikah?”tanya Seohyun

”Aku khan memang sudah menikah”jawab Kim Bum

”Tentu saja aku ingin menikah”kata Yunho

”Hyun ri-yah, kenapa tiba-tiba menanyakan hal ini?”tanya Geun suk

”Tadi.. selagi aku mempersiapkan diri di ruang ganti, tiba-tiba terpikirkan ide untuk berfoto bersama. Jadi, para yeoja mengenakan gaun pengantin dan para namja mengenakan tuxedo dan kita foto bareng”jelas Seohyun

”Ide bagus.. itu bisa menjadi photo kenangan untuk kita semua”ucap Yonghwa ”Bagaimana, kalian setuju tidak?”

”Boleh juga”jawab Kim Bum. Yunho dan Geun Suk pun mengangguk

”Yonghwa-ssi, Seohyun-ssi, bisa kita mulai sekarang?”tanya Sang photograper

”Ne”jawab Yonghwa dan Seohyun

Photoshoot pun dimulai. Kim Bum, Yunho dan Geun suk beserta So eun, Ara dan Shin Hye terlihat sedang memperhatikan kedua sahabat mereka.

****

”Ini sudah bingkisan ketujuh yang aku terima pekan ini. Sebenarnya siapa kau?.. kenapa tidak ingin menunjukan wujudmu?”tanya Sungmin kepada dirinya sendiri.

”ah.. aku tidak bisa untuk tidak memikirkannya. Hal ini benar-benar membuat aku penasaran”ucapnya.

Sungmin melihat lembar demi lembar kertas yang berisi puisi, kata-kata motivasi dan penyemangat yang ia terima dari seseorang yang tidak ia ketahui identitasnya.

”Jujur.. aku suka dengan kata-katamu ini. Apakah kau seorang penulis? Kata-katamu begitu terstruktur dan rapi. Wahai penggemar rahasiaku atau apapunlah namanya, tunjukanlah wujudmu, atau setidaknya berilah aku petunjuk agar aku bisa menemukanmu”

Terlihat seorang gadis memandang Sungmin dari kejauhan. Gadis itu membawa sebuah kamera di tangannya. Sesekali ia mengarahkan kamera itu ke arah Sungmin dan mengambil photonya secar sembunyi-sembunyi. Setelah berhasil mengambil photonya, ia pun tersenyum.

*****

Esoknya

Ponsel So eun berdering

”Yoboseo”

”Eunnie”

”Ne, Minnie”

”Bisakah kau menemaniku?”

”Kemana?”

”Aku ingin membeli kado ultah untuk Haneul”

”Kapan? Sekarang?”

”Ne”

”Minnie.. aku harus minta izin dulu pada suamiku. Nanti aku akan menghubungimu lagi”

”Ne, Gomawo”

So eun segera menghubungi Kim Bum

”Seobang”panggil So eun

”Ne”jawab Kim Bum

”Maaf jika menganggu pekerjaanmu. Aku ingin meminta izin. Bolehkah aku pergi bersama dengan wookie?”

”Kemana?.. Untuk apa?”

”Adiknya Sungmin ultah. Kami ingin membeli kado untuknya. Bagaimana, apakah kau mengizinkannya?”

”Emm..”

”Kalau suamiku tidak mengizinkan, akupun tidak akan memaksa untuk pergi”

”Apakah hanya kalian berdua?”

”Sepertinya iya..”

”Bagaimana kalau kau ajak Ji Yeon, jadi kalian pergi bertiga. Kalau kau pergi bertiga, aku akan mengizinkanmu”

”Okeh.. aku akan mengajak Ji Hae. Gomawoyo My hubby”

”Ne, choenmaneyo..”

So eun memutus sambungan teleponnya dan mengirim pesan pada Sungmin

”Minnie-yah.. bisakah aku mengajak Ji Yeon juga?”

”Oh, tentu boleh. Kalau gitu, aku jemput kau sekarang yaa..”

”Ne.. setelah kau jemput aku, kita ke sekolah Ji Yeon untuk menjemputnya”

”Ne.. arasoyo”

****

Di sekolah Ji Yeon

”Ji Yeon-ah.. apakah kau sudah melihat mading hari ini?”tanya Ah sung

”Belum.. memang ada apa?”

”Baguslah.. kau tidak perlu melihatnya”

”Yya.. ada apa sih?.. jangan membuat aku penasaran”

Ah sung  terlihat kebingungan

“Aish, kau ini. Aku akan melihatnya sendiri”

“Andwae”cegah Ah Sung seraya menghalangi Ji Yeon

“Kau ini kenapa sih?”

“Ji Yeon-ah.. kalau kau sudah melihatnya, kau harus janji kalau kau tidak akan melakukan sesuatu yang aneh yaa..”

“Sesuatu yang aneh, maksudmu?”

“Misalkan tiba-tiba histeris.. atau berteriak”

“Ne.. aku janji”

Ji Yeon berjalan ke arah mading diikuti dengan Ah Sung. Setibanya di depan mading, Ji Yeon memandang beberapa photo yang ada di hadapannya. Ia melihat Seung Ho bersama dengan Seo woo. Ia membaca judul yang tertera di atas photo itu “New couple of the week”

 

Ji Yeon terdiam. Tiba-tiba ingin rasanya ia merobek photo itu. Ah Sung mendekat ke arah Ji Yeon dan bertanya “Ji Yeon-ah, Gwanchana?”

Ji Yeon berusaha menahan air matanya agar tidak terjatuh. Ia berkata pada dirinya sendiri “Ji Yeon, kenapa kau seperti ini?”

Ji Yeon berlari meninggalkan mading. Ia terus berlari dan berlari hingga sampailah ia di taman sekolah. Ia duduk di bangku taman. Air matanya mulai bercucuran.

“Kenapa aku harus menagis untuk laki-laki itu?.. laki-laki yang sedari dulu selalu saja membuatku kesal, membuatku membencinya. Whaeyo?..

”Kenapa dadaku terasa sesak?.. kenapa hatiku terasa sakit?”

”Ji Yeon.. kau tidak boleh begini”

Ah sung menghampiri Ji Yeon dan menyodorkan tisue padanya. ”Butuh bahuku untuk sekedar menumpahkan rasa tangismu?”

Ji Yeon langsung memeluk Ah Sung. ”Ah sung.. Eotokachi?”

Ji Yeon menangis tersedu-sedu. Baru kali ini Ah Sung melihat sahabatnya menangis seperti ini. Ji Yeon yang ia kenal adalah Ji Yeon yang selalu terlihat ceria dan penuh dengan senyuman. Tapi, saat ini.. Ji Yeon yang ada di hadapannya adalah seorang gadis yang beruraian air mata. Ah sung mengeratkan pelukannya pada Ji Yeon sambil berusaha menenangkannya.

Setelah Ji Yeon tenang, Ah sung bertanya padanya ”Ji Yeon-ah.. jawab aku dengan jujur.. apakah kau menyukai Seung Ho?.. apakah perasaanmu kini sudah berubah menjadi rasa suka?”

”Aku tidak tau”jawab Ji Yeon ”Tapi entah kenapa.. ketika melihat photo itu, seperti ada perasaan tidak rela dan kesal melihatnya”

”Ji Yeon-ah.. kau harus jujur pada perasaanmu sendiri. Kalau kau suka, ya bilang suka. Kalau kau tidak suka, kau tidak perlu menangis seperti ini”

”aku sendiri bingung dengan persaanku ini. Apakah aku benar-benar menyukai Donghae atau ini hanyaah perasaan tidak rela saja?.. tidak rela melihat laki-laki yang selama ini menjadi penggemarku tiba-tiba menjalin hubungan dengan yeoja lain”

”Kau pasti akan menemukan jawabannya. Berdialoglah dengan hatimu”kata Ah Sung

Tiba-tiba ponsel Ji Yeon berdering

”Yoboseo”

”Ji Yeon”

”Eonnie”

”Kau sudah pulang sekolah khan”

”Ne.. whaeyo”

”Aku sedang dalam perjalanan menuju sekolahmu. Bersama dengan Minnie”

”Jinca? Ada apa eonnie datang ke sekolahku?”

”Lusa.. adiknya wookie ultah. Haneul. Kau masih ingat padanya khan.. Kami berencana untuk membelikannya kado. Dan ingin mengajakmu juga, kau bisa khan”

”Ne eonnie.. aku tunggu di sekolah yaa”

Ji Yeon menutup teleponnya.

”Ah sung.. aku harus segera membersihkan mukaku. So eun eonnie sebentar lagi akan kesini. Ah sung, jeongmal gomawoyo..”kata Ji Yeon

”Ne..Choenmaneyo”jawab Ah Sung

******

Sungmin, So eun dan Ji Yeon kini sedang berjalan di Myeongdong street. Kado untuk Nara sudah didapat. Kini mereka sedang mencari sebuah tempat untuk sekedar melepas lelah.

So eun teringat dengan cafe kepunyaanya Pangeran Lucu. Ia pun mengajak Sungmin dan Ji Yeon kesana.

Sesampainya di Cafe itu, So eun tidak melihat keberadaan Ki Bum. Ia melihat ke sekeliling cafe, namun hasilnya nihil.

”Eonnie.. sepertinya, aku belum pernah kesini. Apa cafe ini baru?”

”Ne.. Eonnie saja baru dua kali kesini”jawab So eun

”Euniie-yah.. Ji Yeon-ah.. ayo kalian mau pesan apa?”tanya Sungmin

Mereka bertiga pun melihat daftar menu dan mulai memesan minuman sesuai dengan selera masing-masing.

Ketika sedang asik menyeruput minumnya, So eun melihat kedatangan ki bum. Ia bersama dengan seorang wanita.

Ki Bum merasa ada yang sedang memperhatikannya. Dan benar saja. Pada saat Ki Bum menoleh ke arah So eun, terlihat So eun yang sedang memandangnya. Ki Bum berjalan ke arah So eun dan menyapanya ”Annyeong haseyo Eunnie”

”Annyeong Oppa”

”Rupanya kali ini kau tidak  datang  sendiri”kata Ki Bum

”Oiya Oppa.. kenalkan ini Sungmin. Dia teman kampusku. Dan ini Ji Yeon adikku, Oppa masih ingatkah pada Ji Yeon?”

”Annyeong haseyo.. ki bum imnida”ucap Ki Bum mengenalkan diri pada Sungmin

”Annyeong.. Sungmin imnida”balas Sungmin

”Ji Yeon.. ternyata sudah besar yaa.. “kata Ki Bum

“Ki Bum Oppa.. uri maneyo.. wuah.. Oppa tambah keren saja”ucap Ji Yeon

”Ahh, kau ini.. bisa saja. Ngomong-ngomong, kalian sudah lama disini?”

”Lumayan”jawab Ji Yeon

Wanita yang tadi datang bersama dengan Ki Bum menghampiri mereka

”Oppa.. bisakah kita pergi sekarang?”

”Ne.. oh ya, sebelumnya.. kenalkan dulu.. ini So eun, ini Ji Yeon dan yang ini Sungmin. ”

”Anyeong haseyo.. Jonen, Im Yoona imnida. Bangapseumnida”ucap wanita itu

”Anyeong..”balas So eun, Ji Yeon dan Sungmin.

Yoona memperhatikan wajah So eun. Ia terlihat sedang mengingat-ngingat sesuatu. Sepertinya ia pernah melihat wanita di hadapannya ini, tapi dimana yaa?

“So eun-ssi.. Maaf.. apakah sebelumnya kita pernah bertemu?.. rasa-rasanya.. wajahmu sangat familiar”ucap Yoona

“Oh ya?.. emm, mungkin saja”jawab So eun

”Apakah kau seorang penyanyi, aktris atau model?”tanya Yoona

”hehehe.. anio. Aku hanyalah seorang mahasiswi biasa”

”Tapi sepertinya aku pernah melihatmu, tapi aku lupa”

Yoona kembali memutar ingatannya.Tiba-tiba ia teringat sesuatu. ”Bukankah wanita ini adalah wanita yang photonya ada di handphone Ki Bum Oppa?.. Photo yang menyebabkan mereka bertengkar hebat pada saat itu. Ah iya, aku ingat sekarang”ucap Yoona dalam hatinya. Ekpresi mukanya langsung berubah seketika. Ia melihat ke arah Ki Bum yang sedang menatap So eun. Yoona pun berbicara ”Oppa.. ayo kita pergi sekarang”

”Ne.. Eunnie-yah, Ji Yeon-ah, Sungmin-ssi.. sampai berjumpa lain waktu, annyeong”

******

Malam harinya…

”Istriku..”panggil Kim Bum

”Ne..”jawab So eun

”Ada sesuatu yang ingin aku sampaikan. Tolong dengarkan baik-baik yaa..”

”Siaaap..”jawab So eun

”Lusa.. aku ditugaskan oleh kantor ke Busan”

”Berapa lama?”tanya So eun

”Sekitar dua minggu”

”Oh.. berarti selama dua minggu kita tidak akan bertemu”So eun menatap Kim Bum

”Begitulah..”jawab Kim Bum ”Istriku.. sebentar lagi kau khan ujian. Maafkan suamimu ini yaa.. disaat istrinya sedang ujian, aku malahan pergi jauh”

”Gwaenchana.. ”kata So eun ”Akupun tidak berhak melarangmu. Karena suamiku ini sedang menjalankan kewajibannya”

”Terimakasih atas pengertiannya. Oh iya, selama aku pergi.. tolong jaga dirimu baik-baik yaa.. Jaga kesehatanmu, jaga hatimu.. Kalau kau ingin berpergian, mintalah Seung Ho mengantarmu. Jangan pergi sendiri yaa..”

“ Ne seobang.. aku akan mengingat kata-katamu”

”Istriku.. sebenarnya ada yang ingin aku tunjukan padamu”

”Apa itu?”

Kim Bum membuka laptopnya dan memperlihatkan sebuah halaman website pada So eun ”Lihat ini”

So eun melihat sebuah tampilan halaman depan sebuah website. Ia melihat sebuah tulisan ”KimCouple” Kim Bum & Kim So eun -Today, Tomorrow, Forever Together-

“Ini adalah website yang aku buat khusus untuk kita. Di website ini nantinya akan ada banyak cerita tentang kita. Akupun sudah memasukan photo pernikahan kita dan foto-foto kita yang lain. Kalau istriku ini merindukan suaminya, kau bisa melihat website ini. Dan kalau kau sedang merasa bosan, kau bisa mencoba games dan aplikasi-aplikasi lainnya yang sudah aku masukan ke dalam website ini”

Mata So eun berkaca-kaca. Ia tidak sanggup berkata apapun. So eun langsung mengecup pipi Kim Bum dan memeluknya. ”Jeongmal Gomawoyo My Hubby.. aku senang.. sangat senang..”

Kim Bum mengelus-ngelus rambut So eun ”Istriku.. mungkin, baru ini saja yang bisa aku berikan padamu. Kedepannya, aku akan berusaha lebih baik lagi untuk memberikan yang terbaik untukmu, untuk pernikahan kita”

So eun mengangguk dan berkata ”Akupun aku berusaha lebih baik lagi untuk pernikahan kita”

******

Bersambung….

Nantikan part selanjutnya yaaa…

Seperti biasa,, aku tunggu kritik,, saran  dan komentarnya yaaaa…

Dengan penuh cinta kuucapkan Gamsahamnida… ^^

^^dierenzitudienaOrenz si penyuka Jeruk^^